HOMOSAPHIENS!

❝ 제 2 3 회 ❞

-ΔΔΔ-

Kini mereka telah menjadi sepasang kekasih,  hari demi hari terlewati. Aksara dan Pradipta semakin dekat setiap waktu.  Yang dulunya ia selalu mengejek Harsa dan Arjuna yang berpacaran tak tahu tempat. Kini julukan itu disematkan pada mereka berdua.

Mereka tak pernah bisa berpisah, hanya saat jam pelajaran dan dirumah waktu dimana mereka berpisah.

Tentang gadis bersurai hitam legam manis itu,  Prisscila kini sudah bisa menerima dan melepaskan Aksara. Bahkan ia sedang dekat dengan Hardi— sahabat mereka.

Semuanya berjalan lancar sesuai dengan yang Aksara inginkan. Mereka semua bahagia tanpa ada yang merasa tersakiti lagi. Sungguh akhir yang bahagia bukan?

Namun saat masa ujian datang, Aksara dengan sifat ambis nya dan Pradipta yang fokus untuk kelulusannya. Membuat mereka sedikit menjauh. Akan tetapi kedua pemuda itu memutuskan untuk mempercayai satu sama yang lain.

Hingga saat itu tiba, acara kelulusan yang lebih tua. Pradipta memakai jas hitam dengan rompi hitam dan kemeja putih sebagai dalamannya. Tak lupa jam tangan hitam, kaca mata dan sepatu kulit hitam miliknya. Ia sangat tampan.

Tersenyum melihat Aksara yang datang dengan beret putih,  jas putih dengan pita pink dan kemeja putih nya. Celana dan sepatu milik pemuda manis itupun juga serasi dengan jas dan pita nya.

" Kakaaak! " Pemuda manis itu berlari memeluk Pradipta. Ia sangat merindukan kekasihnya, pasalnya setelah ujian Pradipta dilaksanakan, giliran dirinya yang mengikuti ujian kenaikan kelas. Hingga tak sempat bertemu dengan lelaki kesayangannya itu.

Pradipta membalas pelukan Aksara, ia mengecup lama dahi yang lebih muda. Tersenyum manis saat Aksara semakin menyamankan kepalanya pada bahu lebar Pradipta.

" Kangen kakak! Kangen sekali, Aksara udah lama gak liat kakak. Kenapa jadi makin ganteeng! " Ia memanyunkan bibirnya sebal,  Pradipta dengan jas dengan rompi hitam dan kemeja putih itu tak bisa dibiarkan. Terlalu tampan dan terlalu sempurna. Bahkan kekasihnya itu sudah menjadi pusat pembicaraan orang yang ada di sekitarnya.

" Loh? Bagus dong aku ganteng dek,  sama kaya kamu. Manisnya overdosis, kenapa harus pakai berret sama pita pink,  hm? "

" Tapi aku gak ganteng! Iih kak aku gak suka ya kita diliatin gitu karna ke-gantengan kamuuu. "

" Mereka punya mata sayangku, ya gak apa dong kalo mereka lihatin kita, ber arti kita sempurna dong. Ganteng dan manis. "

" Tapi-" Ucapannya tertahan, Pradipta memagut bibirnya dengan bibir Aksara. Pemuda manis itu sedikit memberontak,  oh god. Mereka ini sedang ditempat yang banyak orang. Bahkan mereka kini jadi pusat perhatian! 

Tetapi Pradipta tak peduli, ia bahkan lebih memperdalam ciuman mereka. Melingkarkan kedua tangannya pada pinggang sempit Aksara. Ia tersenyum disela - sela ciuman mereka hingga Aksara melepaskannya terlebih dahulu.

Pemuda manis itu menunduk mengambil oksigen sebanyak - banyaknya,  lalu kembali menoleh menatap Pradipta yang masih menatap dirinya memuja.

" Kak.... Malu.... " Ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Pradipta. Membuat siapapun gemas melihat mereka. Sedangkan yang lebih tua terkekeh melihat sifat menggemaskan kekasihnya itu.

" Kenapa harus malu? Aku sengaja, biar semua tahu kalau kamu itu hanya cuma milik Kafka seorang. Itu mutlak, gak bisa diganggu. " Ia mendongakkan kepala Aksara agar menatap matanya dalam.

" Jadi milikku ya Aksara? Selama - lamanya. Hingga waktu yang memisahkan? "

Kini seluruh siswa yang melihat dan mendengar ucapan Pradipta bersorak gemas melihat mereka.

" K-kak? "

" Gak usah jawab sekarang, aku bakal nunggu kamu sampai lulus. Terus setelah itu jadi pasangan hidupku ya? "

Aksara tersenyum malu,  ia mengangguk menjawab ajakan Pradipta. Ia sangat senang,  ini benar - benar hari bahagia mereka. Dimana ketua osis manis yang selalu bermusuhan dengan berandalan tampan kini menjadi sepasang kekasih. Akhir yang bahagia bukan?

- End -

____________________

[] Thaaaank you sudah setia sama book ini!  Ily ily ily ily ily!  Sampai berjumpa di Semesta dan bunny space!  🦊🐰🐿🐻🐧