J(-)6,0

28 4 0
                                    

"Hey jeon-ah.. Eomma juga berkata ingin melihatmu. Dia rindu padamu. Aku menyuruh eomma pulang cepat untuk melihat mu. Aku juga menyuruhnya untuk menelponmu jika dia tidak sabaran untuk melihatmu. Apakah kau mendapat panggilan telpon dari eomma??"

"Aniya.. Aku juga merindukan eomma mu"

Jeon menatapku lekat. Dia tersenyum

"Aku juga rindu eomma ku"

"Wae?? Kau rindu eomma mu?? Bukan kah kalian satu rumah??"

Aku tau. Tadi jeon berbisik. Tapi aku masih bisa mendengarnya.

"A-aniiii... E-eomma sedang tidak d-disini, jadi aku rindu p-padanya"

Aku hanya mengangguk padanya. Dia benar. Siapa yang tidak akan merindukan orang tuanya jika mereka tidak ada dirumah. Jeon pasti juga begitu.

Aku menarik jeon. Aku benar-benar bosan duduk disini. Aku menariknya ke ayunan.

"Jeon-ah.. Ayo kita kesana. Aku ingin menaiki ayunan"

"Aah iya.. Kajja"

Kami sampai di ayunan itu. Jeon duduk disebelahku. Aku mengayun-ayun kan kaki ku ke tanah agar ayunan yang kunaiki bergerak. Tapi jeon tidak. Dia memilih diam disitu.

"Bibi juga berkata dia merindukanmu"

Aku memecah susana hening ini

"Oh ya?? Bibi juga merindukan ku??"

"Eoh.."

"Aku juga merindukannya.."

"Yaa.. Kau lebih merindukan bibi daripada aku??"

Aku tertawa geli disaat itu juga.

"Aniii.. Ya!! Venus-ah.. Kenapa kau berkata begitu? Tentu aku juga merindukanmu.. Sangat. Sangat merindukanmu"

Dia mengacak rambutnya kasar.

Sumpah dia lucu sekali..

"Hahaa aku hanya bercanda jeon-ah"

Di ayunan itu banyak yang kami ceritakan. Tidak. Bukan kami, tapi aku. Hanya aku yang bercerita padanya. Dia hanya mendengarkanku. Tapi itu tak masalah. Dia juga mendengarkan ku dengan baik.









































"Eomma!! Lihatlah kakak itu, dia berbicara pada hantu!!

































Aku terkejut dengan perkataan anak laki-laki di atas sana. Apa yang dikatakannya?? Berbicara pada hantu?? Siapa??

Aku bingung dan masih melihat anak kecil itu. Tak lama eomma nya langsung datang dan menariknya pergi. Anak kecil itu tetap memperhatikan ku.

"Jeon-ah.."

Aku memanggilnya tanpa memandangnya. Pandangan ku masih tertuju pda atempat yang anak kecil itu bediri.

"Jeon-ah..."

Kali ini aku menoleh padanya. Ya.










Dia hilang.

"Jeon-ah?!"

"Jeon!!!"

"Jeon-ah!!!!"

Aku mencarinya. Aku mengelilingi taman ini. Tapi jeon tetap tidak ada

Kenapa?? Kenapa dia tiba-tiba menghilang??
Kemana dia??

Aku merasa lelah mencarinya. Aku sudah mengitari taman ini 3 kali hanya untuk mencari kelinci besar ku ini. Tapi dia tetap tak ada. Aku kembali duduk di ayunan itu. Aku memandang ke arah ayunan lainnya. Aku menatap ayunan disamping ku yang tadinya masih ditempati olehnya

Jeon.. Kau dimana??

Aku menangis saat itu juga. Dia tiba-tiba menghilang dari hadapanku.



















Tep..














Aku tersontak dan langsung menoleh.

"JEON?!"

"KEMANA SAJA KAU?! AKU MENCARIMU! SUDAH 3 KALI AKU MEMUTARI TAMAN INI.. DARI MANA SAJA KAU?!"

aku menangis lagi. Dia memeluk ku dan mengecup pucuk kepala ku. Kali ini aku tidak benar-benar memukul dada bidangnya. Demi Tuhan. Aku ketakutan. Dia menghilang tiba-tiba. Seperti ada angin yang membawa nya pergi.

"Aku baru saja dari toilet.. Tenanglah.. Aku kebelet tibatiba, kau tidak mendengarku ketika aku bilang padamu bahwa aku ingin ke toilet"

Aku tidak peduli dia mengatakan apapun. Aku benar-benar takut sekarang. Sudah cukup dia menghilang dan mengacuhkan ku waktu itu. Aku tidak mau itu terulang lagi.

"Sudahlah.. Sekarang aku sudah disini, berhentilah menangis, atau kau akan ku jitak"

Dia mengikuti caraku berbicata beberapa menit lalu, dan aku langsung terdiam. Mendongakkan kepalaku untuk melihatnya. Dia tersenyum lalu mengecup bibir ku sekilas.

Setelah dia melepas kan bibirnya, aku tertawa melihatnya.

"Jangan menghilang seperti itu lagi. Kau benar-benar membuatku takut. Aku tidak mau lagi jika kau menghilang tanpa kabar seperti kemarin. Jangan coba-coba berbuat seperti itu lagi. Jika kau mengulanginya aku benar-benar marah padamu"

Dia hanya mengangguk dan tertawa kecil.

DIMENSION || COMPLETE📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang