You Are The One [SUDAH TERBIT]

5. Kehendak Allah

Allah memberikan suatu musibah hanya pada hamba-Nya yang Dia kehendaki, jadi tidak perlu risau tentang sesutau yang belum tentu menimpa kita.

• You Are The One •  

Napas Danish memburu, detak jantungnya sudah tidak bisa dia kendalikan lagi sejak mendapat telepon dari Rayhan bahwa Areta di begal. Dan sekarang calon istrinya itu terbaring tidak sadarkan diri di atas ranjang pesakitan.

Laki-laki itu mengatur napasnya sebelum masuk ke dalam ruang inap Areta.
Satria dan Raheel juga ikut datang bersama Danish ke rumah sakit.

Mereka juga sama-sama panik, terlebih Raheel. Gadis itu takut jika calon kakak iparnya terluka parah.

“Assalamualaikum?” ucap Danish saat melangkah masuk ke dalam ruang inap Areta. Orang tua Areta, Rayhan, dan orang tua Satria ternyata ada di sana. Mereka menjawab salam Danish dengan kompak.

Danish menyalami orang tua Areta dan orang tua Satria lalu langsung meminta penjelasan tentang kondisi calon istrinya itu.

“Areta gak terluka parah kan Om?” tanya Danish pada Jojo.

“Areta mengalami pendarahan di kepala bagian belakangnya tapi untung saja tidak sampai gegar otak,” jawab Jojo sambil menatap putrinya yang masih menutup mata.

“Tidak ada yang melihat kejadian itu, Areta di bawa ke sini juga berkat orang tua Satria,” lanjutnya. Danish langsung menatap Bambang dan Anisa.

“Om, Tante, terima kasih,” ucap Danish.

“Sama-sama Danish,” jawab Bambang dan Anisa kompak.

Setelah tidak sadarkan diri paska kepalanya di pukul, Areta dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi yang cukup memperihatinkan.

Mobilnya dibawa begitu saja oleh oknum tidak tahu diri.

Benar-benar kejam memang, untung saja Areta tidak mendapat perlakuan yang lebih buruk oleh beberapa orang yang membegalnya.

Cukup lama Areta tergeletak hingga akhirnya dia ditemukan oleh petugas sapu jalanan, perempuan yang menolong Areta sempat terkejut karena kepala Areta mengeluarkan banyak darah.

Dia meminta tolong pada beberapa pengemudi mobil yang melintas, namun tidak ada yang mau berhenti lalu pada akhirnya sebuah mobil audi berwarna hitam mau menepi untuk menolongnya.

Ya itu orang tua Satria.
Bambang dan Anisa terkejut kala mengetahui korban begal itu.

“Areta, Mih!” pekik Bambang.

“Astagfirullah! Ayo Pih kita bawa ke rumah sakit.” Anisa langsung membantu Bambang untuk mengangkat tubuh Areta dan membaringkan gadis itu di kursi belakang.