10

16 1 0
                                    

Hari ini Qinan mengundang Arjuna ke rumahnya. Karena mama dan ayah nya pun belum tau pulang kapan, tidak pernah sekalipun Qinan mendengar dari mereka. Tapi Arlin bilang kemungkinan mama dan ayahnya akan pulang seminggu lagi.

Arjuna dengan senang hati pasti akan menjawab iya, sedari tadi Qinan sibuk memandang HP nya. Tadi Juna mengabari nya jika dia sudah sampai Juna akan menghubungi nya

"Qi gue didepan rumah lo" Qinan segera membuka pintu gerbangnya, terlihat Juna sangat tampan hari ini. Qinan menahan nafasnya sebentar.

"Qi napas Qi napas" kata Juna terkekeh. Qinan segera menghembuskan napasnya.

"Qi gue ngga diajak masuk ni?" ucap Juna

"Eh iya ayo Juna masuk ngga usah malu, maaf ya rumah gue sempit" Qinan tersenyum lebar.

"Ye ni anak gue geplak baru tau rasa, nanti gue bikin istana buat lo tenang aja" ucap lelaki itu yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Qinan. Juna segera mengikuti langkah Qinan menuju ruang tamu. Disana terlihat Arlin, gadis itu sedang memakan cemilan nya sambil menonton tv.

"Arlin kenalin teman kakak." Kata Qinan, Juna menyalami tangan Arlin, Arlin seketika membuka mulutnya dia terpesona melihat lelaki tampan di depannya. Qinan yang melihat ekspresi adiknya itu menggaruk tengkuknya

" Ar masuk lalat ntar mulut lo tu" Arlin yang menyadari kebodohannya hanya cengengesan. langsung melepaskan tangan nya dari Arjuna.

"Kak, sumpah temen lo pada unreal semua. gue minta satu ya buat sugar Daddy" Arjuna yang mendengar itu tertawa mendengar nya, darimana gadis kecil ini tau kata-kata itu.

"Juna" suara berat Arjuna mampu membuat Arlin memekik tertahan.

"Kak Juna will you marry me" tanpa tau malu kalimat itu keluar dari mulut Arlin, Qinan segera menyentil kening adiknya.

"Sadar maneh" Juna dibuat gemas melihat dua perempuan di depannya yang wajahnya hampir mirip.

"Hahaah tenang sister, nanti gue kenalin sama cogan" kata juna tersenyum manis. Arlin yang mendengar itu berbinar seketika.

"Ar ambil minum dong buat tamu gue"

"Iya bentar" dengan malas Arlin menuju kedapur membuatkan minuman untuk Arjuna, dia harus melayani Arjuna dengan baik kali ini agar tawaran dari pria itu menjadi kenyataan.

2 menit kemudian Arlin kembali sambil meletakkan gelas berisi teh manis di hadapan Juna.
"Makasih sister" Arjuna segera meminum minumannya habis tak tersisa.

"Wah enak ni teh nya, udah cocok Ar lo cari sugar Daddy" kekeh Juna.

"Yoi kak spek song joon ki kalo ada di kak Juna boleh lah dikenalin." kedua orang itu terkekeh, sedangkan Qinan hanya menggelengkan kepala.

"Yaudah kak gue ke kamar dulu ya, silahkan dilanjutkan obrolan nya. Kak Juna call me kalo udah nemu spek song joon ki"

"sip sister"

selepas kepergian Arlin, kedua manusia itu tidak ada yang membuka suara. Qinan tiba-tiba merasa jantung nya berdebar, begitupun Arjuna lelaki itu hampir tremor hanya karena duduk bersebelahan dengan gadis itu.

"Jun, kuliahnya gimana?" sial Qinan kehabisan topik.

"Em baik, lo?" Sunggu hawa sekarang terasa canggung sekali. Qinan hanya membalas singkat saja, Juna menoleh kesamping melihat wajah Qinan yang terlihat cantik dari samping.

"Udah makan?" Tanya Qinan lagi, kali ini sambil melihat ke arah lelaki itu, Juna membalas menatap Qinan.

"Udah, tadi sebelum kesini gue udah makan dulu."

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang