12

25 1 0
                                    

Sejak pengakuan Kala mengenai perasaannya kepada Qinan, tak lantas membuat hubungan Qinan dan Kala menjauh. Malah semakin hari kedua makin dekat. Kala sudah mengikhlaskan Qinan mungkin kebahagiaan Qinan bukan bersama nya. Kala mendukung semua keputusan Qinan.

"Qinan kenapa baju Adam jadi berantakan?" teriak Adam dari kamarnya.

"Adam bisa ngga sehari aja ngga usah teriak-teriak,sakit kuping Qinan dengarnya." Qinan berkata sambil membereskan sofa.

"Ini lo apain baju gue Qinan Sampe kayak gini" Adam berkata sambil berkacak pinggang.

"Biarin disitu Dam,nanti Qinan beresin. Qinan heran deh ni apartemen apa kandang babi sih. Jorok banget " omel Qinan sambil menjinjing boxer Adam yg tergeletak di bawah sofa. Adam yang melihatnya membulatkan mata tak percaya.

"Astaga kenapa kolor gue jadi ada disini,ni kolor dua hari lagi punya kaki gue yakin" Adam segera merebut boxer nya di tangan Qinan, melempar nya ke dalam keranjang kotor.

"Cakep-cakep jorok" gumam Qinan pelan tapi masih bisa didengar oleh Adam. Adam hanya menggaruk kepalanya .

Pagi-pagi tadi Qinan dengan semangat nya bertamu ke apartemen Adam. Bahkan sang pemilik sedang tertidur lelap harus terbangun karena ulah Qinan. Bagaimana tidak Qinan yang menyuruh Adam untuk membersihkan kemarnya, Qinan mencuci semua pakaian kotor Adam,hingga mengepel apartemen sampai sebersih ini sekarang.

"Ya Allah akhirnya." Setelah selesai membersihkan apartemen Adam yang tidak layak lagi untuk dihuni,Qinan merebahkan badannya diatas sofa.Adam segera mengambil air di kulkas memberikan nya pada Qinan.

"Baru beresin gini aja udah capek. Anggap aja latihan buat jadi istri yang baik" Adam duduk di samping Qinan.

"Latihan sih latihan,tapi ini derita batin namanya" setelah mengucapkan itu Qinan segera menuju ke dapur memeriksa isi kulkas Qinan.

"YA ALLAH ADAM INI KENAPA BUNGA ADA DALAM KULKAS" teriak Qinan dari arah dapur.

"Mampus gue" Adam menepuk jidatnya. Dia lupa membuang nya. Itu bunga mawar yang dibelinya dua hari lalu,dia berniat memberikan nya pada Qinan jika Qinan menerima cintanya. Tapi karna misinya di tolak mentah-mentah akhirnya Adam memutuskannya memasukkan bunga itu kedalaman kulkas agar tak layu.Adam segera menghampiri Qinan yang tengah menggeleng kepala melihat ini semua.

"Ini ceritanya kenapa bisa nyasar kesini?" tanya Qinan frustasi.

"Hehe maap, kemaren rencana mawar nya mau Adam kasih buat Qinan,tapi karna misi cinta Adam gagal yaudah Adam simpan aja Bunganya" Qinan tak habis pikir dengan jalan pikiran Adam.

"Astaghfirullah ya Allah kuatkan Qinan" Qinan hanya bisa mengelus dada nya.

"Dari pada Adam buang mending Adam masukin kulkas biar gak layu. Dulu Adam sering liat mama Adam masukin sayuran dalam kulkas insyallah dua hari berikutnya sayur nya masih bisa dimakan" jelas Adam dengan polosnya.

"Tau ah gue capek" Qinan menghentakkan kakinya kesel sambil berlalu ke arah sofa. Qinan merebahkan tubuhnya berusaha menghilangkan rasa emosinya tadi. Qinan berharap siapa saja yang menjadi istri Adam dikuatkan jiwa dan raganya.

"Dam?"panggil Qinan,Adam hanya berdehem. Dia tengah fokus menatap layar televisi nya.

"Adam?" Panggil Qinan sekali lagi.

"Apa sayang"

"Qinan bosan" ucap Qinan.

Qinan yang merasa di abaikan oleh Adam langsung menjewer nya.

"Aw aw sakit Qi adohhh copot telinga gue bentar lagi" ucap Adam sambil menatap Qinan tajam.

"Udah bang nontonnya. Qinan bosan liat film itu mulu" Qinan memelas

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang