J(-)16,0

16 4 0
                                    

Cip.. Cip.. Cip..

"Engh.."

Aku membuka mata dan langsung meraba kasur sampingku. Jeon tidak ada.

Hah.. Anak itu memang.. Sudah tau sedang sakit

Aku tau. Dia pasti sudah bangun lebih awal. Aku langsung bergerak cepat untuk pergi ke bawah

"Pagi je--"

Langkahku terhenti ketika aku mendapatkan bahwa jeon-ku tidak ada.

"Jeon-ah???"

Aku beralih ke taman belakang. Siapa tau dia ada disana karena hewan favoritnya. Iya kan?

Dimana anak ini sebenarnya?

Aku panik. Benar-benar panik sekarang. Dia tiba-tiba menghilang. Aku ingin menangis sekarang.

Tuhan.. Jangan sembunyikan dia.. Aku mohon..

Aku menge-cek ponsel ku. Sekarang aku berharap jika jeon ada memberiku pesan atau apalah untuk memberiku kabarnya.

My kookies🍪

Jeon-ah!! Dimana kau??
Jika kau pergi setidaknya beri tahu aku, jangan menghilang seenaknya! Aku sungguh mengkhawatirkanmu!! Telepon atau kirimkan lah aku pesan jika kau sudah membaca ini..
Aku mohon..
Dan kembali lah! Aku membutuhkanmu disini..

Aku mengirin pesan itu dan benar-benar berharap untuk balasan darinya.

🐰🐰🐰

Pagi ku hari ini hancur. Mood ku sangat hancur. Aku tak selera untuk makan sekarang. Jeon tiba-tiba menghilang. Aku benar-benar khawatir. Berkali-kali aku memandangi ponselku. Masih dengan harapan yang sama. Semoga dia membalasnya.

🐰

🐰

🐰

🐰

🐰

🐰

🐰

🐰

Senja pun akhirnya datang. Pagi tadi aku benar-benar tidak berhenti menangis. Dan mungkin sampai sekarang. Bagaimana tidak bisa aku menangis jika pesan yang kukirim pada jeon pagi tadi benar-benar tidak ada balasan. Setidaknya dia membaca itu. Tapi tak ada tanda kalau ia sudah membacanya.

Mataku benar-benar membengkak sekarang. Hidungku dipenuhi dengan lendir menjijikan ini dan mencegah oksigen yang ingin kuhirup masuk. Tersumbat. Aku juga tidak ada menyentuh makanan apapun sampai sekarang. Minum pun juga. Aku tidak menyentuh air dan makanan. Aku tidak peduli dengan keadaan perutku yang tengah menjerit untuk dimasukkan makanan kedalamnya sekarang.

Apa dia benar-benar tidak datang??

Sumpah. Aku lelah menunggunya. Ada apa dengannya? Aku hanya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Sepertinya aku benar-benar sudah sangat bergantung pada jeon. Aku benar-benar tidak ingin kehilangan dia.

"Tidak ada balasan.. Hiks!!! Jeon!! Jangan menghilang lagi kumohon.. Hiks!!"

Aku sudah tidak tahan. Aku menangis sekeras-keras nya. Dia tidak kembali jua. Aku bangkit dari sofa dan berjalan ke kamar tidur ku. Sempoyongan?? Sudah pasti. Butuh berapa lama aku menangis hari ini? Sekarang malam pun juga sudah mendatangi kota ini.

Aku sudah berada dikamar. Sungguh. Aku tidak ada menyentuh makanan ataupun air sejak pagi. Mandi pun tidak ada dipikiranku sekarang. Aku hanya memikirkan jeon.

DIMENSION || COMPLETE📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang