Vote yaw!
Makasih!"Jadiii___tembak lah apalagi"
"Tembak palalu bolong, baru juga mau mulai udah tembak-tembakan aja, gila lu jadi anak"
Percakapan diatas menunjukkan sikap tyda terpuji (kenapa kek soal bahasa Indonesia anjay)
Itu Renjun dan Jaemin, yang sedang nontonin Jeno latihan basket. Bukan karna kemauan Renjun juga sih, tapi Jaemin yang maksa
"JEN!!! WOE JENONG!!!" Jaemin teriak sambil lambai lambai tangan ke Jeno
Renjun berkali-kali memukul paha Jaemin, mengisyaratkan untuk diam. Tapi Jaemin seakan masa bodo, tetep aja dia teriak kek orgil
"Jaemin udah woe, malu bege diliatin" Renjun semakin gencar memukuli paha Jaemin, membuat si empu agak meringis
"Aw aw, kenapa sih bantet?" Jaemin gemes sendiri
"Dasar bangsul pake segala ngatain gue bantet. Elu tuh yang ngapain manggil manggil Jeno kek orang kesurupan" Renjun mencubit pinggang Jaemin
"Yaudah jangan cubit cubit anjay, sakit"-Jaemin
Mereka asik bertengkar sampai-sampai tak sadar kalau Jeno sudah berdiri tepat didepan mereka
"Kenapa manggil gue, Jaem?" Tanya Jeno dengan senyumnya
"Oh, ini si Renjun mau bilang kalo dia suk_____emmppphhhh" Belum selesai dia berbicara dengan Jeno, tangan kecil Renjun sudah mendarat dimulutnya
"Gak kok, kak Jen. Hehe
Resek lu Jaem" Renjun bangkit dari duduknya dan pergi dari sana
"Kenapa tuh" Jeno menunjuk Renjun yang pergi dengan dagunya
"Dia suka sama lo, Jen"-Jaemin
"APA!!!"-Jeno
"Santai aja lah bagong"-Jaemin
🍃🍃🍃
Renjun berlari menuju toilet, matanya berkaca-kaca. Rasanya pelupuk mata yang indah itu sudah tak sanggup lagi untuk menahan bulir bening yang akan jatuh
Kriet... Brak...
Renjun masuk kedalam toilet. Ia menangis entah kenapa. Bahkan dirinya pun tak tau kenapa dia menangis
Renjun menepuk-nepuk dadanya dengan kuat, berupaya menghilangkan rasa sakit yang mendera di dada nya
'Kenapa dada gue sakit sih denger Jaemin ngotot pengen comblangin gue sama Jeno. Sakitttt, dada gue rasanya kayak diremas. Jangan bilang kalo gue mulai suka sama Jaemin'
Renjun meremat lututnya, mencoba untuk berpikir jernih. Karena ego yang tinggi itulah Renjun tak sadar kalau dia mulai menyukai Jaemin
Serasa sudah cukup puas menangis, Renjun keluar dari persembunyiannya, membersihkan wajah yang sembab lalu keluar. Hari ini Renjun gak mood buat belajar, jadilah dia pergi ke belakang sekolah, tempat dimana tidak ada satu orang pun disana
🍃🍃🍃
Bel istirahat telah berbunyi, Jaemin bergegas menuju kelas Renjun. Peduli mampus dengan kakinya yang sedari tadi tersandung bahkan hampir jatuh. Yang ia perlukan sekarang adalah Renjun
Saat sudah sampai tepat didepan kelas Renjun, Jaemin berteriak, memanggil berberapa teman Renjun dan menanyakan keberadaan nya
"SUNG, WOI JISUNG" Teriak Jaemin dari ambang pintu
"Kenapa bang?!" Jisung masih sibuk memasukkan buku pelajarannya kedalam kolong meja
"Renjun mana?" Tanya Jaemin agak tergesa-gesa
"Gak tau bang, dari tadi dia juga gak masuk kelas" Jawab Jisung sedikit mengedikkan bahunya
Jaemin mengusak kasar surainya. Dia merasa prustasi dan bersalah. Kenapa dia seperti itu ke Renjun. Terlalu memikirkan suatu hal dari satu sisi
Apa yang dikatakan Jeno membuat Jaemin kembali sadar. Bahwa kebahagiaan Renjun, bukanlah Jeno. Melainkan Jaemin sendiri
"Lo suka sama Renjun kan?"-Jeno
"Iya, tapi kayaknya dia lebih suka sama lo Jen. Lo punya segalanya, pasti bisa bahagian dia. Lah gue, gue gak punya apa-apa untuk menjamin kehiupan nya dimasa depan"-Jaemin
"Lo perlu tau Jaem, kebahagiaan seseorang bukan hanya dari segi harta. Renjun juga udah punya banyak harta kan, jadi sekarang yang dia butuhkan hanya cinta yang tulus dari seseorang. Gak lain dan gak bukan adalah lo"-Jeno
"Tapi Jen_"-Jaemin
"Udahlah, gak usah merasa kalo dia bakal gak suka sama lo. Dari mata Renjun udah ketahuan banget kalo dia nyaman dideket lo, cuma mungkin ego serta kegengsian dia nutupin semua itu"-Jeno
"Jadi, gue harus gimana Jen?"-Jaemin
"Jangan menyerah, bodoh. Udah jelas tuh Renjun nyaman sama lo"-Jeno
"Makasih Jen"-Jaemin
"Apapun buat sahabat janin gua"-Jeno
Jaemin berlari kesana sini mencari keberadaan Renjun. Namun nihil, tidak ada tanda-tanda kalau Renjun disana. Hingga akhirnya teringat satu tempat yang belum dikunjungi, belakang sekolah
🍃🍃🍃
Disini Renjun sekarang, duduk bersender disebuah pohon besar. Mencoba mencari kenyamanan dikondisinya yang sedang suram
Renjun belum pernah merasakan apa itu cinta. Hingga akhirnya Jaemin datang, membuatnya merasakan suatu hal baru yang agak aneh. Cinta?
Apa benar, Renjun mulai mencintai Jaemin? Terlepas dari semua ego yang ia miliki selama ini?
Renjun melamun, mencerna satu persatu pertanyaan yang bergerayang di otak nya. Hingga lamunan itu buyar, saat seseorang berdiri didepan nya, dengan nafas terengah-engah serta rambut yang lepek karena berkeringat
Renjun kaget dan langsung berdiri. Namun dia, memeluk Renjun. Pelukan hangat yang belum pernah Renjun rasakan sebelumnya
Benar, ini cinta!
"Jaem, kenapa?" Renjun berupaya sebisa mungkin menahan air mata yang akan jatuh
"Aku minta maaf, maaf karena udah berpikiran dari satu sisi dari dirimu. Aku hanya takut, karena aku tak punya apa-apa untuk bisa membahagiakanmu dimasa depan, takut kehilangan dirimu karena kau lebih memilih mereka yang berharta, takut kalau kau sewaktu-waktu akan pergi dariku. Aku masih saja membohongi diri sendiri, itu semua karena aku terlalu TAKUT. Sempat berpikir untuk membiarkanmu hidup bersama orang lain, bersama mereka yang lebih sempurna dariku. Ke ikhlasan aku itu cuma kebohongan. Jujur, aku tak ikhlas bila kau bersama orang lain untuk saat ini. Hiks, maaf Njun, aku terlalu TAKUT" Jaemin menangis, mengeratkan pelukannya ke yang lebih kecil
Renjun? Air mata yang sudah susah payah ia bendung kini jatuh dengan derasnya. Renjun terharu, semua hal hangat yang dilakukan oleh Jaemin adalah hal pertama dirasakannya
Jaemin mengubah hidup suram Renjun. Benar yang dikatakan oleh Jaemin, tentang bagaimana peran seorang Na Jaemin sebagai matahari di hidup Renjun
Renjun, jatuh cinta
"Kau Matahari ku, Na Jaemin" Renjun larut dalam pelukan
"Kau bidadari ku, Huang Renjun" Senyuman terukir diwajah Jaemin
Jaemin melepas tautan pelukan hangat itu, mengusap air mata Renjun. Lalu tersenyum cerah
"Aku akan mulai dari awal lagi. Mulai menaklukkan hati dingin Huang Renjun" Jaemin menangkup kedua belah pipi Renjun
Renjun tersenyum dan menanggapinya dengan anggukan lucu
To be continued...
Gaje? Ya cuman sampe situ aja kegajean Erie(●´ω`●)ゞ♪
I NEED YOUR VOTE AND SUPPORT, THANK YOU;)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀᴛᴀʜᴀʀɪ ᴋᴜ|ᴊᴀᴇᴍʀᴇɴ/ʀᴇɴᴍɪɴ(ᴇɴᴅ)✅
Fanfiction"ᴋᴀᴜ ᴛᴇʀʙɪᴛ ʜᴀʀɪ ɪᴛᴜ, ᴅᴀɴ ᴛᴇɴɢɢᴇʟᴀᴍ sᴀᴀᴛ ɪɴɪ"-ʜᴜᴀɴɢ ʀᴇɴᴊᴜɴ 🌱ʟᴏᴋᴀʟ ɪɴᴅᴏɴᴇsɪᴀ 🌱 ᴅɪʜᴀʀᴀᴘᴋᴀɴ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴀᴛᴀᴜ sᴇsᴜᴅᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴍᴜʀɴɪ ᴅᴀʀɪ ᴋʜᴀʏᴀʟᴀɴ ᴇʀɪᴇ, ɴᴏ ᴄᴏᴘʏ ᴏʀ ᴄᴏᴘᴀs ᴄʟᴜʙ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʀᴇᴘᴏʀᴛ ᴋᴀʟᴏ ɢᴀᴋ sᴜᴋᴀ. ɢᴀᴋ sᴜᴋᴀ sɪʟᴀʜᴋᴀɴ ᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ s...