BAB 30

263 14 5
                                    

Arka membuka matanya secara perlahan dan mulai mengedipkan-ngedipkan kedua matanya karena penglihatannya sedikit buram.
Setelah penglihatannya sudah jernih, arka mendudukan dirinya dan melihat sekeliling untuk mencari seseorang. dengan sedikit pusing,arka bangun dari duduknya dan keluar untuk mencari seseorang diluat istana.

langkahnya terhenti saat melihat kejadian dibelakang istana. arka mendengar dan melihat semuanya, Bagaimana viona mengakui semua dan bagimana viona melukai patricia saudaranya sendiri,tak hanya itu.arka juga melihat ricard yang sudah tidak beryawa tergeletak disana.

*****

gracia berenang secepat mungkin untuk menuju aula istana untuk memberitahu kepada yang lain,bahwa patricia sedang tidak baik-baik saja.sementara itu,suara patricia yang meminta tolong terus saja teringiang-ngiang ditelinganya.

dari kejauhan gracia melihat semua penghuni istana sedang berkumpul.gracia langsung menuju kearah mereka.

"guys,patricia....." ucap gracia terburu-buru,namun diandra sudah lebih dahulu memotongnya.

" kita semua udah tahu apa yang terjadi sama patricia,barusan pangeran arka udah ngejelasin semuanya" jelas diandra.

Talita : "sekarang kita harus gerak cepat dan menyusun strategi".

Diandra : "gw,arifin,dan setengah pasukan akan membuat penyerangan mendadak lewat belakang"

Naura : "gw dan resta akan mengamankan ibu dan ayah".

Gracia : "gw,pangeran arka, dan tian akan nyelamatin patricia".

Talita : "biar gw sama ilham yang urus gurita menyebalkan itu.

"sekerang kita berpencar melaksanakan tugas masing-masing"perintah diandra dan yang lain hanya mengangguk

setelah semuanya pergi berpencar untuk melaksanakan tugas masing-masing yang telah disepakati bersama,diandra membagi pasukan menjadi dua kelompok.

"penyerangan dari depan biar aku yang memimpin,sedangkan pasukan penyerangan dari belakang akan dipimpin olehmu" ucap dindra pada arifin.

"kenapa bukan aku saja yang memimpin dari depan,bukankah penyerangan dari depan itu lebih berbahaya jika kamu yang pimpin,jadi biar aku saja" Tanya arifin pada diandra.

"karena aku tidak suka menyerang dari belakang" jawab diandra.

"baiklah"

"kita akan berpencar disini dan langsung bersiap keposisi masing-masing yang telah ku bagi" perintah diandra sambil beranjak pergi membawa setengah pasukan untuk ikut bersamanya. Namun tiba-tiba arifin menarik pergelangan tangan diandra membuat diandra berhenti dari langkahnya dan menoleh ke arah arifin.

"hati-hati" ucap arifin.

diandra meletakan tangan satunya dipipi arifin dan memasang senyum hangat "pasti"

afirin memasang senyum dan melepaskan tangan diandra untuk pergi.

Dilain tempat viona sedang mengurung patricia ditampat dulu ratu renggani dikurung. dengan penjagaan yang super ketat yang diberikan untuk menjaga agar patricia tidak kabur ataupun dapat diselamatkan oleh yang lain.

*****

"Kenapa kita kesini?" tanya pangeran arka.

"Karena disinilah Patricia ditawan" jawab gracia.

"Dari mana kau tahu" tanya pangeran arka lagi.

Gracia menghembuskan nafas malas"karena itulah kelebihanku, aku bisa melacak keberadaan saudariku sendiri"

Tiba-tiba tian menarik rambut gracia
"sombong"

Akh...  Pekik gracia

"kasar banget si, gw gk mau nikah sama lu si biairin ajah" ucap gracia ngambek.

Tian mencubit pipi gracia
"dih...dih"

"ah sakit" teriak gracia.

" weh jhi, kalian malah tebar keuwuwan" arka yang sedari tadi diam,angkat bicara dengan nada suara sedikit meninggi.

"maap" ucap tian dan gracia dengan wajah memelas.

"Gimana kalau kalian berdua alihkan penjaga itu, dan gw akan yang membebaskan patricia" gracia memberi usul.

"Kamu yakin bisa sendiri?" tanya tian pada gracia"

Gracia memasang senyum dan mengangguk.

"Yudh kamu hati-hati, aku sama pangeran arka akan mengalihkan penjaga itu.

Ada delapan penjagaan disekitar kuruangan tempat patricia dikurung.
Tian dan arka untuk mengalihkan perhatian mereka secera berpencar dan selama mereka mengalihkan,gracia langsung bergegas menuju kurungan untuk membebaskan patricia.

"Patricia sut?" panggil gracia.

Patricia kepinggir kirungan untuk menghampiri gracia "gw yakin lu pasti akan dateng"

"pasti lah, yudh lu mundur gw mau ancurin gembok ini dulu"

"okeh"

Brak
Gracia berhasil menghancurkan gemboknya dan patricia berhasil keluar.

Patricia menghampiri gracia dan memeluknya "Terima kasih"

Gracia mendorong kepala patricia mundur untuk melepaskan pelukannya. "lebay lo"

"kerja bagus gracia" ucap tian yang entah sejak kapan sudah berada disitu bersama arka.

"Ayo kita pergi" ucap arka sambil menarik tangan patricia agar tidak tertinggal, begitupun tian yang menarik tangan gracia.

Ditengah perjalanan patricia melepaskan genggaman tangan arka membuat arka terhenti begitupun dengan gracia dan tian.

Patricia terus menggosok telingannya dan itu membuat arka kebingungan.

"Sudah waktunya" cletuk gracia.

"maksutnya apa?" tanya tian.

"aku sudah baca sejarah peradaban duyung diperpustakaan laut,kalau calon penerus kerjaan akan mengalami perubahan fisik, terutama dibagian sirif dan ini kedua kalinya patricia akan berubah" jelas gracia.

Mendengar penjelasan gracia, membuat arka sudah tidak kebingungan lagi,dan benar apa yang dikatakan gracia,ekor Patricia berubah dengan mahkota yang muncul diatas kepalanya.

Tak hanya itu, trisulah enam cabang yang selama ini menjadi incaran octopus juga muncul secara bersamaan dengan perubahan patricia.

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang