28. Niat Tersembunyi

5.1K 682 460
                                    

Kalau berdoa itu jangan hanya di lisan saja, tapi di hati juga.  Dan percayalah, kekuatan sebuah doa itu tidak main-main.

• You Are The One • 

• You Are The One • 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Danish pergi ke dapur untuk membantu Areta dan Humaira, karena keluarganya sudah menunggu. Namun saat sampai, dia hanya melihat Areta saja.

Danish tersenyum lalu diam-diam mendekat dan memeluk sang istri dari belakang.

“Astagfirullah!” pekik Areta. Danish tertawa pelan.

“Kaget ya?” Danish menumpuhkan dagunya di bahu kanan Areta.

“Iya, lagian kapan datangnya coba?” Areta sedikit menoleh dan tetap melanjutkan aktivitasnya.

“Kok sendirian? Katanya di bantu Huma.” Danish merasakan kenyamanan saat dirinya memeluk Areta, entahlah. Mungkin memang jodoh, jadi apa-apa yang berhubungan dengan Areta, akan membuatnya tenang dan bahagia, kecuali saat Areta dalam bahaya.

“Lagi angkat telepon di taman belakang tuh,” jawab Areta. Danish tak menyambungi. Dia memilih mencium pipi sang istri beberapa kali sampai Areta geram.

“Kakak! Ini aku lagi buat minuman, nanti tumpah.” Areta menatap Danish tajam.

Cup! Danish mengecup singkat bibir Areta lalu melepas pelukannya.

“Jangan ngambek, soalnya kalau lihat kamu marah, bawaannya pengen makan kamu!” ucap Danish dengan diakhiri tawa.

“Nyebelin! Udah sana ke ruang makan!” usir Arera.

“Iya…iya, ini mau manggil Huma. Biar bantuin kamu.”

“Oke.”

Danish berjalan ke arah taman belakang rumahnya, melihat Humaira yang sedang berbicara lewat telepon. Danish menangkap gelagat Aneh dari istri keduanya itu.

Dia berjalan pelan ke arah Humaira dan tidak segaja mendengar pembicaraan perempuan itu dengan seseorang.

"Bagus! Terus dekati mereka, galih informasi."

"Pasti, aku akan lakukannya demi kehancuran——"

Mata Danish membulat sempurna,kehancuran? Refkels bibirnya memanggil nama Humaira.

"Huma?"

Perempuan itu menoleh, dan tampak terkejut atas kehadiran Danish di hadapannya.

"Kehancuran siapa?" tanya Danish dengan wajah datar. Mata biru Humaira membualat sempurna, perempuan itu tampak panik.

“Siapa?!” tanya Danish sekali lagi dengan tatapan menusuk dan meminta penjelasan dari Humaira.

Seketika ucapan Raheel kembali menghantui otaknya, jika memang benar Humaira ada dipihal Jalal, Danish akan sangat kecewa.

You Are The One [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang