J(-)3,0

47 6 0
                                    

Hari mulai gelap. Kami terus-terusan berbicara dan berbicara. Kami juga menyempatkan untuk bermain ditaman, menaiki ayunan bersama, tolak-tolakan di jembatan, main kejar-kejaran. Banyak hal-hal konyol yang kami perbuat...

"Jeon-ah.. Hari mulai gelap, aku sudah berjanji pada ibu aku akan pulang cepat hari ini. Tapi aku masih ingin bersamamu"

"Iya.. Sudah mulai gelap, tak apa.. Besok kita masih bisa bertemu. Pulanglah sebelum ini semakin gelap. Kau akan dicari ibu mu nanti"

Jeon.. Dia sangat lembut. Dia juga overprotektif selama kita pacaran. Aku menyukainya.
Sangat.
Sangat menyukainya.

"Baiklah.. Tapi kau janji, kau akan datang besok?? Dan kau juga harus membalas pesan dariku.. Nee??"

"Nee.. Aku akan datang besok
P-pesan?? Aku akan membalasnya. Tapi jangan tunggu aku"

"Baiklah.. Aku akan pulang. OH?! Kau pulang dengan siapa??", tanyaku

"J-jihun.. Jihun akan datang..", gugup

"Hah.. Iya, aku akan pulang.. Aku akan merindukanmu"

"Nado venus-ah..."

Percakapan kita terhenti sampai disana. Dia memeluk ku erat dan membisikkan sesuatu ditelingaku, tapi aku benar-benar tak tau apa yang dikatakannya..

"Wae?? Jeon-ah?? Kau berbicara sesuatu??"

"T-tidak.. Pulanglah.. Sudah semakin gelap", katanya seraya melepas pelukannya

Aku mencium pipinya dan langsung berlari keluar dari taman itu. Mukaku memanas. Aku berbalik arah dan melihat jeon-ku tersenyum lebar. Aku melambaikan tangan padanya dan dibalas oleh nya..

🐰🐰🐰

Sesampainya aku dirumah, aku melihat banyak barang disana.

"Eomma.. Kenapa banyak sekali barang disini??"

"Oh?? Venus.. Lama sekali kau pulang, aah.. Ini, eomma akan pergi ke rusia. Appa mu butuh bantuan eomma"

"Jadi?? Kapan eomma akan pergi??"

"Ya.. Kau mengusir eomma??", tanya eomma dengan sedikit gelakan

"Ani... Aku hanya ingin tau"

"Hahaa.. Eomma akan pergi sekarang.."

"Mwo?? Secepat ini??"

"Nde.. Kau baik-baik dirumah, ok?"

"Nee eomma"

Sebelum eomma beranjak pergi, eomma bertanya padaku kenapa aku pulang telat.

"Oh.. Tadi aku pergi menjumpai jeon"

"MWO?? APA YANG KAU KATAKAN??"

Eomma membentakku.

"Apa?? Kenapa eomma membentakku?? Aku hanya bertemu dengannya, aku rindu padanya"

Eomma berjalan ke arahku dan memeluk ku, aku mendengarnya. Eomma menangis.

"Eomma.. Ada apa??"

Aku khawatir. Tingkah laku eomma tibatiba aneh. Dia membentakku, memelukku dan sekarang menangis dihadapanku(?)

Aku melepas pelukan eomma.

"Eomma?? Ada apa ini?? Kenapa kau menangis?? Katakan padaku.. Ada apa??"

Eomma melihat ke arahku. Tatapannya sangat sendu.

"Kau bertemu dengannya eoh?? Bagaimana kabarnya?? Apa dia sehat?? Eomma merindukannya.."

Dia tersenyum disela tangisnya itu

"Aah.. Dia menceritakan banyak hal padaku eomma. Aku senang menemuinya hari ini dan dia juga. Tapi..". Ucapku terhenti dan tertunduk

"Wae??"

"Dia sedikit pucat, tangannya juga dingin. Aku pikir dia sakit"

Aku mendongakkan kepalaku ke eomma. Eomma tetap tidak berhenti menangis

"Eomma.. Kenapa kau menangis?? Apa ada sesuatu?? Katakan padaku!"

Sekarang aku benar-benar khawatir melihat eomma yang terus-terusan menangis.

"Aniya.. Eomma hanya merindukan jungkook"

"Hah.. Eomma.. Sudahlah, kau tak perlu cemas. Cepatlah pulang, aku akan mempertemukanmu dengan jeon jika kau rindu padanya, atau kau telpon saja dia"

Aku mengusap pipi basah eomma. Eomma hanya tersenyum.

"Eomma, apa kau tidak jadi pergi??", sahutku yang tibayiba membuat eomma kaget

"Ya!.. Kau memang mau mengusir eomma ternyata.."

"Aniii.. Haah eomma..", kataku kesal sambil mengacak-acak rambutku

Eomma hanya tertawa geli

"Baiklah.. Eomma akan pergi, jaga dirimu baik-baik, nee?? Jangan merepotkan bibi"

"Nee eomma"

"Dan... Eomma tidak mau kau terus berkhayal. Sadarlah venus-ah. Dia tidak ada. Dia tidak nyata juga"

Deg!!

Aku terdiam terpaku atas ucapan eomma. Apa maksudnya??

"Eomma pergi dulu.. Take care sweetie"

Eomma mengecup kening ku lalu keluar dari pintu, menghilangkan bayangannya dari sana.

Siapa?? Apa maksudnya??
Siapa yang tidak nyata??

DIMENSION || COMPLETE📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang