pertemuan pertama

115 17 12
                                    

Terik matahari membuat keringat bercucuran, padahal jam baru menunjukkan pukul 07:00. Rupanya hari ini sangat cerah. Di tambah lagi padatnya kota jakarta dengan kendaraan yang berlalu lalang , berlomba lomba menggapai garis depan agar sampai tepat waktu. Bunyi klakson berbaur dengan bunyi lonceng dari mas mas penjual es bambo di pinggir jalan.
Ku pikir es itu sudah sirna di dunia, ternyata masih ada juga sampai sekarang.
Gumam seorang gadis berjilbab joklat.

Di salah satu kampus ternama di jakarta, sudah di padati oleh kendaraan para dosen dan kendaraan mahasiswa yang tersusun rapi hampir tak bercelah.
Sebuah mobil memasuki pekarangan kampus.
Dan berjalan perlahan mencari tempat yang pas untuk memarkir mobilnya di jejeran mobil mahasiswa.
Penuh dan tak ada celah.
Pengemudi modil itu menghelah nafas.
Sekarang sudah pukul 09:00 .
5 menit lagi ia ada kelas.
Mobil kembali mundur perlahan. Siapa tau masih ada celah yang bisa membantunya. Pikirnya

Helaan nafas legah terdengar.
Seorang Gadis keluar dari mobil .Dia adalah Alfira sudirman, mahasiswi manajemen semester 4. Ia
Tersenyum lebar karna berhasil mendapat parkiran yang nyaman untuk mobilnya.
Saat hendak berjalan.
Ia di kagetkan dengan suara klakson yang terasa begitu dekat dengan nya.
Ia hampir terjatuh
Di jarak 1 meter darinya
Terlihat Mobil berwarna hitam yang terlihat mewah .
Kalau mau pamer tidak perlu membunyikan klakson berkali kali. Gerutunya dalam hati.
Baru akan melangkahkan kaki.
Klakson kembali berbunyi . Kali ini di tekannya berkali kali.
Alfira mendengus kesal dan menghampiri mobil tersebut.
Saat sampai di samping kemudi.
Kaca mobil tersebut terbuka dan menampakkan wajah dingin dari seorang cowok yang berpakaian rapih dengan kemeja maroon .
"Maaf yah , jangan membunyikan klakson sembarangan" ucap Alfira
"Itu tempat parkir saya" balas cowok itu, dia Alfatih cowok berperawakan tinggi dan tampan, mahasiswa semester 6 sekaligus asdos.
"Disana tidak ada tertulis nama pemilik parkiran" ucapnya kemudian hendak menjauh. Tetapi terhenti saat Fatih menarik tas nya.
Alfira geram. Apa-apaan ini. Gerutunya dalam hati.
"Lepasin" ucapnya tanpa menoleh.
"Singkirkan dulu mobil mu"
Alfira menoleh kemudian tersenyum.
"Maaf yah kak, kakak pernah dengar pepatah nggak?"

"Pepatah apa?"

"Siapa cepat dia dapat" ucapnya lalu tersenyum mengejek. Lalu menarik paksa tas nya dan berjalan
meninggalkan Fatih yang berteriak padanya.

ALFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang