Cafe

41 11 4
                                    

Setelah berdoa, Alfira melepas mukena nya kemudian melipat dan mengembalikannya di lemari yang terletak di samping pintu masuk.
Kemudian keluar dan duduk di kursi panjang yang tersedia di depan musollah, sembari memasang kaos kaki dan sepatunya.
Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
Ia mengambil handphone nya dan menelfon seseorang.
Di dering ke tiga. Panggilan di angkat.
"Assalamualaikum" sapanya membuka obrolan.

Tidak ada suara di seberang sana.

"Halo?"

Masih tidak terdengar suara.

"Halo. Sarah? Ini aku Alfira"

"Waalaikumussalam" seseorang di seberang sana baru saja menjawab salamnya

Ia mengerutkan dahi mendengar suara lelaki.

"Ini nomor Sarah kan?" Tanya nya memastikan.

"Betul, tunggu sebentar, saya panggilkan" ucapnya kemudian kembali hening.

"Halo"
Nah sekarang pasti sarah. Batin nya kemudian membalas sapaan Sarah.

"Sarah, ini aku Alfira. Kamu masih ingat kan?"

"Yang di kampus yah?"tanya nya ramah.

"Iyah betul, sekarang kamu dimana?"

"Aku di cafe, kenapa?"

"Aku mau ketemu sama kamu. Di kafe mana?"

" nanti aku kirim lokasinya lewat WA "

"Boleh?, apa aku tidak menganggumu?"

"Tentu saja tidak".

"Baiklah, sampai jumpa"

"Sampai jumpa"

Tutttt.
Ia menyimpan handphone nya kemudian berjalan ke arah parkiran.
Pasti Rika sudah bosan menunggunya.

Ia tersenyum melihat Rika memejamkan mata setengah duduk sambil bersandar di mobil. Kebiasaan tidur dengan posisi seperti itu.
Bisa yah tidur dengan posisi seperti itu. Aneh bukan??

Ia berdehem membuat Rika refleks berdiri tegak dengan wajah ngantuknya.

"Lama banget sih" dengan wajah kesal Rika meraih kunci mobil yang baru saja Alfira keluarkan dari dalam tasnya.

Alfira merebutnya kembali.
"Tidak boleh menyetir dalam keadaan ngantuk" omelnya kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di depan kemudi.
Sementara Rika mendengus kesal dan mengikuti nya dan duduk di sampingnya. Mobil pun mulai meninggalkan area kampus.

"Aku ikut ke rumah kamu"

"Aku ada urusan sebentar,belum bisa pulang"

"Urusan apa lagi, sok sibuk banget sih mbak"

"Urusan negara"

Rika memutar bola mata kesal.
Baru saja ingin membalas ucapan Alfira. Tapi terhalang dengan bunyi panggilan dari handphone nya.

Rika melirik handphonenya kemudian mengangkat panggilan. Sebelumnya ia menekan tombol lospeaker

"Halo?"

"Heyy kamu dimana ?? Bolos aja teroosssss"

Alfira menoleh sebentar kemudian kembali fokus mengemudi

"Aku di mobil"

"Bareng Al???"

"Yahhh donggg"

"Kalian jahat tau nggak, tega banget kalian ninggalin abang Arnol sendirian. Kesepian tauu.. babang rindu sama kaliann"

Alfira dan Rika refleks menirukan seseorang yang ingin muntah. Kemudian keduanya tertawa.

ALFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang