Jeni pov
Malam panjang yang melelahkan, dimana rasa ngantuk tak kunjung datang, pikiran melayang entah kemana. Hanya satu nama yang membuatku semakin resah dan bimbang, banyak kendala hidup yang tidak sejalan sesuai umurku saat ini.
Bukan masalah hidupku, namun pengaruh dalam benakku. Terkejut, sungguh sangat terkejut.
Flashback
Entah kenapa dengan ghea akhir2 ini, dia sering menjauhiku tanpa sebab. Ingin bertanya saja susah, bahkan lebih aneh saat dirinya minta pindah bangku, sungguh banyak pertanyaan yang aku lontarkan untuknya.
"yola, lu pindah dong kedepan! Mulai sekarang gue duduk disini" ujarnya saat masuk sekolah,
Aku hanya terpaku melihatnya, tak ada rasa salah dariku, dan dia sendiri dengan santai duduk dengan resvie.
Yah aku, resvie, dan ghea berteman baik. Bahkan setengah tahun yang lalu, kami sangat akrab. Entahlah. Apa salahku??
Kalau saja guru belum datang, mungkin aku sudah bertanya padanya. Waktu rasanya sangat lambat untuk pelajaran ini. Menunggu istirahat saja sangat lama sekali.
Rasa lega kini kurasakan, bel istirahat berbunyi. Dengan gerak cepat aku menoleh kearah ghea. Seperti disengaja olehnya, dia hanya menyibukan dirinya sendiri, bahkan tak menghiraukan aku yang ingin bertanya padanya.
"ghe, gue mau ngomong sama lu" ucapku dengan penuh penekanan
Resvie hanya diam membisu dan memainkan hpnya.
"sorry gue laper. Ayok res! " ujarnya dengan langsung pergi menghiraukan ku yang diam mematung dan menahan emosi
Resvie hanya menuruti ghea saat itu, yah dia pasrah saat tangannya ditarik begitu saja.
Dengan penuh emosi, aku membantingkan tasku dimeja dengan keras,sehingga terdengar gebrakan yang nyaring membuat suasana kelas hening dan akulah jadi pusat perhatiannya.
Beruntung yola sudah pergi kekantin lebih dulu dibanding ghea. Menahan panas yang ada dimataku saat ini.
Sesekali menyeka air mata yang entah sejak kapan mengalir tanpa ijin. Sudahlah jen. Ujarku sendiri.
Tak ada rasa haus ataupun lapar kali ini, hanya rasa emosi dan sedih saat ini. Beruntung aku mempunyai teman penyemangatku lewat online, yang pasti dia orang korea asli 'oppaku tersayang'. Perkenalan yang tak terduga lewat komentaran sehingga jadi teman curhat lewat sosmed.
Hanya itulah hiburanku saat ini.Sudah seminggu, aku dan ghea berjarak jauh tak ada rasa ingin menyapa lagi, sungguh sakit hati. Merasa terasingkan, tanpa kesalahan yang kubuat untuknya.
Come on jen, aku bisa hidup tanpa sahabat seperti ghea saat ini. Beruntung, diah, fitri, yola dan juga anak baru namanya keukeu, mereka bisa menjadi temanku saat ini.
"eh jen, kita ngerjain tugasnya dirumah diah aja yuk!" ujar keukeu dengan semangatnya
Yah, hari ini kelasku ada tugas perkelompok. Dan tentunya ini kelompok yang membuatku menyedihkan, biasanya bersama dengan ghea dan resvie, tapi sepertinya mereka tidak berharap satu kelompok denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND FOREVER
Teen Fictionkisah tentang persahabatan enam anak remaja yang mempunyai karakter berbeda dan mampu menjadikan persahabatan yang kompak. ujian menerpa namun takkan goyah semakin kuatnya kekompakan yang mereka jalani.