❝ 제 1 9 회 ❞

2.6K 370 39
                                    

-ΔΔΔ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ΔΔΔ-

" Aku cinta sama kamu, Aksara. " Pemuda bersurai biru itu kembali menyatakan perasaannya pada yang lebih muda. 

Aksara masih tak bergeming, ia total membatu. Hatinya ingin menjawab jika ia merasakan hal yang sama. Namun pemikirannya tak memperbolehkannya untuk mengatakan itu.

Jika ia juga bilang hal yang sama,  lalu Pradipta mengajaknya untuk berpacaran. Dan apa yang terjadi dengan Prisscila? Pasti mereka akan canggung! Aksara harus bagaimana? 

" A-aku... Aku gak tahu kak. Aku,  aku senang mengetahui seseorang yang suka sama aku. Tapi-aku... "

" Gak papa Sa,  gue tau lo pasti belum ngerasain hal yang sama kek gue. Gak apa - apa,  kasih gue kesempatan— maksudnya kasih aku,  ya!  Kasih aku kesempatan buat kamu jatuh cinta sama aku juga. Bisa? "

" Eum....  O-ok kak...  Maaf,  aku belum bisa-" Belum selesai ia melanjutkan ucapannya,  Pradipta sudah memeluk dirinya erat. Ia terasa nyaman,  sangat nyaman. Aksara benar - benar harus menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Ah,  tetapi. Siapa yang akan ia pilih?


                                   -ΔΔΔ-

" HAH?!!!  APA - APAAN. TERUS KAMU GANTUNGIN DIA GITU? "  Harsa memekik kesal setelah mendengar cerita sahabatnya itu, setelah pulang sekolah. Aksara secara paksa menarik Harsa untuk membatalkan kencannya dengan Arjuna.

" Aduuuh! Aku gak tahu! Pusing tau Harsa! Kalau aku terima,  terus Cila gimana? Aku gak mau kehilangan dia..."

" Sebenarnya kamu pilih siapa sih? Serius deh Li,  kamu gak boleh gini. Siapa yang ajarin kamu playboy gini,  ha?!! Kanu ya Hardi!? " Harsa membentak Hardi yang baru saja masuk kedalam kamar Aksara.

" Lah??! Naon si,  orang baru masuk dituduh tuduh anying?  Woi aku sama Aksa itu udah jarang kontakan,  gimana cara ngajarinnya woi?! Gila anda? " Sewot nya,  Hardi terkejut bukan main saat ia baru saja masuk. Tetapi sudah dituduh begini,  tahu ceritanya aja nggak.  Yang ia mengerti disini,  Aksara itu sedang bimbang antara memilih gadis atau lelaki yang mendekatinya.

Oh ok,  kini giliran Hardi yang akan memekik terkejut.

" WOI??!  ANJIR,  KEREN! KALO AKU JADI KAMU YA SA. UDAH KU GEBET AJA DUA - DUANYA. "

' Bugh! '
Dua bantal berhasil mendarat di eajah tampan pemuda itu.

Salahkan Harsa yang melemparkannya, dan juga sedang menatap Hardi dengan tatapan tajam.

HOMOSAPHIENS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang