10. Langkah

150 18 5
                                    

Hanya memerlukan satu hari untuk Amel tetap di rumah dan beristirahat. Hari ini Amel sudah kembali ke sekolah untuk melaksanakan rencananya.

"Sekarang ngapain, Mel?"

"Tunggu aja sampai si Indah kepancing."

"Kapan?"

"Gue rasa sih nggak bakalan lama lagi, soalnya gue udah tahu hal yang bisa bikin dia kesel," jawab Amel bangga.

Vivi memasang wajah bingungnya. Amel mendekat pada Vivi kemudian berbisik.

"Heh?! Serius?!" Heboh Vivi.

"Iya."

"Amel tahu dari mana? Selama ini nggak pernah ada gosip gitu di sekolah," ungkap Vivi.

"Warga sekolah yang bego atau si Indah yang jago akting, menurut Lo yang mana, Vi?"

"Lo udah pasang 'kan?" Tanya Amel memastikan.

"Udah. Tadi pagi Vivi datang paling awal ke sekolah cuma buat masang kamera."

"Terus Lo yakin aman, Vi?"

"Iya. Terakhir kali Vivi nggak sengaja denger kalau ternyata cctv di kelas ini lagi rusak, cuman nggak diumumin aja biar siswa nggak aneh-aneh."

"Bagus! Kalau gitu kayaknya pulang sekolah nanti kita bisa jalanin rencana."

"Amel yakin mau sendiri aja? Nggak mau Vivi temenin?"

"Nggak usah, Vi. Kalau gue sendiri hasilnya bakalan lebih bagus."

"Yaudah."

Kelas terakhir dibubarkan membuat Amel sangat bersemangat sekarang ini. Setelah guru yang mengajar keluar, Amel cepat-cepat menenteng tasnya.

"Mau ke mana? Bukannya kita bakalan jalanin rencana di sini?" Tanya Vivi.

"Mau mancing dulu, Lo balik sana. Nanti gue kabarin kabarin kalau udah selesai."

"Vivi pulang duluan kalau gitu, semoga berhasil."

Amel meninggalkan kelasnya menuju kelas Delan. Sangat pas! Kelas Delan belum bubar sekarang ini.

"Delan," sapa Amel.

Delan yang keluar bersama Arka dan Ardi menghampiri Amel.

"Udah sembuh?" Tanya Delan.

Arka memulai aksi batuk lebainya guna menyindir Delan.

"Perhatian, ekhem," ucap Ardi yang menatap ke sembarang arah.

"Udah. Gue ke sini mau bilang makasih sama kalian udah datang ke rumah buat liat gue," ucap Amel.

Mata Amel terfokus pada Indah yang sekarang menuju pintu kelas dan tentunya akan keluar sebentar lagi.

"Makasih juga bunganya, gue suka banget. Sebagai ucapan terimakasih, Lo mau makan bareng gue besok?" Ajak Amel.

"Besok?" Tanya Delan.

"Iya. Pulang sekolah."

"Boleh," jawab Delan.

Indah dan Tiara terlihat menatap tajam ke arah Amel kemudian pergi sambil menghentakkan kaki.

Kena Lo, Indah.

Move On (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang