J(-)14,0

15 4 0
                                    

"Baiklah..."

Aku menggebrak meja makan dengan cukup keras. Aku bisa melihat jeon sedikit kaget. Lucu sekali ya Tuhan..

Aku tertawa kecil karena tingkah lakunya.

"Oke.. Jadi hari ini kita akan seharian dirumah."

Aku menatap jeon, tersenyum dan mengangkat alisku. Dia bingung melihat ku sekarang

"Aah... Baiklah... Itu bagus, aku sedikit berpikir kalau kita hari ini akan keluar lagi"

"Tidak.. Aku ingin menghabiskan waktu ku dirumah denganmu, lagian.. Aku juga masih lelah karena festival semalam."

Ya. Kami terlalu larut kembali kerumah setelah festival itu selesai.

"Kau tidak lelah??", kataku selagi aku memakan sereal yang baru saja kubeli di minimart tadi

"Apakah aku harus menjawabnya?? Jadi.. Apa yang akan kita lakukan setelah ini??"

Aku menceritakan semua to-do-list yang aku ingin lakukan dengannya.

Tanpa kusadari, kelinci-ku ini semakin pucat belakangan.

"Yaa.. Jeon-ah!! Apa kau sakit?? Kau lelah??"

"Tidak.. Aku tidak sakit dan aku tidak lelah. Ada apa??"

Aku memegang keningnya. Tidak. Sama sekali tidak panas. Malahan dia dingin.

"Kau pucat sekali.. Apa kau benar tak apa??"

"Iya.. Aku baik-baik saja, habiskanlah makananmu agar kita bisa mengerjakan semua yang kau katakan padaku tadi"

🐰🐰🐰

Sekarang aku dan jeon sedang bermain-main di halaman belakang. Banyak kelinci disini.

Aku memeliharanya ketika aku tau kalau jeon-ku ini ternyata sangat menyukai kelinci.

Matahari memunculkan dirinya saat ini, tapi tetap saja aku dan jeon tidak merasakan panas. Dia hanya menyinari saja.

Aku sedang memandikan kelinci-kelinciku ini. Jeon membantu ku juga, dia yang paling bersemangat jika sudah melakukan yang bersangkutan dengan kelinci

Aku meliriknya sesekali. Dia sangat antusias. Matanya yang membelok membuatnya seperti kelinci yang sekarang dia pegang. Lucunya...

Kami juga menyempatkan untuk bermain air. Bukan. Dia. Lebih tepat jika dia yang bermain air

Dia yang lebih dulu menyirami ku dengan air. Karena aktifitasnya yang kekanakan itu kini baju ku hampir basah semua dan membuatku mengejarnya dengan mengelilingi halaman yang bisa dibilang besar ini.

Sumpah. Dia tertawa sangat lepas. Aku benar-benar menyukai waktu ku dengannya seperti ini.

Ah! Aku lupa! Aku ingin mengatakan jeon-ku ini walaupun pucat, tapi dia benar-benar bersinar dibawah sinar mentari ini.

🐰🐰🐰

Waktu benar-benar berlalu begitu cepat. Sekarang pukul 4 sore.

Hari ini matahari di kota Seoul sangatlah indah. Berwarna oranye seperti sunset. Tapi aku tau jika ini bukan sunset

Sekarang aku dan jeon sedang berada dikamar. Kami terlelap setelah melakukan banyak hal. Aku sengaja membuka jendela kamarku ini.

Benar-benar indah.

Aku bisa mendengar deru nafas jeon yang masih setia di belakangku. Sepertinya dia masih tidur.

Aku melihat lilitan tangannya yang sedang melilit pinggangku. Aku menyentuh punggung tangannya.

Aku benar-benar terjaga sekarang. Aku melihat keluar jendela besar yang memperlihatkan sang surya sedang melihat ke arahku dan jeon

Angin-angin senja ini juga masuk menerpa gorden putih yang bergelantungan disekitaran jendela kamar ini.

"Aku tetap ingin seperti ini denganmu."

Aku berbisik tetapi tidak ditelinganya. Aku sama sekali tidak ingin membangunkan jeon-ku ini. Dia terlihat sangat lelah.

Aku mengelus lembut punggung tangannya

"Aku juga"

Dia terbangun

"Hm?? Kau terbangun?? Maafkan aku"

Aku bisa merasakannya. Dia tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya. Sekarang deru nafasnya begitu terasa disekitaran leher ku. Dia sesekali mengecupnya sekilas.

"Tanggung jawab..."

Dia mengatakan itu dengan suara serak khas bangun tidur. Aku berbalik ke arahnya.

"Bagaimana caranya?? Apa yang harus kulakukan agar kau tidur kembali??"

"Apa saja.. Kau harus membuat tidur kembali"

Aku mengerti. Dia hanya manja. Aku meletakkan tanganku diatas kepalanya dan mengelus rambutnya lembut.

Matanya sedikit terbuka. Mengintip(?) Aku tersenyum melihatnya. Dia terlihat seperti bayi.

Bisa kupastika jika jeon-ku ini terlelap kembali ke alam bawah sadarnya. Aku beranjak perlahan dari ranjang agar aku bisa pergi mandi

DIMENSION || COMPLETE📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang