story love maya

72 4 0
                                    

Maya pov

Ini kisahku bersamanya, mungkin diantara yang lain, kisahku paling drama. Diantara jalinan kasih di sma ini, kisahku dengannya yang paling menarik.

Oke flashback guys.

Namanya gilang. Dia kakak kelasku, yang kebetulan jurusannya sama dengan sodaraku. Satu sekolah, namun jarang bertemu sebelum akhirnya aku dan dia jadian.

Awal kedekatanku dengannya berawal dijalanan saat pulang sekolah, dia meminta nomorku kepada sodaraku. Berdasarkan ijinku, sodaraku memberikan nomorku padanya.

Setiap hari smsan dan telponan, yang entah kenapa membuatku bahagia. Seiring berjalannya waktu, aku dan dia bersama sehingga menjadi ikatan saling cinta, pada akhirnya aku dan dia menjadi kita.

Aku tahu mantannya, dia sama sepertiku kelas xI juga, namun dia jurusan ipa.

Gisela, mantan gilang yang katanya masih mencintai. Entahlah siapa yang benar dengan cerita akhir kisah mereka.

Jujur, aku tidak merasa menjadi perebut pacar orang, karena aku dan dia jadian setelah mereka putus.

Kisah cintaku dengan gilang baik2 saja. namun, mantannya itu selalu mencari keributan buatku.

Seperti hari ini, aku dan reni (teman kelasku) berjalan dilapangan menuju kelas. Kejadian disaat waktu istirahat. Kebetulan guruku memanggilku dan reni untuk kekantor.

Lapangan:

"hei cewe ganjen" ucapnya dengan menyenggol bahuku dengan kasar membuatku diam menghentikan langkahku dan menatapnya bingung

"guys, tau gak jaman sekarang itu banyak banget perebut pacar orang tahu gak. Mencari kesempatan didalam penderitaan orang" cibirnya dengan pura2 ngobrol bersama salah satu teman kelasnya dengan tatapan sinis padaku

Aku yang merasa tidak ada sangkutannya berjalan melewati mereka bersama reni, namun langkahku terhenti setelah tanganku dipegang gisel dengan erat membuatku meringis.

Aku yang tak terima dengan dia main fisikpun menepis tangannya kasar.

"maksud lu apa sih haah? " tanyaku dengan emosi

"lu nanya maksud gue apa. Hei asal lu tahu yah lu perusak hubungan orang tau gak. Lu mikir dong jangan pura2 bego dan polos yah" ucapnya begitu menyakiti hatiku

Akupun menatap matanya tajam.

"maksud lu ka gilang? (aku tersenyum sinis) eh asal lu tahu yah. Yang bikin hubungan lu sama dia hancur tuh lu sendiri. Main nyalahin orang segala. Dan asal lu tahu yah, gue sama kak gilang jadian itu setelah lu putus beberapa hari. Jangan lu pikir gue gak tau yah kelakuan lu saat bersama kak gilang. Kalau gue jadi lu malu sih. Lu yang selingkuh lu yang merasa tersakiti. Psikopat lu" ucapku dengan emosi dan tegas membuat dia menatapku tajam bisa dilihat wajahnya semakin merah menahan amarah

"sialan lu. Awas yah lu" ancamnya yang berlalu

Beruntung pertengkaran ini berakhir dengan kedatangan gurunya yang masuk kelas.

Aku pergi ke toilet untuk menenangkan hatiku yang sakit dengan kata2nya. Reni menyusulku namun, kucegah karena sebentar lagi masuk kelas. Renipun mengangguk paham.

Sakit hatiku saat ini. Dia melabrakku dilapangan yang memang saat itu, banyak adik kelas yang berkeliaran dilapangan. Malu itulah saat ini.

Semenjak kejadian pertengkaran kemarin, aku sering disindir olehnya dan teman2nya. Mereka yang tidak tahu apa2, tapi kemakan omongan gisel yang merasa dirinya tersakiti. Beruntung sahabat2ku tidak terpengaruh oleh mereka, bahkan teman satu kelaskupun tidak terpengaruh.

Sampai akhirnya aku berdoa sama sang pencipta pemilik hati manusia ini, agar memberinya pelajaran karena sudah menyakiti hatiku. Aku berharap dia tidak sekolah lagi disekolahanku ini.

Jujur aku membatin karena sikapnya yang selalu menyindirku, baik dikantin, didepan kelas ataupun dimana saja.

Gilang yang kebetulan dia merasa gak enak dengankupun mencoba memberiku semangat, beruntung dia sangat pengertian padaku.

Pada akhirnya kita bertiga bertemu, aku, gilang dan gisela. Ngobrol bersama dicafe yang terdekat dengan sekolahku.

"makasud lu apa haah? Setiap hari lu nyinyirin pacar gue. JAWAB" bentakan gilang setelah kita berhadapan

Terlihat wajah sok manis dan aktingnya dengan pura2 sedih.

"apa sih lang? Kamu tau kan, kita putus tuh gara2 dia. Andai saja dia gak masuk dalam hubungan kita mungkin saja kita gak bakalan putus" ucapnya dengan melas yang dibuat2

Membuatku mencibir dalam hati. Tanganku digenggam erat oleh gilang didepan gisela, terlihat wajah emosi gisel saat tangan ka gilang terus mempereratkan genggamannya.
Aku tersenyum begitupun dengannya.

Biarlah hari ini aku menjadi orang jahat, toh dia yang mulai.

"dengerin yah gisela, gue sama lu putus karena lu yang selingkuh, jadi lu jangan pernah ganggu cewe gue lagi. Kalau sampai lu ngelakuin itu, gue pastiin hidup lu gak akan bahagia. Kecamkan itu" ancam gilang dengan penuh penekan dikata2nya bahkan menatap tajam gisel

Gisel berlalu keluar dengan wajah kesalnya dan hentakan dikakinya, membuatku menggelengkan kepala.

Jujur aku bukanlah manusia yang tega melakukan ini, namun dia sendiri sudah menyakitiku.

Setelah pertemuan itu, gisel jarang menyindirku walaupun masih tetap saja sesekali. Aku yang kebalpun, mendiamkannya.

Jengah, itulah aku saat ini. Toh hubunganku dengan gilang berjalan lancar tanpa hambatan.

Hingga akhirnya aku mendengar kabar tentang gisela yang kecelakaan dari teman kelasnya. Entah kenapa? Aku tidak merasa kasihan ataupun iba padanya, malah bersyukur berarti doaku dikabul oleh allah. Ini balasan untuknya karena menyakitiku. Tidak ada rasa sesal untukku mendoakannya.
Mungkin karena rasa sakitku yang begitu membeku untuk sedikit merasakan iba padanya.

Akibat kecelakaan itu, aku melihat dia memakai tongkat karena kakinya yang patah bahkan dia sering keluar masuk rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, aku merasa kasihan padanya. Ada sedikit rasa sesal. Bukan ini kemauanku, namun aku berharap tidak satu sekolah denganku lagi. Bukan melihatnya menderita seperti ini.

Mungkin sebuah karma juga untuknya.

See next time with my story love.

Bersambung

BEST FRIEND FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang