BAB 16

370 20 3
                                    

Disebuah kurungan besar terdapat seekor mermaid yang usianya hampir setengah abad tapi tidak menutupi aura kecantikannya. Ia memakai mahkota berbentuk simbol kerajaan dengan sirip yang indah sebiru air laut.

"Ratu renggani" panggil seseorang padanya yang tak lain adalah octopus.

Ratu hanya mendelik sesaat lalu memalingkan wajahnya dari octopus.

"Ikuti saja kemauanku, kau ambil trisulah enam cabang itu dan kau akan ku bebaskan" sambungnya.

"Tidak akan" jawab ratu dengan ketus.

"Kalau kau tidak ingin, aku tidak akan memaksa, sebab aku akan mencari tahu siapa dari keenam putrimu yang memiliki tanda trisula seperti dirimu"

"Kau tidak akan mudah menemukannya, sebab aku sudah menutup penciriannya"

"Bukan aku yang menemukannya, tapi putrimu yang lain"

"putriku yang lain, apa maksutmu?" tanya ratu heran.

"Valeria, putrimu yang hilang itu sebenarnya aku yang menculiknya dan aku mengganti namanya menjadi viona.

"Kau sungguh keterlaluan" kini ratu berada dipinggir kurungan,tangannya menggenggam besi kurungan dengan sangat kecewa.

"seharusnya kau berterima kasih padaku, karena aku sudah membesarkannya dan mendidiknya dengan caraku. Lalu aku membuatnya menjadi seekor shiren" 

Shiren adalah seekor putri duyung juga, yang membuatnya berbeda adalah jarinya dan lehernya berselaput seperti kaki bebek dan dia jahat tidak sebaik putri duyung.

Mendengar penjelasaan octopus sang ratu menangis dan jatuh tersungkur dalam kurungan.

"Ayah" panggil seseorang kepada octopus dan ternyata itu adalah viona yang datang.

Mendengar itu ratu renggani langsung mengangkat wajah dan menatap viona dengan lekat
"Valeria" ucap sang ratu dengan keluh.

"Siapa yang kau panggil" tanya viona pada ratu sambil mengedarkan pandangannya kesegala arah.

"Viona, sebenarnya ia adalah ibu kandungmu dan raja rantara adalah ayahmu. Mereka membuangmu saat kamu masih kecil itu sebabnya aku yang merawatmu hingga besar" ucap octopus.

"Tidak, itu tidak benar" jawab sang ratu.

"dia tidak pernah menyayangimu seperti dia menyayangi keenam putrinya yang sekarang berada didaratan" ucap octopus meyakinkan viona.

"Octopus berbohong, aku ibu mu tidak pernah membuangmu, tapi dia yang menculikmu sejak kecil" ratu berusaha meyakinkan viona agar tidak termakan omong kosong octopus.

Namun sepertinya itu semua sia-sia saja karena jelas viona lebih percaya dengan octopus.

"Tutup mulutmu ratu" tunjuk viona pada sang ratu.

"Walaupun kau ibuku, tapi kau sudah bertindak tidak adil padaku dan sebagai balasanya aku akan melenyapkan keenam putrimu yang lain. Aku tidak peduli meskipun mereka adalah saudariku sendiri" kecam viona pada ratu.

"Sudahlah viona, ayu ikut denganku dan tidak usah kau hiraukan dia" ajak octopus pada viona dan meninggalkan ratu renggani sendirian.

"Ayah, aku ingin menambah kekuatanku dengan menjadi seekor shiren yang seutuhnya" pinta viona pada octopus.

"itu perkara mudah putriku, kau hanya perlu mengabungkan darah keenam saudarimu itu, tapi ingat salah satu diantara mereka ada yang tidak memiliki darah"

"kenapa ada bangsa seperti kita yang tidak memiliki darah ayah? " tanya viona.

"Karena ia terlahir istimewa sebagai pewaris kerajaan bawah laut dan hanya yang terlahir istimewa yang mampu mengangkat trisula enam cabang itu" octopus menjelaskan panjang lebar pada viona.

"terima kasih ayah, sekarang aku mengerti aku izin untuk naik daratan lagi" lalu viona pergi meninggalkan octopus dan kembali kedaratan.

*****

Suasana pesta kini mulai sepi,sebagian besar siswa memutuskan untuk pulang. Kini pesta benar-benar sepi, hanya tinggal para panglima dan dan para putri yang masih stay didalam kolam renang.

Panglima terlebih dahulu merubah wujud mereka dan setelahnya mereka membantu para putri untuk naik dari kolam renang dan mereka merubah wujud mereka menjadi manusia kembali.

"uh, rupanya enam pasang sejoli masih berada disini" ucap viona yang tiba-tiba muncul diantara mereka.

"Ngapain lo kesini? " tanya talita sinis.

Viona tidak menjawab,ia menarik nafas panjang lalu mengerakan kedua tangannya. Sepertinya ia ingin menggunakan kekuatannya kali ini. Dengan sekali hentakan tangannya, ia membuat semua yang ada disitu mematung, kecuali martha dan ricard karena mereka berhasil menghindar.

"Viona ,tolong jangan apa-apa kan kami. Jika kau menginginkan auztin maka kau akan mendapatkannya" ucap patricia masih dalam keadaan mematung.

Viona tertawa dengan keras
"Aku tidak menginginkan nya lagi,tapi aku menginginkan kalian"

"Martha, cepat pergi dari sini" perintah gracia, lalu martha lari menjauh dari tempat itu.

"Aku akan mengurus kalian nanti, sekarang aku akan mengejar martha terlebih dahulu" ucap viona lalu ia menyusul martha.

" panglima ricard, cepet lepaskan" perintah panglima resta.

Dengan kekuatan penuh Ricard membebaskan para panglima lainnya dan para putri dari sihir viona.

Dan mereka semua segera menyusul martha dan viona. Saat ini martha sedang dalam bahaya apapun bisa terjadi padanya.








MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang