Dinda pov
Hari yang spesial untukku, ini tanggal 10 oktober tahun 2013 paling mengesankan. Aku benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku, mungkin karena tugas sekolah begitu banyak sehingga aku melupakan hari bersejarah untukku.
Seperti biasa sekolahku selalu sibuk diakhir semester, dan inilah kesibukan untuk kelasku. Pelajaran seni budaya, menjadi pelajaran yang menyenangkan untukku, karena lebih banyak praktik dibanding teori. Pelajaran yang menghibur untuk semua murid anak sekolah, bisa kupastikan.
Hari minggu yang seharusnya menjadi hari berlibur, kini harus rela untuk menjadi hari sekolah demi nilai. Seni budaya mempunyai kejelekan tersendiri, yah seperti ini. Kelasku gilirannya, praktik membuat batik disebuah kain putih yang sudah ada gambarnya, tinggal kita lukis kembali dengan bahan2 membuat batik.
Beruntung keahlianku dibidang gambar. Sehingga aku yakin, hasilnya lumayan setidaknya lebih dari kkn.
Hari yang membuatku kesal dari pagi sampai siang ini, bagaimana tidak dery sipria menakjubkan sekaligus menyebalkan itu, bikin darting dari kemarin. Ngejemput telat, membuatku geram seketika. Janji jemput pukul 8 pagi, dimana aku harus menunggu satu jam lebih bahkan dua jam. Dia datang kurang dari jam 10, kalau bukan demi nilai, entahlah lebih baik aku tidak jadi.
Faktor uangpun menjadi utamanya. Seandainya ada uang lebih untuk bayar ojeg, mungkin dari tadi aku sudah berangkat. Sungguh menyebalkan bukan. Diperjalananpun aku hanya diam tanpa niat menyahut ucapannya. Menahan gejolak amarah yang menggebu dibenakku saat ini. Sabar. Yah hanya itu demi nilai.
Sampainya disekolah, aku langsung masuk ruangan untuk praktik. Sudah banyak teman2 kelasku yang sudah memulainya. Benar2 menyebalkan.
"tumben lu din, biasanya on time" sindir nela teman yang dekat denganku
Aku hanya tersenyum terpaksa.
Tanpa niatan menjawab ucapannya.Setengah jam aku berkutik dikain itu. Cantik. Itulah karyaku. Rapih, aku sangat bangga dengan diriku sendiri.
"dinda" panggilan seseorang membuatku menoleh
"ada apa jang? " tanyaku pada ejang teman kelasku
"gawat din, dery berantem din diluar" satu kalimat membuatku terkejut dan langsung meninggalkan ruangan
Dengan tergesa-gesa aku berjalan cepat tanpa berlari, khawatir itulah yang kurasakan. Bagaimana bisa dery berantem? Sama siapa lagi. Pertanyaan yang tidak aku lontarkan pada ejang saat ini, hanya mengikuti langkahnya.
Tepat didepan mesjid sekolah arah gerbang, aku melihat segerombolan teman2 kelasku, yang dari tadi tidak ada dikelas praktik. Akupun berlari kearahnya.
"dery mana? " tanyaku dengan khawatir pada semuanya
Seperti orang bodoh aku saat ini, mereka hanya diam membuatku semakin kesal. Akupun berbalik badan.
Byiurrrr
Satu ember air, beberapa telur dan tepung terigu menghantam badanku. Yah, aku sadar aku kena prank. Benar2 bodoh, aku hanya cengong dan terkejut. Menahan malu, ide siapa ini? Tanyaku dalam hati. Terdengar gelak tawa dan tepuk tangan dari teman kelasku. Sungguh malu ya tuhan.
Belum usai rasa terkejutku, aku harus terkejut kembali melihat seseorang menerobos masuk dalam lingkaran, yang tentunya dikelilingi teman2 kelasku.
Ya tuhan, sungguh ingin rasanya aku terbang terus pulang. Malu, haru dan bahagia menjadi nano2 di benakku saat ini.
"happy bestday to you" nyanyian serentak beberapa kali mereka ucapkan untukku dengan langkah dery yang membawa kue ultah untukku.
Aku tersenyum lebar dengan isak tangis bahagia dan maluku. Dery berhenti tepat dihadapanku, tentu momen ini langsung diambil foto oleh teman kelasku.
"happy bestday dinda" ucapnya menyentuh dalam hatiku
Lebay.biarlah. aku tak bisa berucap apa2 lagi. Kue doraemon dengan tulisan 'happy bestday dinda' dan lilin dengan angka usiaku saat ini.
"tiup lilinnya" nyanyian itu terus mereka lontarkan dengan serempak.
Akupun memejamkan mataku, mike a wish. Dalam doaku, berharap diusiaku kali ini bahagia terus dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Akupun meniup lilinnya, terdengar tepuk tangan dan sorakan dari mereka membuatku tersipu malu saat ini.
Setelahnya acara memotong kue, tentu kue pertama untuk sang kekasih yang mempunyai dua kepribadian dengan satu raga. Entahlah, dia sepertinya jelemaan yang allah berikan untukku, menguji kesabaranku dan membuatku bahagia.
Namun, ada rasa sedih dihatiku. Sahabat2ku d'rainbow mereka tidak ada disini. Kata ucapan lewat hppun tidak ada, kecuali lisa dan beby.
Aku paham, karena akhir2 ini hubunganku dengan mereka sangat renggang. Apalagi dengan ghea dan jeni. Aku tidak menyalahkan mereka. Namun, keadaanku yang berbeda kelas membuatku jarang berkumpul dan terjadi kesalah pahaman. Sungguh aku lelah, aku hanya diam saja tanpa mencoba memberi penjelasan pada mereka, kecuali lisa. Hanya dia yang mengerti posisiku saat ini.
Karena aku sekarang lebih sering bersama nela dan nurul teman kelasku, setidaknya ada teman sekelas yang bisa akrab denganku.
Merasa kehilangan, yah aku sangat merasakannya. Dimana dulu sering canda tawa bareng, sedih bareng, cerita, melakukan hal2 konyol dimana aku memnghilangkan banyak masalah dalam benakku karena mereka, tidak dapat yang bisa menggantikan d'rainbow. Karena mereka sahabat yang memiliki rasa tulus tanpa keinginan apapun.
Nela teman baik dikelasku,dia sangat mengerti tentang diriku. Bahkan dia sering menyuruhku untuk berkumpul dengan d'rainbow. Berbeda dengan nurul, dia bahkan sepertinya secara tidak langsung ingin memisahkanku pada mereka, sehingga terlihat wajah ghea dan jeni semakin membenciku. Aku yang terlalu positif thinking tidak pernah berfikiran nurul akan melakukan itu semua.
Menderita yah, akui. aku menderita berteman dengan nurul, ngebatin. Tanpa nurul sadari. Aku hanya diam tanpa ingin mengutarakannya, cukuplah karena memang tidak terlalu kuat membuktikan nurul itu licik. Walaupun aku sering mendengar dari teman sekelasku.
"din, ayok pulang" panggilan dery membuyarkan lamunanku,
Entah sejak kapan dery membawa motor tepat dihadapanku, mungkin terlalu lamanya aku melamun. Raut wajah sedihku tidak terlalu kelihatan oleh dery, aku tak ingin merusak momen yang dia rencanakan.
Akupun pulang kerumah dalam keadaan mengenaskan, kekesalanku dan kebahagiaan terus bercampur aduk. Sesekali gelak tawa aku dan dery saat perjalanan. Bahagia, sangat bahagia.
"makasih der" ucapku saat memeluknya dari belakang, entahlah aku mempunyai sifat manja padanya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND FOREVER
Teen Fictionkisah tentang persahabatan enam anak remaja yang mempunyai karakter berbeda dan mampu menjadikan persahabatan yang kompak. ujian menerpa namun takkan goyah semakin kuatnya kekompakan yang mereka jalani.