Butik

39 12 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 16:25. Alfira baru saja selesai sholat Asar, ia sholat di kost milik nya yg berjarak dekat dengan butik tempatnya bekerja.
Kini ia duduk di kursi yang berhadapan dengan jendela yg menampakkan taman bunga. Ia di temani secangir teh hangat dan sepotong roti.
Ia menoleh saat mendengar handphone nya berdering. Ada panggilan masuk dari ayahnya.

"Assalamualaikum" ucapnya memberi salam setelah menekan tombol hijau

Terdengar suara berat ayahnya yang menjawab.

"Kok belum pulang?"

Alfira menghela nafas sejenak sebelum menjawab
"Selama seminggu, Al bakal nginap di kost, boleh kan yah?"

"Kenapa?"

"Al kerja malam ayah"

"Kamu masih kerja? Emang uang dari ayah kurang?" Suara di seberang sana terdengar agak keras.

Alfira beristigfar dalam hati.
"Maaf ayah, uang yang ayah kasih sudah cukup kok, lebih malah, Al hanya ingin belajar berbisnis mulai dari hal kecil"

Terdengar helaan nafas.
"Baiklah, jangan terlalu capek, jangan lupa kesehatan dan jangan tinggalkan sholat. Ayah mencintaimu"

"Al juga mencintai ayah"
Alfira tersenyum mendengar perhatian kecil dari ayahnya yg sangat jarang ia dapatkan.

Setelah memutuskan sambungan dari ayahnya. Ia menutup jendela dan beranjak ke tempat tidurnya. Ia ingin rebahan sejenak sebelum mandi.

********

Sekarang pukul 20:00
Setelah sholat isya dan makan.
Ia bersiap-siap ke tempat kerja.

Hanya butuh waktu 5 menit dengan berjalan kaki ke tempat kerjanya.

Di sana ada Alif , patner kerja nya malam ini.
Ia tidak begitu dekat dengan Alif.
Karna cowok itu tak pernah kerja siang, ini kedua kalinya mereka bertemu. Yang pertama saat ia diperkenalkan dengan semua karyawan butik ini.

"Malam"

Alfira mencoba menyapa Alif agar tdk terasa canggung.

Alif hanya membalasnya dengan senyuman. Kemudian berjalan menjauh untuk melayani pengunjung.

Alfira menelusuri pandangannya ke segala arah, butik ini mulai ramai pengunjung. Yang ia harus lakukan adalah melayani satu persatu pengunjung itu. Ia melihat Alif mulai sibuk memperlihatkan baju-baju keluaran baru.

Alfira meletakkan tas nya di sofa kemudian menghampiri seorang wanita yang berdiri di jejeran gaun pengantin.

"Selamat malam , ada yang bisa saya bantu" ucap Alfira sopan sambil memperlihatkan senyum termanisnya.

Wanita itu mengangguk.
"Saya ingin mencari gaun pengantin yang cocok untuk saya" balasnya sambil memegang salah satu gaun .

Alfira meraih gaun itu lalu menyodorkan pada wanita di hadapannya.

"Ini terlihat cantik, anda mau model seperti apa??" Ia berjalan ke tempat yang lain.
"Mari, saya perlihatkan gaun yang lain"

Alfira memegang dua gaun di tangannya, dua-duanya berwarna putih dengan model yang berbeda. Keduanya adalah gaun yg cocok untuk wanita yang berjilbab.

"Saya ambil yg ini" tunjuk nya pada gaun panjang dengan motif bunga di bagian bawah.

"Baiklah, silahkan di coba" Alfira memberikan gaun itu untuk di cobanya di ruang ganti.

********

Alfira merebahkan tubuhnya di ranjang yang cukup empuk itu, sekarang ia sudah berada di kost nya.
Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 24:30.
Ia sangat lelah, matanya terasa begitu berat.
Tak terasa ia tertidur pulas tanpa mengganti pakaiannya.



ALFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang