BAB 22

359 16 2
                                    

Empat ekor putri duyung tengah berbaring didasar kerajaan milik ocpotus dengan keadaan tangan dan ekor mereka di rantai. Rupanya octopus membuat mereka tidak sadarkan diri untuk waktu berberapa menit kedepan.

Octupos yang sedari tadi hanya diam dan memasang senyum licik diwajahnya, dibuat sedikit tersadar karena kedatangan salah satu prajuritnya yang sebelumnya ia perintahkan untuk membawa ratu renggani kehadapannya.

"Lihat lah ratu, aku membawakan keempat putrimu" ucap octopus sambil mengelilingi ratu renggani.

Ratu menghampiri keempat putrinya dalam keadaan tangan yang dirantai oleh salah satu prajurit yang diperintahkan oleh octopus.

Bangun lah kalian para putriku...

Ratu berbisik kecil dan para putri bangun dari keadaan tidak sadar mereka tadi.

"Ibu" ucap diandra menatap lekat ratu renggani.

"Emang iya itu ibu kita" ucap naura berbisik pada talita.

"iyah itu ibu kita oneng" jawab talita.

"Kok lu tahu"

"Tahu lah, abis ibu siapa lagi kalau bukan ibu kita"

"oh"

"Kau mengenaliku?" ucap ratu pada diandra.

Diandra hanya mengangguk dan tersenyum haru.
Untuk sesaat momen pertemuan ibu dan anaknya yang terpisah selama 17 tahun begitu haru bahagia namun, tiba-tiba octupos menarik lengan ratu ranggani.

"Jika kau ingin mereka hidup, maka bawakan aku trisulah enam cabang itu" kecam octupos pada ratu renggani.

"Tolong, jangan kau apa-apakan putriku aku akan membawakan apa yang kau mau" ucap ratu memohon.

"Tidak bu, apa jadinya jika laut dikendalikan oleh orang seperti dia" ucap martha mencela pembicaraan ratu dan octopus.

"apa yang di ucapkan martha benar bu, tolong jangan menyerah begitu saja" ucap diandra menambahkan.

"Diam kalian, atau akan kuhabisi kalian semua" ucap octopus marah pada para putri.

Ayah!

Teriakan seorang viona yang entah sejak kapan sudah berada di kerjaan milik ayahnya itu.

Octopus langsung mengarahkan pandangannya menuju seekor duyung yang memanggilnya dari kejauhan.

"Ada apa putriku" jawab octopus dari panggilan viona.

"Lihat apa yang ku bawa" viona menunjukam trisulah yang ia rebut dari gracia.

"bagaimana kau mendapatkannya" tanya octupos.

"Aku merebutnya dari gracia"

Ucapan viona itu membuat keempat putri sedikit terkejut. Mereka menyimpulkan itu berarti gracia berada di bawah laut bersama Patricia juga.

"Bagus" ucap octopus.

"Ayah, ijinkan aku menghabisi keempat saudariku ini" viona melirik keempat putri tajam.

"apa sodara" talita terkejut mendengar pernyataan saudara yang di ucapkan viona.

"Idih, gak sudi gua sodaraan sama model ikan kaya lu" ucap naura sinis.

"Apa maksut viona bu?" tanya martha pada ratu.

"Sebenarnya viona ini adalah valeria, saudari kalian juga" jawab ratu.

"Kalian terlalu banyak omong!"

Viona mengangkat trisulahnya dan mencoba untuk berusaha membunuh ke empat putri, tapi sesuatu yang aneh terjadi. Trisulah itu tidak bisa digunakan dan tidak mengeluarkan kekuatan apapun.

"Kau pasti berfikir, kenapa trisulah itu tidak bisa digunakan" ucap patricia yang sudah berada disitu dengan yang lainnya.

"kau lupa bahwa trisulah itu hanya dapat digunakan oleh bangsa duyung, bukan siren seperti dirimu itu" ucap gracia menambahkan.

Dengan kekuatan yang keluar dari trisulah itu, Patricia membebaskan keempat saudarinya.

Sedangkan tian dan auztin berusaha membebaskan ratu renggani.

Setelah keempat putri berhasil dibebaskan dan begitu pula dengan ratu renggani. Tian dan auztin membawa mereka sedikit menjauh dari tempat itu dan mengamankannya.

Gracia berhasil merebut trisulah yang satu dari tangan viona. Kina terlibat perkelahian antara viona melawan gracia dan patricia melawan octupos.

Saat gracia ingin mengahabisi viona, ratu mengahalangi.

"Jangan gracia, ia adalah kakak mu valeria" ucap ratu memohon.

"Setelah apa yang ia lakukan pada kita, maaf bu aku tidak bisa menerima kenyataan ini" saat ini gracia dipenuhi oleh amarah, tapi matanya mengelurkan air mata.

"Dia seperti itu karena octupos,bukan kemauan dirinya sendiri"

"Baiklah, aku tidak membunuhnya karena itu kau yang meminta bu" ucap gracia yang akhirnya mengalah atas permintaan ratu.

Lain halnya dengan gracia dan viona yang kini sudah mereda, patrica dan octupos masih dalam perkelahian yang sengit.

Octupos merebut trisulah yang berada ditangan patricia dan langsung melilit patricia dengan salah satu tentakelnya yang panjang.

"Sekarang kau akan mati" ucap octopus pada patricia.

Jangan

Teriak raja yang tiba-tiba muncul bersama pangeran arka.

"dia adalah keponakanmu sendiri, apa kau tega menghabisinya setelah apa yang kau lakukan padaku dan keluargaku" ucap sang raja.

"seharusnya aku yang menjadi raja, dan aku yang memimpin kerajaan bawah laut bukan kau" octupos semakin marah dan mempererat lilitannya.

"Tolong jangan sakiti putri patricia" ucap pangeran arka.

"Wa octupos,kau berbeda bukan berarti kau tak sama kau hanya istimewa dari yang lain" ucap patricia dengan susah payah.

Setelah mendengar pernyataan yang diungkapkan patricia,lilitan octupos melemah dan patricia terjatuh. Dengan sigap pangeran akra mengambil tubuh patricia dan menggendongnya.

"Apa yang telah kulakukan, hanya karena kekuasaan aku merubah diriku sendiri menjadi moster" ucap octopus dengan sangat menyesal.

"Tidak apa, kita akan menperbaiki semuanya dari awal"

Sang raja menghampiri octupos dan memeluknya.

MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang