Halo teman-teman.
Jangan bosan yah beri vote , komen dan krisar nya.
Selamat membaca*********
Pagi ini Alfira sudah siap berangkat ke kampus. Ia sengaja berangkat pagi-pagi agar Fatih tidak menjemputnya. Laki-laki itu akan menjemputnya sebelum pukul 9, sedangkan sekarang masih pukul 7 pagi. Jadi, ia akan ke kampus sebelum Fatih datang menjemputnya.
"Pagi Ayah," sapa Alfira pada Sudirman yang tengah duduk sambil membaca koran.
Laki-laki paru baya itu mendongak kemudian tersenyum tipis "pagi," balasnya yang kini meletakkan koran di atas meja.
"Udah mau berangkat?," lanjutnyaAlfira mengangguk dan berjalan mendekat ke ayahnya.
"Iyah ayah, Assalamualaikum." Alfira mencium punggung tangan Sudirman kemudian mencium pipinya sekilas.
"Bang Raga mana?," lanjutnya yang kini mengedarkan pandangannya.
"Mungkin dia jogging,"jawab Sudirman mengulas senyum dan mengelus pelan, kepala Alfira yang tertutup jilbab.
"Yaudah hati-hati," lanjut Sudirman pada anaknya."Nggk sarapan dulu?." Mira mendekat saat Alfira hendak pergi.
"Ck bermuka dua," batin Alfira kemudian menatap ayahnya yang tersenyum manis ke arah wanita itu.
Alfira beralih menatap Mira.
"Nggk usah, sarapan di kampus aja." Alfira meraih punggung tangan Mira dan mencium nya kemudian beranjak dari sana. Ia tak mau mendengar ayahnya menegurnya, hanya karna tidak menyalimi wanita itu.Baru saja hendak mengambil mobil, suara klakson membuatnya berhenti dan menoleh ke sumber suara.
Fatih keluar dari mobil dan menghampirinya.
Alfira melirik arlojinya kemudian mengerutkan kening.
"Kok sepagi ini," batinnya sambil menatap Fatih yang sudah berdiri di hadapannya."Yuk berangkat." Fatih menatap Alfira dari atas hingga bawa.
Alfira merasa risih dengan tatapan Fatih, dengan cepat ia berjalan mendahului Fatih dan masuk ke dalam mobil laki-laki itu.
"Kamu sangat cantik hari ini," ucap Fatih saat mobil sudah berjalan.
"Makasih." Alfira hanya menanggapinya dengan santai. Padahal pujian itu mampu membuatnya salah tingkah.
Fatih menoleh sejenak kemudian kembali fokus mengemudi
"Raga berangkat pukul berapa?," tanya nya."Sore, tapi nggk tau pukul berapa," balas Alfira sambil melirik Fatih dengan ekor matanya.
"Ohh , mau ikut ke bandara?." Fatih berucap sambil bergerak menyalakan lagu di mobilnya. Alfira menikmati alunan lagu itu, tanpa menjawab pertanyaan Fatih.
"Al." Fatih menoleh saat Alfira tidak menanggapinya sama sekali.
"Kenapa?," sambil menaikkan sebelah alis.
"Tadi aku nanya, mau ikut ke bandara?," ulang Fatih dengan lembut.
Alfira hanya mengangguk kemudian memalingkan wajah.
"Ada apa ini? Kenapa ia salah tingkah saat Fatih memujinya dan berkata dengan suara lembut? Aneh banget," batinnya sambil menurunkan kaca mobil."Yaudah, nanti kalau udah mau kesana, telfon aku yah, biar ku antar," ujar Fatih.
"Nggk usah, aku bisa sendiri."
"Harus aku yang ngantarin!"
"Makasih, tapi nggk usah," tolak Alfira
Fatih mendengus kemudian merebut Handphone Alfira.
"Mau ngapain sih," tanya Alfira dengan kesal.
"Diam aja dulu," balas Fatih sambil mengetikkan sesuatu disana.
Alfira menghela nafas pasrah.
Laki-laki disampingnya benar-benar pemaksa dan keras kepala."Nih." Fatih mengembalikan handphone Alfira tanpa menoleh.
Alfira mengerutkan kening melihat nomor WA Fatih yang sudah ter save langsung di handphone nya.
"Telfon di nomor itu, kalau udah mau ke bandara," ucap Fatih menjawab kebingungan Alfira.
