Hari ini, kuin di perbolehkan pulang ke rumah. Ia pun duduk di balkon rumahnya. Lolly yg sedang beres², sedangkan celi entah hilang kemana.
Kuin tidak mempermasalahkan celi karena dia tidak satu dua kali seperti itu.
Kuin mengeluarkan satu kotak kecil yang ia simpan di kantongnya. Ia mengambil satu biji, dan menyalakan korek api.
Ia menghisap rokok tersebut dengan lihai. Seperti sudah biasa melakukannya.
Ia menatap langit dalam diam. Ia berpikir apakah ia akan terus terusan seperti ini?.
Setelah beres beres, lolly menghampiri kuin yang sedang duduk di balkon. Disaat dekat dengan kuin, lolly menghirup asap rokok.
Ia pun menghempaskan tempat rokok kuin sehingga terjatuh di lantai.
Kuin kaget bukan main, rokok yg ia minta jatuh dengan tidak begitu anggun.
"lu, apa²an si kuin?" bentak lolly
"apanya yg apaan si kak, gua gapapa." jawab kuin sambil menghisap kembali rokoknya.
"kapan lu beli benda perusak ini?" tanya lolly
Flashback...
"kuin, sayang kamu di perbolehkan pulang sekarang." ucap sean setelah selesai memeriksa kuin
"serius?!" tanya kuin girang.
"iyaa sayang, tapi kalo udh sembuh jangan lupain aku yaa." sean mengelus kepala kuin dengan sangat lembut.
Kuin mengangguk tanda mengerti, sean pamit karena ada pasien yg harus di periksanya.
Tersisa lah kuin dan kavin. Lolly? Dia sedang mengurus adminitrasi untuk kuin.
"vin?" panggil kuin kepada kavin yg sedang memainkan handphonenya.
"apa?" tanya singkat kavin tanpa mengalihkan pandangannya.
"kavin ngerokok kan? Bagi rokoknya dong." ucap kuin tanpa basa basi.
Kavin terdiam sejenak. Ia tak menyangka bahwa kuin ingin merokok.
"apaan si kuin, gaboleh. Lu tuh cewe." ucap kavin tapi sedikit menekan
"kalo guq cewe emang kenapa? Lagipula cowo boleh merokok tapi cewe gaboleh, pilih kasih namanya." jawab kuin sambil cemberut.
Kavin melemparkan satu pack rokoknya kepada kuin. Kuin menerimanya dengan senyumannya yg sangat manis.
Flashback off..
"gitu ceritanya." ucap kuin santai
"katanya udah berhenti merokok." lolly duduk di sebelah kuin.
Kuin yg tau lolly sangat terganggu dengan asap rokok pun langsung mematikannya dan membuang ke sembarangan.
"gua emang udah berhenti kak, tapi gatau kenapa kuin pengen merokok lagi. Merokok tuh bikin kuin tenang kak." ucap kuin sambil nunduk.
"udah ya, jangan lagi." lolly mengelus elus punggung kuin.
"kakak keluar dulu ya, lu diem dirumah. Jangan kemana², jangan ngerokok lagi." tihta lolly kepada kuin yg masih setia menunduk.
"iyaa kak." jawab kuin.
Setelah kepergian lolly, kuin pun masuk ke dalam kamarnya. Disana ada boneka besar, yg tidak pernah ia punya atau beli.
Boneka tersebut terselip surat, kuin pun membuka suratnya dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quinza's✔
Подростковая литература#2 in cheerful 8-07-2021 #4 in lies 5-05-2020 #1 in badlove 13-11-2021 #2 in care 6-10-2022 ini bukan cerita ratu yang sedang mencari raja, bukan juga cerita cewek cuek berpacaran dengan cowok cuek apalagi cerita si troublemaker berpacaran dengan si...