Tunangan

1.8K 240 12
                                    

Vote yaw!
Makasih!

Njun, bohong kan?" Jaemin masih berusaha menampilkan senyuman di wajahnya

"Jaemm, maaf" Renjun tertunduk

Namun kembali mendongakkan kepalanya, menggenggam erat tangan Jaemin dan membawanya pergi dari sana. Guanlin? Dia terlihat biasa saja, bahkan sedikit kekehan keluar dari mulutnya

"Jadi, apa yang perlu dijelaskan?" Jaemin menatap Renjun nanar. Sungguh, hatinya benar-benar hancur sekarang

Sudah sangat lama Jaemin menunggu dan tetap setia pada Renjun, tapi kenapa Renjun malah sudah punya tunangan?

"Bukan aku yang menginginkan hal ini, tapi Mama. Mama yang memaksa Jaem, maaf" Renjun berderai air mata

Renjun merasa egois, padahal dulu ia yang menyuruh Jaemin untuk selalu menjadi matahari nya. Tapi sekarang, malah seperti bumi yang tak memerlukan matahari, karena adanya sebuah teknologi (apalah)

"Aku tau Njun, disini sepertinya aku yang salah. Bersalah karena terlambat menjemput mu, maaf" Jaemin memalingkan wajah sedihnya ke sembarang arah

Mereka saling menghela nafas kasar

"Minggu depan, aku akan menikah dengan Guanlin" Ucapan Renjun seakan menjadi tombak es untuk hati Jaemin, rasanya sakit. Saat mendengar orang yang kau tunggu dan cintai akan segera menikah dengan orang lain

Air mata lolos dari pelupuk mata Jaemin, ia meremas kuat dada bidang yang masih terbalut baju itu. Didepan Renjun tentunya

"Sakittt Njun" Lirih Jaemin
"Rasanya sangat sakit saat kau tak mendapatkan apa yang selama ini kau perjuangkan dengan sepenuh hati" Lanjutnya

Jaemin maupun Renjun tak berani menatap satu sama lain, mereka berdua tertunduk, dengan masing-masing air mata yang membasahi pipi

🍃🍃🍃

Jaemin duduk di balkon hotel dengan wajah sembab, Bundanya sudah tidur dari tadi. Ayolah, besok Jaemin harus mulai belajar menjadi dokter yang lebih baik lagi disini. Kenapa sekarang malah jadi acara sedih-sedihan

Tadi, Renjun dengan paksa diseret oleh Guanlin untuk pulang. Ya, Guanlin punya banyak hal yang tak dimiliki Jaemin, harta kekayaan yang berlimpah

Apa Renjun akan segera melupakan nya dengan cepat? Ah entahlah

"Hiks Renjunnnn"
"Apa aku sudah tak pantas lagi menjadi matahari mu? Ya, mungkin. Karena sebentar lagi posisiku akan digantikan oleh Guanlin, orang yang lebih sempurna dariku" Tangis Jaemin pecah

Berkali-kali memukul dadanya yang serasa sesak, kenapa, kenapa ia harus terus kehilangan. Apa takdir mulai membuatnya kecewa sekarang. Padahal Jaemin selalu taat dalam agama. Apalagi, apalagi yang harus ia lakukan agar tak kehilangan

🍃🍃🍃

"Hiks hiks, JAEMINN HUAAAAA ARGHHHH WAAAA JAEMINNNNNNN" Sedari pulang tadi, Renjun terus menerus berteriak dikamar nya

Winwin mendengar nya, suara rintihan sang anak yang membuat hatinya terenyuh sakit. Dengan cepat ia berlari memasuki kamar Renjun, yang untungnya tidak dikunci

"Renjun, nak" Panggil Winwin dari ambang pintu, dengan lembut

Pemandangan yang dilihat Winwin makin membuat hatinya sakit. Renjun yang terduduk dengan memeluk kedua kakinya, badan yang bergetar, wajah sembab. Bahkan tatapan Renjun, kosong. Seperti tak ada tanda-tanda kehidupan dalam dirinya

ᴍᴀᴛᴀʜᴀʀɪ ᴋᴜ|ᴊᴀᴇᴍʀᴇɴ/ʀᴇɴᴍɪɴ(ᴇɴᴅ)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang