Ken dan kuin sekarang berada di taman belakang sekolah, kuin yg sedari tadi menunduk dan memainkan kukunya.
"Kenapa lu cuekin gua?" Tanya ken
Kuin diam, dia tidak tau harus menjawab apa. Dia tidak berani menatap ken.
"Gua salah apa kuin?" Tanya ken lagi.
Kuin menggeleng tanpa melihat ken, ken yg geram pun memukul tembok yg ada di taman tersebut.
"KALO GAADA SALAH KENAPA LU DIEMIN GUA?! KENAPA LU CUEKIN GUA?! KENAPA LU GAMAU NGOMONG SAMA GUA?!" bentak ken yg membuat kuin mundur selangkah.
"Karena gua sakit hati lihat lu sama lia." Gumam kuin yg masih terdengar oleh ken.
Kuin berbalik arah dan pergi meninggalkan ken sendirian disana. Kuin menuju ke kamar mandi.
Ia berjongkok didalam salah satu bilik kamar mandi. Ia menangis sejadi jadinya. Ia baru saja sembuh, kenapa mengapa hatinya yg sakit sekarang.
Kuin mengabaikan dering telponnya, ia sama sekali tidak mengecek siapa yg menelponnya.
Kuin mengira itu adalah teman temannya yg sedang khawatir. Kuin tidak bisa berhenti nangis.
Sesekali ia menepuk dadanya agar tenang, tapi nyatanya ia masih meneteskan air mata.
Untung saja kamar mandi ini sepi, jika ramai mungkin kuin sudah dijadikan bahan gosip oleh cabe cabean.
'Daddy, Mommy, Kakak kuin rindu. Kuin butuh kalian.' gumam kuin sambil sesenggukkan.
Setelah air matanya tidak keluar, kuin memberanikan diri dengan wajah yg kusut dan mata yg bengkak.
Ia mencuci mukanya perlahan, hari ini ia lupa tidak membawa lip balm kesayangannya.
Ia menata kembali rambutnya, se rapi mungkin dan ia juga membenarkan seragamnya.
Kuin menuju ke kantin dan ia masih menemukan teman temannya disana dengan wajah yg khawatir.
Pris yg melihat kehadiran kuin dari jauh pun, menghampiri kuin. Kuin diam saat pris menghampirinya.
Pris memegang pipi kuin, mengelus elus kepala kuin dengan kasih sayang.
"Are u okay?" Ucap pris pelan
Kuin menggeleng, ia tidak ingin berbohong dengan pris. Karena ia mengakui keadaannya sekarang yg sangat buruk.
Pris tersenyum kearah kuin, "I know that."
Pris menggandeng kuin dan menuju ke teman temannya.
Lolly dan celi yg melihat keadaan kuin 180° berubah pun memeluk kuin erat.
"Lu gapapa?" Tanya celi sembari melepaskan pelukannya.
"Gua gapapa." Jawabnya sambil memaksakan senyumnya.
"Are you lie?" Tanya lolly.
"No, i'm fine." Jawab kuin meyakinkan temannya.
Dave mengernyitkan dahi nya, ia sangat tidak percaya dengan kuin. Kuin yg melihat dave hanya tersenyum.
Dave mengerti arti senyuman kuin, dia tidak bisa dibohongi seperti yg lainnya.
"Makan dulu, ini udah sampe daritadi." Ucap rio.
Kuin duduk diantara lolly dan celi
"Ini udah dingin, apa mau gua pesenin lagi?" Ucap ader.
Kuin menggeleng tanda tidak usah, ia mulai menyendokkan sambal. Ia menyendok lebih dari dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quinza's✔
أدب المراهقين#2 in cheerful 8-07-2021 #4 in lies 5-05-2020 #1 in badlove 13-11-2021 #2 in care 6-10-2022 ini bukan cerita ratu yang sedang mencari raja, bukan juga cerita cewek cuek berpacaran dengan cowok cuek apalagi cerita si troublemaker berpacaran dengan si...