Alifaberjalan disamping Fallujah dengan tangan lelaki itu yang masih betah menggandeng tangan Alifa dengan wajah cerianya.
"Kak, lepas aja deh. Banyak yang ngeliatin,"kata Alifa yang mulai tak nyaman.
Fallujah itu famous,fans nya bertebaran. Alifa pikir nanti dia bakal punya banyak haters nantinya. Fans gak punya tapi haters banyak, Alifa gamau hal itu.
"Kenapa sih? Gini aja, aku nyaman kok. Kamu juga pasti seneng,"kata Fallujah.
Tiba-tiba berdiri seorang perempuan di depan Alifa hingga menghalangi jalannya. Alifa merasa tidak asing dengan wajahnya, seperti pernah lihat tapi lupa.
"Dyah,minggir. Lo ngapain disini?"tanya Fallujah.
"Gue punya urusan sama nih cewek,"jawabnya dengan memakukan tatap pada Alifa.
Alifa menatapnya bingung. Gadis itu mampu membuat Alifa berpikir tentang kesalahan apa yang telah ia perbuat. Tapi menurutnya, dia gak ada masalah apa-apa dengan gadis bernama Dyah itu.
"Maksud lo apa ke sekolah gandeng-gandeng Fallujah gitu?!"tanyanya tidak santai.
"Gue yang gandeng dia. Kenapa, lo gak suka?"tanya Fallujah dengan wajah yang sedikit marah.
"Kalian pacaran?"tanyanya lagi
"Iya. Lo ada masalah?"tanya Fallujah lagi.
"Iya gue ada masalah! Lo apa-apaan sih,kan gue udah bilang sama lo gak usah deketin Fallujah!"kesalnya pada Alifa.
Tangannya hampir mendarat di pipi Alifa,untungnya Fallujah bisa menahan tangan itu.
Fallujah menarik tangan Alifa untuk berdiri di belakang tubuhnya yang tegap.
"Maksud lo apa,nyuruh dia buat jauhin gue?"tanya Fallujah dengan nada kesal tapi tertahan.
"Pal, gue itu suka sama lo dari dulu! Kenapa lo gak paham-paham sih?!"
"Kenapa lo malah lebih pilih cewek kaya gitu! Gue jauh lebih baik dari pada dia Fallujah!"bentaknya tepat di depan wajah Fallujah.
"Yang lo bilang kaya gitu udah jadi pacar gue,dan gue gak suka kalo lo mandang rendah orang lain."
"Lagian gue juga gak suka sama lo,dan lo gak bisa maksa gue suka sama lo."
