◎18

625 131 18
                                    

"Kenapa kalian lakuin ini?? Kita kan bisa buat mereka pingsan! Ga harus bunuh mereka kan?!!"

Sehun dan seulgi berhenti kemudian berbalik.

"I don't care anymore. Kita cuma perlu sampe ke pusat. Gausah mikirin hal lain" jawab sehun.

Jaemin emosi.

Tapi di tahan oleh felix di samping nya.

"Itu berarti kalian membuktikan kalau omongan yeri tempo hari itu bener?" Tanya jisung.

Sehun tidak menjawab melainkan malah langsung memanjat ke atap sebuah rumah dengan manuver.

"Sayangnya... Iya." Jawab seulgi sambil senyum sendu.

"But... Why?" Tanya jaemin lemes.

"Kalian ga perlu tau." Seulgi mengikuti sehun ke atap sebuah rumah.

8 orang yang tersisa pun sama.

"Jelasin ke kita!" Desak jeno.

"Itu bukan urusan kalian. Intinya kalian mau kan balik ke dunia kalian?" Tanya sehun malas.

"Kita mau. Tapi tolong jelasin semuanya ke kita! Dan kenapa kita yang harus nyelamatin kalian dari sini?! Kenapa harus kita?!!" Kini haechan angkat suara.

BOOOOMM

Belum sempat seulgi membuka mulut nya, sebuah ledakan terjadi di bagian barat distrik. Itu tempat mereka datang.

Tak lama kemudian teriakan demi teriakan terdengar.

Mereka melihat segerombolan Titan yang berhasil menembus dinding.

Tak lama kemudian ledakan kedua terjadi.

Ke 10 anggota survey corps terlempar dan berpencar sangat jauh karena ledakan itu.

---

"Uhuk uhuk..." Haechan terbatuk saat ia merasakan banyak sekali debu yang masuk ke tenggorokan nya.

Dia hendak berdiri tapi kakinya seperti di tahan sesuatu. Haechan mengucek matanya yang kemasukan debu.

"Apenih? ALLAHU!" Pekik haechan saat ternyata yang menindih kaki nya adalah sebuah mayat.

Haechan langsung berdiri. Kemudian ngelihat keadaan sekitar yang kacau.

Titan ada di mana mana. Dan banyak tubuh yang udah terpisah pisah antara kepala dan badan. Tangan dan kaki banyak berceceran di sekitar haechan. Dan itu membuat haechan mual untuk yang kedua kalinya.

"Ugh... Yang lain mana?" Haechan melihat sekitar tapi gaada tanda tanda orang yang masih hidup.

"Emaakk echan gamau mati di sini hiks. Maafin echan mak, echan banyak salah sama emak. Echan pernah ngilangin taperwer emak yang warna biru waktu itu. Maafin echan mak. Huhuu" haechan ngeringkuk di balik reruntuhan rumah. Sambil terus merapalkan permintaan maaf untuk ibunda tercinta dan teman temannya.

"Woi bangun anjir! Bangun!!!"

"Where is this?!!"

"Tolong..."

"What the fck is goin on?!!!"

Haechan megangin kepala nya yang pusing demi apa.

"Urgh anja* apaan itu tadi?!!" Haechan mencoba ngilangin semua suara yang tiba tiba muncul di kepalanya. Tapi ga berhasil. Yang ada malah kepala nya makin kerasa sakit.

"Chan! Telekinesis!"

Haechan membuka mata nya lebar lebar saat mendengar sebuah suara.

Ya! Telekinesis!

"Kalian bisa denger gue?!!"

Haechan memejamkan mata mencoba berkonsentrasi.

Dia mencoba untuk menghubungkan pikiran nya ke yang lain.

"Gue harap kalian denger gue. Gue mau kita kumpul di satu tempat. Felix tolong buat tanda biar kita bisa tau lokasi lo!"

Haechan berdoa dalam hati sambil terus melihat ke atas langit berharap felix membuat tanda yang dia maksud.

'bzzzt'

Haechan berdiri. Dia melihat tanda itu.

Felix membuat kilatan dan haechan mempersiapkan manuver nya untuk menuju ke arah datangnya kilatan itu.

Tapi sialnya. Manuvernya macet. Dan dia atau kalau tepat di belakang dia udah ada titan yang siap makan dia hidup hidup.

"Wait for m— FCK!!" Haechan mengumpat saat merasa ada yang menggenggam perut nya dan mengangkat nya.

Dia meronta di dalam genggaman titan setinggi 10 meter itu.

"LEPASIN!! LEPASIN!! ANJAI MULUT LO BAU AZAB WOY! AAAAA!" Haechan teriak teriak sambil ngeronta.

Kurang dari 10 cm lagi kepala haechan udah masuk ke dalam mulut titan itu.

Haechan udah pasrah.

'Haechan sayang Emak sama bapak. Gue juga sayang kalian my friends. Goodbye'

Kritik dan saran di tunggu yaThank you!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kritik dan saran di tunggu ya
Thank you!

Picture -Nct Skz 00L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang