📌Bisa dibeli di shopee Deveen Media Store
⚠️ AWAS BAPER ⚠️
📝 Islami-Romance
Areta percaya jika berharap pada-Nya akan berujung pada rasa bahagia, dan itu benar. Dia berhasil menjadi bagian hidup dari sosok Danish Hamizan Rabbani, laki-laki yang...
Tanpa Dia aku tak akan jadi apa-apa meski hanya sebatas butiran debu saja.
• You Are The One •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang menunggu bab satu?
Angkat kepalanya coba 🤭
Kuy lah baca
* * * *
Kaki mungil itu menginjak keramik masjid yang berwarna putih, berdiri di sana sambari menunggu seseorang.
Mata bulatnya itu menatap sosok bocah laki-laki yang tengah memarkirkan sepedanya di halaman masjid.
Senyumnya terbit kala bocah laki-laki itu semakin mendekatinya. Seuntai janji untuk pulang bersama setelah mengaji menjadi hal yang begitu menyenangkan.
“Ayo pulang sama kakak.” Bocah laki-laki itu mengulurkan tangannya. Gadis kecil itu tersenyum dan meraih tangan yang terulur, namun seseorang menarik jilbab berwarna kuning yang dia kenakan dari belakang.
Mengakibatkan setengah rambutnya terlihat, bibir gadis kecil itu mengerucut dan dia langsung menoleh. Rasanya sangat jengkel kala siapa yang telah mengakibatkan jilbabnya mundur ke belakang seperti sekarang.
“Kak Danish?! Jilbab Areta jadi kaya gini dong! Rambutnya kelihatan!” protesnya. Bocah laki-laki bernama Danish itu langsung menarik lengan kanan Areta agar gadis itu berdiri di sampingnya.
Danish menatap sengit ke arah bocah laki-laki yang ada di hadapannya itu, pun sebaliknya.
“Dengar ya Satria Baja Hitam!” ucap Danish lantang pada lawan bicaranya.
“Jangan pernah sentuh Areta! Jangan pernah juga untuk mengajak dia duduk diboncengan sepeda murahmu itu. Ingat, Faatina Areta Khavira hanyalah milik Danish Hamizan Rabbani! Dia punyaku, tidak boleh ada yang membawanya pergi, apalagi kamu!”
Satria tidak terima, bocah berkulit pucat itu melepas sandalnya dan naik ke teras masjid dengan tatapan menusuk pada Danish.
“Areta berangkat mengaji denganmu, pulang denganku lah! Dan asal kamu tahu ya Danish cucu Sultan yang sombong. Sepedaku harganya mahal, gak murah jangan sok tahu kamu tentang harga sepeda, memangnya kamu yang jual?!”
Areta cemberut sambil menatap ke arah Danish dan Satria yang sedang berdebat, selalu seperti ini dan tidak pernah akur. Mereka tidak mau kalah ataupun mengalah jika sudah seperti ini.