Ghea pov
Hai guys, gue kembali. Mengisahkan tentang gue dengan robi.
Setelah beribu cara robi mengajak gue untuk melakukan yang akan gue pastikan menyesal seumur hidup.
Kejadian disiang hari yang membuat gue terpuruk. Saat itu, keluarga gue sedang tidak ada sama sekali dirumah, sehingga melancarkan niat busuk robi waktu itu.
Robi membawa gue kedalam kamar gue, rayuan dan gombalannya menghanyutkan gue saat itu. Dimana kamar guelah menjadi saksi gue dan dia melakukan hubungan terlarang. Direnggutnya tahta mahkota dalam hidup gue.
"aku janji akan bertanggung jawab" kata terakhir setelahnya dia pulang.
Menangis itulah yang bisa gue lakuin, walaupun tidak sepenuhnya robi bersalah. Guepun secara sadar mengiklaskannya.
Satu bulan dari kejadian itu, robi seperti banyak menghindar dari gue. Tuhan gue mohon kembalikan robi yang dulu.
Sungguh gus takut, gue selalu hafal kapan saja gue akan kedatangan tamu. Namun, sudah seminggu tidak ada tanda dimana gue akan kedatangan tamu.
Orang pertama yang tahu soal ini adalah resvie.
"vie, gue mau ngomong" ucap gue pada resvie dijam istirahat
Kenapa resvie? Karena dia sama kayak gue kelakuannya.
"ngomong apaan ghe? "
Guepun menceritakan semuanya pada resvie, wajahnya terkejut bukan main.
"gue harus gimana vie? " tanya gue dengan isak tangis
"nanti lu beli tespeck deh, gue anterin"
Sedikit lega rasanya.
Namun ada hal yang membuat gue merasa bersalah sama jeni. Pagi hari ini gue sudah menjauhinya, setelah gue rasa dan yakin kalau gue hamil, gue merasa tidak pantas jadi sahabatnya lagi.
Alasan gue menjauhinya karena gue merasa bersalah dan takut dia kecewa. Maafin gue jen. Dalam benak gue.
Pagi ini gue meminta yola pindah bangku dan gue duduk dengan resvie. Resvie hanya diam tanpa bertanya apapun ke gue. Terlihat wajah panik dan kecewa dari jeni. Sungguh gue gak tega.
Saat istirahat, gue sudah tau jeni akan bertanya sama gue, bahkan gue menahan air mata gue, dan pura2 sibuk dengan buku gue. Satu kalimat dia lontarkan untuk gue, membuat gue gak tahan lagi. Gue menarik resvie dan membawanya kebelakang sekolah.
Disanalah gue berkata jujur pada resvie.
Pagi ini, gue benar2 syok. Hasil tespecknya positif. Tubuh gue gemetar dan rasa takut itu muncul.
Sialnya robi susah untuk dihubungi akhir2 ini. Berkat bantuan pras dan sepupu gue, akhirnya gue ngomong langsung sama robi.
"sory ge, gue bukan ngehindarin lu kok. Gue merasa bersalah aja" ucapnya dengan lirih
"lupain hal itu. Ada hal penting yang harus kamu tahu, bi" ucapku dengan serius
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND FOREVER
Novela Juvenilkisah tentang persahabatan enam anak remaja yang mempunyai karakter berbeda dan mampu menjadikan persahabatan yang kompak. ujian menerpa namun takkan goyah semakin kuatnya kekompakan yang mereka jalani.