Teman lama

30 10 5
                                    

Lena terlihat tidak suka dengan kedatangan Alfira. Sejak gadis itu datang, pandangan Fatih tidak pernah lepas dari gadis itu.

Sekarang pesanan mereka sudah datang.
Alfira hanya memesan jus alpukat. Dia tdk punya selera makan gara-gara keberadaan Fatih.

Entah kenapa setiap ketemu dia bawaan nya kesal terus.

"Sayang aku ke toilet dulu yah" ucap Lena pada Fatih yang sama sekali tidak peduli.

Kini Lena memegang bahu Fatih "Sayang"

"Pergi aja, nggk usah laporan" ucapnya Datar.

Lena melenggang pergi dengan wajah kesal.

Raga terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya itu. " datar banget sih sama pacar "

"Dia bukan pacar aku"

"Lah tadi dia bilangnya gitu"

"Ngaku ngaku aja dia"

"Dia cantik gitu masa ngaku ngaku sih.. nggk mungkin lah." Ucap Rika yang akhirnya mengeluarkan suara.

"Dia bukan tipe aku" ucap Fatih menanggapi Rika.
"Aku sukanya gadis berjilbab" lanjutnya sambil melirik Alfira yang menyibukkan dirinya dengan Handphone.

Raga yang melihat itu hanya tersenyum.
Dia tahu bagaimana sifat Fatih.
Sahabatnya itu tidak gampang suka sama cewek. Apalagi kalau baru kenal.

Sementara Alfira yang sadar di tatap oleh Fatih memilih tetap santai walau tangannya gatal ingin melapbam mata nakal milik Fatih.. yang seenak jidat menatap wajahnya tanpa seizinnya.

Lena datang kemudian langsung bergelanyut manja di lengan Fatih.
"Tadi papa nelfon, katanya besok kita ke pantai bareng mama sama papa" ucapnya mesra.

Fatih terlihat risih. "Mama sama papa aku?" Ucapnya seakan menegaskan bahwa yang Lena sebut itu mama dan papanya.. bukan mama dan papa Lena juga.

Lena hanya mengangguk.

Rika malah terkekeh mendengar ucapan Fatih.

Alfira yang sedari tadi diam tiba-tiba bersuara.
"Bang aku sama Rika udah mau kuliah nih" ucapnya pada Raga.

Raga mengangguk ..
"Bro aku duluan yah, mau ngantarin mereka ke kampusnya" ucapnya sambil ber tos ria.

"Jalan gih ke rumah aku. Udah lama kita nggk main ps bareng"lanjut Raga di balas anggukan Fatih.

********

Setelah kelar kuliah. Alfira , Rika dan Arnol duduk di taman kampus sambil makan bakso bakar yang Mereka beli dari kantin.
Hawa yang sejuk di taman ini membuat mereka lebih memilih makan disini daripada dikantin yang sumpek itu.
Banyak manusia yang berdesak-desakan disana. Bikin tidak nyaman saja dengan suasana seperti itu.

Rika menyenggol bahu Alfira
"Kenapa?" Tanyanya bingung.

"Aku nggk nyangka"

"Nggk nyangka apa ? "

"Bang Raga sama Pak Fatih sahabatan. Kok bisa yah" ucap Rika sambil mengetuk ngetuk pelan dagunya dengan tusuk bakso. Dasar jorok.

"Yah bisalah, buktinya sekarang mereka sahabatan kan".

"Tapi kenapa harus Pak Fatih?"

"Lah emangnya kenapa Rik" bingung Alfira

"Yah nggak apa-apa sih"

"Kalian bahas apa sih" tanya Arnol yang baru saja menyelesaikan makannya.

"Bahas masa depan" ucap Rika sekenanya.

Arnol mencebirkan bibir.

"Nanti malam ada film baru loh, nonton kuy" ajak Arnol .

Rika langsung mengiyakan.

"Al? Gimana? Ikut nggak?" Tanya Arnol menunggu jawaban dari Alfira yang terlihat berfikir.

"Gimana yah, sebenarnya aku pengen ikut. Tapi aku kerja malam sih. Jadi kayaknya nggk ikut deh" ucapnya membuat Arnol dan Rika mendengus kesal.

"Malam ini aja kok , kamu izin dulu sama bos kamu" usul Rika.

Alfira menggeleng. "Lain kali aja deh, kalian aja yang nonton.atau nggk kalian video in aja filmnya" ucapnya terkekeh.

"OGAH" balas Rika dan Arnol bersamaan.

*********
Malam ini setelah pulang dari kerja, Alfira melajukan mobilnya menuju kediaman orang tuanya. Dia masih merindukan Raga.
Diperjalanan untuk pulang ke rumahnya ia melihat seorang gadis yang berdiri di halte bus.
Sepertinya aku mengenalnya. Batinnya sambil menepikan mobil di samping gadis itu.
"Sarah" ucapnya sambil menurunkan kaca mobil agar Sarah dapat melihatnya.

Sarah tersenyum padanya

"Mau kemana? Kok malam-malam begini masih di sini?" Tanyanya sambil turun dari mobil menghampiri Sarah.

"Mau pulang, aku dari alfamart. Tadi kakak aku nyuruh nunggu disini" jawab Sarah.

Alfira memperhatikan belanjaan Sarah yang lumayan banyak.
"Aku antarin pulang aja yah, udah malam banget soalnya.. bahaya" tawar Alfira.

Sarah menggeleng. "Nggk usah , nanti kakak aku malah nyariin, bentar lagi dia datang kok" ucapnya meyakinkan.

"Kalau gitu aku temani sampai kakak kamu datang" ucapnya dibalas anggukan dari Sarah kemudian mereka duduk di kursi panjang .

Mereka berbincang bincang sejenak sehingga tidak menyadari kedatangan sebuah mobil yang berhenti dihadapan mereka.

"Tuh kakak ku udah datang" ucap Sarah sambil berdiri.

Dunia emang sempit. Dimana-mana selalu ketemu sama dia. Batin Alfira melihat kedatangan Fatih.

"Maaf dek, tadi aku habis jemput mama di kantor " ucapnya sambil mengangkat barang belanjaan Sarah.

Sebelum pergi Fatih menoleh menatap keberadaan Alfira.
"Ehh Al, makasih yah udah nemenin Sarah" ucapnya sambil tersenyum manis.

"Iyah sama-sama" ucap Alfira

"Aku duluan yah " pamit Sarah sambil melambaikan tangan.

Setelah mobil itu pergi .
Alfira kembali masuk ke mobil dan melajukannya menuju rumah.

"Ternyata Sarah adiknya Fatih, kirain pacarnya juga" ucapnya terkekeh karna pernah menganggap bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.







ALFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang