Vote yaw!
Makasih!Satu kantin langsung riuh saat Mark menarik tangan Mina entah menuju kemana
Sedangkan Haechan, hanya bisa tertunduk lesu dengan genangan air mata dipelupuk matanya. Sahabat nya yang mengerti hanya bisa menenangkan
🍃🍃🍃
Setelah sampai dibelakang perpustakaan, Mark menghempaskan tangan Mina. Lalu menatapnya tajam, Mina tak tau apa yang ada didalam hati Mark, jadi dia hanya tersenyum
Tersenyum kemenangan karena mungkin Mark akan menerimanya
Namun senyuman itu, seketika pudar
"Carilah lelaki lain, yang lebih buruk dariku. Karna kau tak pantas mendapat lelaki yang baik,Kang Mina" Mark tersenyum sampai matanya tenggelam
Seketika tubuh Mina kaku, dia malu saat ekspetasi tak sesuai realita. Ditambah ia ditolak dengan lekat oleh orang yang disayang
"M–Mark, hiks, kau jahat_" Mina tak mampu berkata-kata lagi, ia memukul dada sebelah kiri Mark lalu berlari, pergi dari sana
Mark sedikit terkekeh lalu mengusak surainya. Dan setelah itu berjalan kembali menuju kantin
Suasana kantin...
Jeno melihatmunya, wajah gembul yang tersembunyi dibalik lipatan tangan itu, sedang menangis. Diantara trio somplak, Jeno lah orang yang paling peka, terhadap situasi maupun perasaan
Dia jadi teringat saat bertemu si gembul Haechan pertama kali, Haechan seorang yang sangat ceria. Dia begitu antusias jika melihat Mark, membuat Jeno gemas dan ingin mencubitnya. Namun Jeno siapa saat itu? Teman pun bukan
"Kau menyukai Mark ya dek?" Tanya Jeno yang tiba-tiba datang
"Eh kak, itu ehm hehehe iya kak. Sssttt kakak jangan bilang siapa-siapa ya" Haechan meletakkan jari telunjuknya tepat di depan bibir, mengisyaratkan untuk diam
"Baiklah" Jeno hanya tersenyum sampai menampakkan eye smile nya
"Kakak tampan"
Seketika pipi Jeno memerah
"Maksudku Kak Mark" Lanjut Haechan
Jeno hanya bisa tersenyum miris
'Sekarang memang bukan Haechan, tapi nanti. Aku yakin' batin Jeno
Jeno berjalan mendekati Haechan, ia berjongkok menyamakan posisi dengan orang yang tengah bersedih itu. Dielusnya surai Haechan dengan lembut. Yang mana langsung mengundang tatapan aneh dari ketiga sahabat Haechan
Ia tersenyum saat Haechan mengangkat wajahnya, walau agak sembab karena habis menangis
"Hiks hiks, kenapa kak?" Tanya Haechan dengan suara khas orang habis nangis
Jeno berdiri, membuat Haechan agak mendongak melihatnya
"JADI PACAR KAKAK YA, HAECHAN?!" Suara Jeno sengaja ia kuatkan. Hingga seluruh penghuni kantin yang tadinya sudah mereda kini kembali riuh
"Hah?" Haechan masih kebingungan
Haechan tau bagaimana rasanya cinta bertepuk sebelah tangan. Ditambah Jeno juga gak jelek-jelek amat kan kalo diliat-liat. Haechan juga tak ingin orang lain merasakan hal yang sama sepertinya
Karena rasanya, sakit. Haechan berdiri dengan senyum yang agak dipaksakan
"Iya, Echan mau" Haechan mengangguk lucu
Dengan cepat tubuh besar Jeno merengkuh tubuh Haechan. Memeluknya dengan erat, Haechan hanya bisa membenamkan wajahnya pada dada bidang Jeno. Dengan sedikit tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀᴛᴀʜᴀʀɪ ᴋᴜ|ᴊᴀᴇᴍʀᴇɴ/ʀᴇɴᴍɪɴ(ᴇɴᴅ)✅
Fanfiction"ᴋᴀᴜ ᴛᴇʀʙɪᴛ ʜᴀʀɪ ɪᴛᴜ, ᴅᴀɴ ᴛᴇɴɢɢᴇʟᴀᴍ sᴀᴀᴛ ɪɴɪ"-ʜᴜᴀɴɢ ʀᴇɴᴊᴜɴ 🌱ʟᴏᴋᴀʟ ɪɴᴅᴏɴᴇsɪᴀ 🌱 ᴅɪʜᴀʀᴀᴘᴋᴀɴ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ᴀᴛᴀᴜ sᴇsᴜᴅᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴍᴜʀɴɪ ᴅᴀʀɪ ᴋʜᴀʏᴀʟᴀɴ ᴇʀɪᴇ, ɴᴏ ᴄᴏᴘʏ ᴏʀ ᴄᴏᴘᴀs ᴄʟᴜʙ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʀᴇᴘᴏʀᴛ ᴋᴀʟᴏ ɢᴀᴋ sᴜᴋᴀ. ɢᴀᴋ sᴜᴋᴀ sɪʟᴀʜᴋᴀɴ ᴛɪɴɢɢᴀʟᴋᴀɴ s...