"Ck alasan tidak berfaedah," guman nya yang masih bisa sampai ke pendengaran Fatih.
Fatih hanya terkekeh pelan tanpa mengatakan apa-apa.
Mereka kembali diam, sampai akhirnya sampai di pekarangan kampus.
"Al." Alfira menoleh saat Fatih memanggilnya.
"Kenapa?," tanya nya
"Nggk bilang terima kasih udah aku anterin?." Fatih bertanya sambil menghampiri Alfira.
Alfira mengerutkan dahi.
"Kan kamu yang maksa mau antarin aku , jadi kenapa harus berterima kasih?," jawabnya membuat Fatih terkekeh."Ahh iya, aku lupa. Seharusnya aku yang berterima kasih, karna kamu mau berangkat bareng aku," ucap Fatih sambil tersenyum.
"Terima kasih Alfira," lanjutnya kemudian berjalan melewati Alfira.
"Ck kok aku gini sih? Harusnya aku tetap berterima kasih kan?," gumam nya kemudian berjalan cepat menyusul Fatih yang sudah masuk di dalam lift.
Alfira mempercepat langkah nya saat pintu lift akan tertutup.
Disana Fatih berdiri dengan beberapa mahasiwa.
Laki-laki itu sempat melihatnya berlari menuju lift."Terlambat," batinnya saat lift itu sudah tertutup rapat.
Alfira masih berdiri di depan lift untuk naik ke lantai 3.
Untuk terima kasih nya, nanti saja ketika dia bertemu dengan Fatih.Tin
Alfira mendongak saat pintu lift terbuka.
Disana masih ada Fatih yang berdiri dengan posisi yang sama. tapi bedanya, sekarang dia seorang diri di dalam sana.
Dengan cepat Alfira masuk dan berdiri disamping Fatih."Kamu ngejar aku? Atau ngejar lift untuk masuk?," tanya nya pada Alfira.
Kini mereka hanya berdua didalam sana.
Alfira menggeleng.
"Jangan GR, aku berlari untuk masuk lift dengan cepat, tapi lift nya keburu tertutup." Alfira memalingkan wajah saat Fatih terus menatapnya."Beneran? Tapi lift yang di sebelah masih kosong kok, kenapa nggk ke situ aja?." Skakmat.
Alfira terdiam dan menundukkan kepala.
"Jangan gengsian dong Al, lihat sekarang kamu dipermalukan," batinnya sambil meremas ujung jilbabnya.Tin
Saat lift terbuka, dengan cepat Alfira keluar dan kabur dari sana.
"Kenapa bersikap gini sih Al, harusnya kamu tetap santai. Nanti dia makin keGR-an gimana?," batin Alfira.
"Kamu kenapa?," tanya Sarah yang tiba-tiba berada di sampingnya.
Alfira gelagapan "ehh hmm aku nggk apa-apa kok," ucapnya sambil menetralkan ekspresinya.
"Kita baru ketemu lagi yah," lanjutnya sambil membalas senyuman Sarah.Sarah mengangguk "iyah nih, kampus kan luas banget, maklum lah kita jarang ketemu. Kalau mau ketemu, bisanya di luar aja," ucap Sarah
"Iyah , lain kali kita keluar bareng deh," ucap Alfira dibalas kekehan kecil oleh Sarah.
"Serius nih? Nggk di larang sama Bang Al?." Pertanyaan Sarah membuat Alfira mengerutkan dahi.
"Bang Al, siapa tuh," tanya Alfira bingung."Bang Al itu, Fatih. Aku manggilnya bang Al, hehhe," jawab Sarah.
"Seperti nama panggilan mu kan, Alfira, dipanggil Al, cieee, hahaha." Sarah tertawa saat mengatakan hal itu.
"Oke , kalau gitu aku duluan yah," lanjutnya kemudian melambaikan tangan.
Alfira balas melambaikan tangan dan berjalan keruangan kelasnya.
#nurhasanaNisa#
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIRA
General FictionKeheningan mengelilingi dua insan yang sibuk dengan fikirannya masing-masing. Mereka sudah berada di dalam mobil 20 menit yg lalu . Dan belum ada yang membuka suara. "Al" panggil Fatih yang akhirnya buka suara. Alfira menoleh "mau ngomong sekarang...