Bab 4

1K 67 2
                                    

Untuk memperketat penjagaan para putri,akhirnya para panglima sepakat bahwa satu panglima melindungi satu putri.

Panglima Auztin menjaga patricia,
Panglima Tian menjaga gracia, panglima Arifin menjaga diandra, panglima Resta menjaga naura, panglima Ricard menjaga martha, dan terakhir panglima ilham menjaga talita.

Mereka berjalan beriringan sambil berpegangan satu sama lain. Semula semuanya baik-baik saja,namun entah mengapa suhu dibawah lautan tiba-tiba panas.

Sebenarnya itu semua tidak ada pengaruhnya bagi para putri, tapi lain halnya dengan para panglima.

Suhu laut yang tiba-tiba berubah itu membuat mereka sulit bernafas dan itu membuat para putri khawatir dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada para panglima.

"Auztin kamu kenapa? "tanya patricia sambil meletakan tangannya pada dada bidang milik Auztin

"aku kesulitan untuk bernafas" jawab Auztin sambil memegang tangan patricia yang berada didadanya.

Entah setruman apa yang membuat dada patricia berdesir saat tanganya disentuh oleh panglima tampan itu.
Sama halnya dengan Patricia,auztin juga merasakan ada sesuatu perasaan aneh pada hatinya.

Gracia bingung harus apa,sungguh dia sangat panik saat ini. Ia tidak tau harus melakukan apa untuk menolong panglima tian. Dengan refleks gracia mengambil wajah tian dan mendekatkan kewajahnya yang hanya berjarak berberapa inci dari wajahnya lalu meniup mulut panglima tian.

Tian terkejut dengan apa yang dilakukan gracia, ia tidak menyangka bahwa gracia akan melakukan itu. Tapi dengan senang hati ia menikmati hembusan tiap nafas dari mulut gracia.

Gracia sendiri tidak tau apa pengaruhnya jika ia melakukan hal itu. Entah apa yang dilakukannya ini membantu atau tidak, setidaknya ia sudah menunjukan bahwa ia peduli dengan manusia setengah ikan itu

Diandra sebenarnya adalah perempuan yang tak acuh pada lawan jenisnya, tapi untuk kali ini ia tidak bisa menggubis rasa khawatir yang menyerang dirinya. Dengan perasaan yang campur aduk ia memberanikan diri untuk memegang kedua lengan panglima arifin dan mengelusnya dengan lembut.

Perlakuan diandra memang sangat sederhana namun mampu membuat arifin merasa sangat tenang karena kehangatan tangan diandra.

Naura yang melihat respon teman-temannya pada para panglima, ternyata juga berniat memberikan sedikit perhatian dengan mengelus kedua pipi panglima Resta.

Panglima resta yang di elus pipinya oleh naura hanya terdiam dan terus memandangi wajah naura yang hanya berjarak sedikit dihadapannya.

Talita sendiri hanya memegang tangan panglima ilham lalu mengelusnya dengan ibu jari

"kamu yang tenang yah ilham"

"Baik tuan putri"

Berbeda halnya dengan martha, sebenarnya martha panik melihat keadaan panglima ricard tapi ia tidak tahu harus apa.

Terjadi saling mendiamkan antara keduanya hingga akhirnya panglima Ricard membuka percakapan

"Apa kau baik-baik saja putri martha?"

"Seharusnya aku yang bertanya apa kau baik-baik saja?"

"aku akan baik selagi kau tetap baik"

Mendengar pernyataan yang terucap dari mulut Ricard,sontak membuat martha langsung menatap ricard begitupun sebaliknya.Untuk berberapa saat pandangan mereka saling bertemu.

Untuk berberapa saat para panglima dan para putri tenggelam dalam keadaan mereka saat itu.

Dan tidak bisa dipungkiri bahwa diantara mereka ada rasa saling ketertarikan walaupun mereka baru saling bertemu.

Dan entah apa yang membuat bahasa para putri menjadi begitu baku dari yang sebelumnya dan mungkin itu bahasa cinta.

*****

Sekarang mereka telah sampai ditempat para putri masuk kedalam dasar laut sebelumnya.

"Kita sudah sampai kalian para putri bisa kembali kedaratan, jika ada yang ingin ditanyakan kalian bisa bertanya pada bu laras" seru panglima Auztin

"Jadi bu laras itu," belum selesai patricia bicara namun pembicaraannya itu terpotong oleh auztin

"Iyah benar, jadi bu laras adalah dayang-dayang kerajaan yang diutus untuk menjaga kalian selama kalian didarat"

"Baiklah"

Perlahan para putri lenyap dari pandangan para panglima. Memang pertemuan yang sebentar namun memberikan kesan yang begitu luar biasa.

*****

Disisi lain seorang putri bawah laut bernama viona sedang duduk disamping singgasana ayahnya.

"Ayah, aku menginginkan panglima Auztin kembali padaku" pinta viona pada ayahnya

"Dan kau akan mendapatkannya kembali, kau tenang saja" jawab sang ayah

Viona hanya tersenyum menanggapi ayahnya.

Viona pernah berhubungan dengan panglima Auztin sebelumnya hingga akhinya semua itu harus berakhir karena viona berkhianat pada kerajaan dan memutuskan Hubungannya dengan Auztin.

Viona merelakan cintanya demi membantu penghianatan ayahnya Octopus untuk merebut kerajaan dan menyingkirkan Raja Rantara dari kedudukannya sebagai seorang raja.

#Masih dengan hayalanku heheh

#Next





MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang