❝ 제 1 2 회 ❞

3.1K 489 20
                                    

-ΔΔΔ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ΔΔΔ-

Alunan lagu yang terputar itu terdengar jelas pada kedua nya,  mereka masih saling berbagi headset satu sama lain. 

Ini memang bukan lagu yang pernah Aksara dengar,  bahkan jenis lagu ini sangat berbeda dengan yang ia sukai.  Tetapi entah kenapa hanya karna itu berasal dari Pradipta.  Ia dengan senang hati mendengarnya. 

" Lagunya... " Pradipta menoleh saat Aksara mengeluarkan suaranya,  menatap pemuda itu dengan lekat. Membuat Aksara salah tingkah karena tatapannya. 

" Kenapa lagu nya?  Gak suka?  "

" Eh en-enggak!  Lagu nya bikin adem,  tapi aku gak pernah denger sih...  "

" Oh,  jadi lo suka lagunya?  "

Oh jadi lo suka gue?  

Salahkan pendengaran Aksara,  ia mendengar ucapan Pradipta dengan salah, hingga dirinya menjadi gugup. 

" H-hah?  Su-suka siapa kak?  "

" Suka sama lagu nya lah, emang apa lagi?  Lo- sehat kan?  " Pradipta menempelkan punggung tangannya oada dahi Aksara, ia khawatir pada pemuda manis itu. 

" Emmm baik!  Baik kok,  uh- ini lagunya bagus banget kak!  Aku suka banget!  " Aksara menyingkirkan Tangan Pradipta pada dahi nya,  jantung nya kian berdebar sangat kencang.  Ada apa dengan dirinya?  Mengapa ini terasa sangat asing?  Namun,  tak bisa ia sangkal.  Aksara suka perlakuan Pradipta yang manis kepadanya. 

" Ini salah satu lagu kesukaan gue,  emang adem kalo dengerinnya. Tapi kalau tau artinya sedih.  "

" Memang nya apa kak artinya?  " Aksara memiringkan kepalanya bingung dengan ucapan Pradipta,  peuda itu tak sadar dengan sikap nya yang sangat menggemaskan itu. 

" Hmmm Apa ya?  " Pradipta membalas tatapan Aksara dengan lembut. Ia memajukan wajahnya mendekati Aksara, tersenyum kecil saat jarak antara kedua wajah mereka kian menipis. 

" Lo penasaran sama lagunya, tapi gue lebih penasaran sama lo. Kenapa gue semakin sering mikirin lo ya?  " Pradipta mengusap rambut yag lebih muda,  lalu memundurkan kembali wajahnya. Ia mengalihkan perhatiannya pada pemandangan,  meninggalkan Aksara yang tengah mematung terkejut dengan aksi Pradipta. 

Untuk kali ini,  Aksara merasa ingin menghilang saja.  Jantungnya tak berhenti berdetak dengan kencang. Akal sehat nyavtak bisa diajak berkompromi saat ini.

Tidak,  seharusnya tidak begini. Ia merasa ini salah,  namun ia menyukai kesalahan itu.  Lalu, Aksara harus apa?

Bahkan ini masih setengah perjalanan, masih banyak waktu hingga ia sampai ke perkemahan itu. 

" Ehm,  g-gue ganti ya l-lagunya. " Tanpa menunggu jawaban Aksara,  ia mengganti lagunya untuk menghilangkan rasa gugup diantara kedua nya. 

Namun tampaknya itu tak berhasil,  bahkan semakin gugup setelah mendengar lagu yang kini terdengar.

Well, I will call you darlin' and everything will be okay
'Cause I know that I am yours and you are mine
Doesn't matter anyway
In the night, we'll take a walk, it's nothing funny
Just to talk

Put your hand in mine
You know that I want to be with you all the time
You know that I won't stop until I make you mine
You know that I won't stop until I make you mine
Until I make you mine

' Mati gue. Kenapa harus lagu ini. ' Begini lah batin mereka berdua,  mereka masih terdiam berpura pura tak acuh para rasa yang asing yang ada di kedua perasaan mereka. 

Asing,  namun sangat nyaman dan hangat. 

-ΔΔΔ-

_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______________

HOMOSAPHIENS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang