Lisa pov
Kisahku yang jauh dari kata bahagia rasanya, berbeda dengan sahabat2ku. Mereka mempunyai kisah cinta remaja dimasa putih abu ini, berbeda denganku yang tak luput dari kisah keluarga yang tak tahu kapan akan berakhir.
Semenjak nenekku meninggal, rasanya kampung halaman bukanlah tempat terindah dan bisa senang untuk berlibur sekolah, melainkan tempat dimana mengubur kebahagiaan bersama nenekku dan mengawali kisah pahitku.
Tinggal dikampung halaman bersama bibi dan mamang, serta kakek yang setiap aku melakukan kesalahan akan langsung terkena omelan. Baik didepan orang ataupun tidak. Tapi, aku tahu beliau sangat menyayangiku. Jujur rasanya tidak ada kebahagiaan selain sekolah dan bermain bersama gengku ini.
Maka dari itu, setiap libur sekolah kalau hanya tiga harian aku mending tinggal dikosan atau bermain ketempat anak bungsu nenekku yaitu bibiku yang paling baik sedunia.
Sedikit kebahagiaanku datang dikala sang ibu tercinta pulang dari arab saudi, dia bekerja jadi tki disana dari aku kecil, pulang hanya tiga tahun sekali. Dan betapa mengejutkan, beliau akan tinggal bersamaku selamanya dan dia tidak akan pergi lagi.
Sedikit kisahku bersama mamahku, jujur aku belum pernah menyebutnya dengan sebutan mamah didepannya. Entah kenapa dengan diriku ini.
Mungkin efek karena aku kecil hingga besar gini bersama nenek, kakek dan bibi mamang saja. Berasa dia bukanlah wanita yang melahirkanku, ini bukan jahat namun memang aku sendiripun kurang memahaminya.
Saat aku memahaminya, aku peluk dia dan pertama kalinya aku memanggilnya mamah. Tangis haru mamahku terlihat jelas dimataku.
"mamah" panggilku saat memeluknya langsung
Rindu, yah sangat merindukannya.
"apa nak? kamu panggil sekali lagi!" pintanya dengan terkejut
"mamah" ucapku lagi membuat dia meneteskan air mata semakin deras dan akupun sama
Sebahagia itukah panggilanku? Yah tentu saja, dia dari dulu mengharapkan aku dekat dengannya. Tak perlu menyalahkan orang lain, mamahku menyalahkan dirinya. Namun apa daya, keadaan ekonomi untukku hidup membuatnya nekad.
Bersyukur, hikmah dari nenekku meninggal aku bisa dekat dengan ibuku.
Indah yah aku merasakannya, namun tetap saja jarak memisahkan. Aku harus menuntaskan sekolahku dan tinggal dikosan. Mamahku tinggal dirumahnya sendiri dan bersama kakekku. Untuk bekerja dia sedang memikirkan sebuah usaha.
Sudah beberapa bulan dia tinggal dikampung, terdengar kabar yang kurang mengenakan untukku. Akupun pulang disuruh mamahku.
Terlihat wajah serius saat kita sedang duduk berdua menonton tv.
"sa, mamah mau ngomong sesuatu nak" ucapnya dengan ragu setelah keheningan terjadi hitungan menit
"ngomong apa mah? " tanyaku dengan serius namun fokus kearah tv
Aku tahu mamahku terus menatapku, aku bisa lihat dengan ekor mataku.
"mamah mau minta restu sama kmu sa, minggu depan mamah mau nikah"
Ucapnya dengan ragu
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND FOREVER
Teen Fictionkisah tentang persahabatan enam anak remaja yang mempunyai karakter berbeda dan mampu menjadikan persahabatan yang kompak. ujian menerpa namun takkan goyah semakin kuatnya kekompakan yang mereka jalani.