J(-)11,0

9 3 0
                                    

Aku dan namjaku ini sekarang sedang duduk disalah satu kursi di kafe ini. Kami sedang menikmati secangkir cokelat panas. Kami berbicara dan bercanda. Dia membuatku banyak tertawa hari ini.

Cerita hari ini benar-benar menakjubkan!
Dunia seperti hanya kami berdua yang menempatinya.

Ntahlah. Aku lebih menikmati waktu seperti ini dengan jeon. Berjalan bersamanya. Bercanda dengannya. Berlarian dengannya.

Aku benar-benar menikmati hari ini dengannya

🐰🐰🐰

Hari semakin gelap disini. Tapi kami tetap menetap. Rasanya tidak ingin meninggalkan kafe ini.

"Jeon-ah.. Lihatlah, kau lucu sekali di foto ini!"

Aku bersandar di dadanya sambil memegang foto tadi.

"Hem?? Yaa.. Aku tau aku lucu"

"Percaya diri sekali..."

"Jika aku tidak lucu, kau tidak akan mau denganku"

Dia mencubit hidung ku. Jeon benar-benar keterlaluan. Aku kehabisa kata-kata karena perkataannya.

"Ugh!"

Aku mencubit gemas perutnya.

"Yaa!! Apa salahku?? Kan memang itu kenyataannya.. Kau tidak akan mau denganku jika aku tidak lucu. Ya kan??"

Pipi ku memerah. Ntah karena apa dia menjadi seperti ini.

"Ya.. Dan sekarang kau diamlah.."

Kelinciku ini tertawa riang setelah mendengar ucapan ku.

"Emm.. Jeon-ah, hari akan semakin gelap. Kita harus cepat-cepat pergi ke festival itu"

Aku membenarkan posisi ku. Duduk dan menghadap ke dia.

"Terus?? Ada apa??", tanya dia

"Aku belum membeli tiketnya. Kita tak akan bisa masuk jika tidak ada tiket. Kita harus pergi kesana sekarang juga"

Aku mengelus pipi jeon ku. Dia menatapku. Mendengarkan ucapan ku.

"Yaa.. Baiklah, ayo pergi kesana"

"AYOOO!!!", sambil berlari keluar

Aku terlalu senang untuk hari ini. Saking senangnya, aku sampai lupa jika aku meninggalkan kelinciku didalam kafe.

Ya. Dia masih didalam. Dan satu hal yang tertinggal. Tas. Tas ku juga tertinggal. Ah! Ini karena aku terlalu bahagia

Ketika aku ingin masuk kembali, jeon ternyata sudah ada diluar. Di depan pintu kafe yang indah ini. Dia melihatku dengan raut wajah yang cuek.

Aku tau kenapa raut wajahnya seperti itu. Ya. Aku meninggalkan kelinciku ini didalam. Dia membawa tas ku juga. Aku tertawa melihatnya yang membawa tas ku dan raut wajahnya itu.

"Ya! Mrs. Jeon.. Kau sangat cocok memakai tas itu"

Aku tertawa melihatnya. Sungguh. Dia benar-benar lucu sekarang. Dia memutar bola matanya.

"Oh?? Ayolaah jeon.. Maafkan aku, nee?? Aku terlalu bahagia hari ini!"

"Hem"

Singkat sekali..

"Jeon-ah.. Aku mohon jangan marah padaku"

Kami sedang berjalan menuju festival itu. Dia tetap diam. Tidak ada berbicara. Mengganggu ku saja juga dia tidak ada.

Baiklah..

Chup~

Aku mengecupnya. Dia terlihat kaget. Sekarang dia melihat ku dengan mata bulatnya itu.

"Ya! Kenapa kau melakukan itu tibatiba??"

Dia memerah. Astaga. Jeon ku malu.

"Aku hanya mengecup mu. Itu saja. Kau tidak mau memaafkanku, jadi kupikir cara itu akan ampuh. Dan ternyata benar"

Aku tersenyum padanya. Memperlihatkan gigi rapat dan rapi ini.

"Hey.. Kau sudah ku maafkan. Tidak mungkin alasanmu seperti itu. Itu sama sekali tidak logis. Kau ingin menggodaku ya??"

Dia membungkukkan badannya sedikit dan mengecupku kembali.

"Tidak.. Aku serius jeon. Aku pikir kau tidak memaafkanku"

Dia tertawa setelah itu dan mencubit hidungku.

Kami melanjutkan perjalanan untuk sampai ke festival itu. Sedikit demi sedikit orang berlalu lalang disini. Orang-orang ini muncul lagi. Mereka seperti hilang ditelan bumi untuk beberapa jam sebelumnya

Di jalanan ini kami benar-benar bercerita kembali. Bercanda. Dan juga berlarian. Orang-orang kembali memperhatikanku dengan jeon

Ya.. Tak masalah untuk ku jika banyak orang yang memperhatikan kami hari ini. Aku tau. Jeonku ini memiliki daya tarik yang sangat kuat. Sampai laki-laki juga memperhatikannya.

Jeon benar-benar petakilan hari ini. Dia selalu mengganggu. Tapi tak apa. Aku suka dia seperti ini.

🐰🐰🐰

Kami sampai difestival ini. Festival ini mewah sekali. Banyak lampu-lampu disana.

Aku melihat jeon ku ini disamping. Dia membesarkan matanya. Wajahnya sangat lucu. Dia seperti anak-anak yang untuk pertama kalinya dibawa ke festival.

Lucu sekali

"Jeon-ah"

Aku menyenggol sikunya. Memnuatnya sadar dari ketakjubannya. Dia melihat ku. Tatapan yang penuh kegembiraan ada disana.

"Ayo masuk.. Kau ingin bermain eoh?? Ayo kita gila-kan semua wahana disini.."

Jeon kali ini tertawa sangat bahagia. Kurasa dia benar-benar menanti festival ini.

DIMENSION || COMPLETE📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang