10. Perhatian

45 5 0
                                    

"Sial banget hari ini." ucap kuin pada dirinya sendiri.

Kuin tidak berjalan ke kelasnya, melainkan ia berjalan ke parkiran. Ia pun mengirim pesan ke lolly.

Quinza
Kak, ambilin tas gua. Kita pulang skarang. Gua abis jatuh. Gua udah di parkiran.

Lollypop🍭
What?! Tunggu bentar. Gua otw.

Setelah menerima pesan dari kuin, lolly bergegas membereskan semua barang yang ada di meja.

"Cel, dave, steve. Kita pulang sekarang. Kuin jatuh." ucap lolly dan bergegas keluar.

Yang lainnya pun mengikuti lolly. Sesampai di parkiran, lolly menghampiri kuin yg sedang duduk sendirian sambil memegangi kakinya.

"Kenapa kuin? Kenapa lagi?" tanya lolly

Kuin yg terkejut melihat kehadiran teman-teman nya, ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Lolly dibantu celi membopong tubuh kuin, dan masuk ke dalam mobil.

Mereka semua pun meninggalkan sekolahan. Sesampainya dirumah kuin, lolly dan celi pun membopong kuin kembali.

Kuin di dudukkan di sofa yg empuk. Kuin terus terusan meringis kesakitan.

Dave yg tidak tahan melihat kuin sakit pun, mulai memijat kaki kuin pelan.

"Aw mas dave sweet sekali, mau dong dedek digituin." celetuk rio dengan suara yg dibuat buat.

Dave yg jijik terhadap ucapan rio pun melemparkan tas yg entah itu milik siapa.

"Anj, sakit dave." ucap rio

Steve pemilik tas yang dilemparkan oleh dave langsung mengambilnya dan membuat mimik muka khawatir.

"Tas gua gapapa kan? Ada yg lecet, ada yg sakit?" ucap steve sembari mengelus elus tasnya.

"Gua yg sakit, anjing." umpat rio

Lolly, celi, pris, ader pun tertawa melihat kelakuan temannya. Kuin ingin sekali tertawa, tapi posisinya sedang tidak baik sekarang.

"Tumben kuin ga ketawa? Biasanya langsung ketawa." dave beralih ke kuin yang terus terusan meringis.

"Kuin pengen banget ketawa, tapi kaki kuin sakit."

Dave tetap memijat kaki kuin dengan pelan. Kuin selalu ceroboh pikir dave. Oleh karena itu banyak yg ingin melindungi kuin si ceroboh.

Merasa sudah tidak sakit lagi, kuin memberhantikan aksi dave yg memijat. Kuin mulai menggerakkan kakinya pelan.

Dia sedikit kesakitan tapi dia tahan. Kuin mencoba berdiri beberapa menit.

Dave siap siaga berada di samping kuin, takut jika kuin tibatiba terjatuh.

Kuin mencoba melangkah demi perlahan. Ader, rio, pris, lolly, celi, steve bertepuk tangan atas sembuhnya kuin.

"Yaampun dedek udah bisa berjalan."

"Ayo semangat nak, kurang dikit lagi kamu bisa."

Quinza's✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang