17. Peduli

33 5 0
                                    

Kuin berada di ruang kepala sekolah, ia mengajukan proposal yg semalam ia kerjakan.

Sebenarnya ia takut jika proposalnya tidak diterima, karena proposal itu mempunyai banyak kekurangan.

Bu lisa membaca proposal dengan teliti, sesekali bu lisa mengangguk. Setelah selesai membaca, bu lisa tersenyum.

"Proposalnya bagus, susunannya rapi. Ini diterima jadi sekarang langsung diurus apa aja yg dibutuhkan."

Kuin tersenyum senang, akhirnya ia tidak mengulangi proposalnya. Ia pun pamit keluar. Di depan ruang kepala sekolah ada Teman teman kuin yg menunggu hasilnya.

Kuin keluar dengan muka cemberut, ia ingin menjahili teman temannya.

"Gimana?" Tanya ader tidak sabar.

Kuin hanya diam, dave menghampiri kuin ia mengelus kepala kuin. "Nanti kita bikin lagi." Ucap dave.

Kuin tertawa, yg membuat teman temannya bingung.

"Diterima dong." Ucapnya sambil memperlihatkan proposal yg sudah ditanda tanganin.

Mereka bersorak senang. Dave mencubit hidung kuin gemas. Kuin sangat suka menjahili teman temannya.

Teman teman kuin dan kuin berpencar untuk mencari bahan yg digunakan di acara sekolah.

Steve dengan celi, loly dengan ader dan rio, kuin dengan pris dan dave.

Mereka menggunakan mobil, kecuali steve dan celi yg menggunakan motor, karena mereka hanya menyewa tenda dan yg lainnya.

Kuin, dave dan pris berada di mall sekarang. Banyak Tatapan kagum karena melihat mereka bertiga.

Kuin, dave dan pris mulai membeli perlengkapan. Dan juga membeli dress dan tuxedo.

Setelah selesai, mereka bertiga pun kembali pulang ke rumah.

Keesokan harinya...

Kuin dan teman temannya sibuk mendekorasi lapangan yg digunakan untuk pentas seni.

Kuin sibuk kesana kemari, berlarian dengan keringat yg bercucuran.

Hari ini kuin belum makan sama sekali, wajahnya terlihat pucat. Dia pun mencoba mengeluarkan tenaga yg ia punya.

Ken melihat kuin yg sedang duduk di bangku dan mengipas²kan tangannya .

Ken menuju ke stannya, ia mengambil air putih dan roti isi coklat.

Ken menghampiri kuin yg sekarang lagi memijat kakinya, ken menyodorkan kedua benda yg ia ambil tdi.

Kuin menerima kedua benda tersebut tanpa melihat siapa yg mengasihinya. Kuin meminum habis air  yg diberikan ken.

"EHEM!" dehem ken

Dengan cepat kuin mendongak melihat siapa yg ada di depannya sekarang.

"Eh? lu ?" Ucap kuin sedikit gemeteran.

Ken hanya mengangguk, ia beralih duduk di samping kuin.

"Dimakan rotinya bukan dipegangi doang." Titah ken

Kuin mulai memakan roti tersebut dengan lahap, ken terus terusan memandangi wajah kuin.

Kuin yg merasa risih pun mulai menengok ke sebelahnya, ia mendapati ken yg sedang menatapnya.

"Lu mau?" Tawar kuin

Lagi lagi ken menggeleng, tetapi sekarang sambil tersenyum.

"Lu yg makan aja, gua dah kenyang."

Quinza's✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang