Chapter 9 : Pelatih yang dapat diandalkan (2)

957 34 2
                                    

Menma : "itulah Imouto ku"
(bangga & percaya diri)

Shisui : "cih, kau bahkan dilampaui oleh Naru-chan"

Menma : " Shisui-Nii sendiri sama seperti ku, huh"
(kesal)

Shisui : "ohh, mau menantang ku!!!"
(ikut terpancing)

Menma : "coba saja"
(kesal)

Seluruh orang hanya bisa tersenyum & tertawa melihat pertengkaran kedua Kakak Naru. Sama² keras kepala walau pun pintar...

Naru : "keduanya sama saja"
(wajah datar namun tersenyum & bersedekap tangan)

Shisui & Menma pun langsung sweatdrop yang membuat semua orang yang menyaksikan hal itu makin tertawa....

Sandaime : "kalian itu sama saja. Walau overprotektif & pintar, namun kalian juga jangan mudah terpancing emosi"

Shisui/Menma : "Haig Sandaime-sama/Jiji"
(sweatdrop)

----Back To Story----

Naru hanya bisa bergumam....

Naru : "mereka pintar, tapi payah"
(sedikit kesal)

Walau kedua kakaknya begitu, Naru tetap menyayangi kedua kakaknya...

Lalu...

Danzo : "Naru, apa kau mau masuk kesatuan Anbu Ne milik ku?"

Semuanya pun terkejut mendengar hal itu. Namun, Hiruzen geram atas apa yang dia dengar tadi...

Hiruzen : "Jangan pernah kau jadikan Cucu ku sebagai senjata bagi desa, dia itu masih anak² & perlu perhatian keluarga nya!!!"
(marah + kesal + geram)

Danzo : "aku tidak punya urusan dengan mu Hiruzen"
(sinis)

Naru : "gomen, aku tidak tertarik untuk masuk kesatuan Anbu, apa lagi Anbu Ne"

Danzo : "kau jangan pernah Meremehkan kekuatan Anbu ku, bocah. Bisa saja kemarin Anbu milik ku membunuh dengan mudah"
(menaikkan suara 1 oktaf)

Naru : "apa Danzo-sama mengancam ku?"
(wajah datar & bersedekap tangan)

Danzo : "aku tidak akan mengancam mu jika kau menerima tawaran ku"
(seringai evil)

Naru : "sudah kukatakan aku tidak tertarik"

Danzo pun kesal dan...

"Ne!!!", titah nya. Lalu, muncul lah satu batalion pasukan Anbu Ne mengelilingi mereka...

Jiraiya : "apa yang kau lakukan Danzo-sama?!!"
(kesal + geram)

Danzo : "diamlah Jiraiya. Ini bukan urusan mu"
(sinis)

Minato : "jangan pernah coba² sakiti putri ku!!!"
(kesal & marah sambil bersiaga dengan kunai bercabang tiga milik nya)

Naru pun hanya menyeringai, lalu Naru merapal satu segel...

"Hiraishin"

Bziiitttt....

Naru berteleport dengan meninggalkan percikan petir putih...

Danzo : "cih, kemana bocah itu?"
(geram + kesal)

"aaarrrrrgggggghhhhh"

"aaarrrrrgggggghhhhh"

Naruto X Saint Seiya : Vulpix Naru Uzumaki [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang