21. Persiapan

28 10 5
                                    

Istirahat hari ini Amel pakai untuk makan bersama Vivi, Delan, Ardi dan Arka di taman sekolah. Seperti biasa, Arka menjadi yang paling heboh membuat suasana sangat hidup.

Tring

Arka menghentikan candaannya ketika mendengar suara notifikasi. Arka segera membuka ponselnya membuat matanya penuh binar.

"Anjay! Akhirnya bakalan keungkap juga! Gue kira kali ini nggak bakalan keungkap," heboh Arka.

"Apa?" Tanya Ardi.

"Yang waktu itu misteri belakang rumah kaca," jawab Arka.

"Itu udah lama banget, emang belum keungkap?" Tanya Delan.

"Belum. Gue kira kali ini, ini yang punya akun nggak bakalan bisa ngungkap, nggak gue sangka malah mosting siap atau nggak sama faktanya."

"Misteri apa, Vi?" Amel menatap Vivi penuh kebingungan.

"Nggak tahu, Mel."

"Heh! Lo berdua nggak tahu?!" Heboh Arka.

Amel dan Vivi menggelengkan kepalanya.

"Ini berita udah rame banget di akun gosip sekolah."

"Hah?" Heran Vivi.

"Lo berdua nggak follow ini akun?" Selidik Arka.

"Lo aja kali yang terlalu suka, kita sih nggak," ujar Ardi.

"Lo berempat aneh! Orang aneh! Masa nggak follow! Guru sekolah aja pada follow ini akun!"

Amel terkekeh melihat tingkah Arka.

Waktu terus berlalu. Amel dan Vivi datang ke lab sesuai apa yang tertulis di kertas kemarin.

"Nggak ada siapa-siapa," simpul Vivi.

"Iya, padahal kita udah di sini dua puluh menit. Pulang aja, yuk!" Ajak Amel.

"Terus soal balasannya gimana, Mel?"

"Biarain aja, kalau emang butuh banget harusnya udah datang ke sini orangnya."

"Iya sih. Yaudah yuk pulang aja," putus Vivi.

Amel mendahulukan Vivi untuk keluar lab dan menutup pintunya. Sebuah kertas tertempel di sana.

"Vi, ada kertas lagi."

Vivi sontak menoleh.

Datang ke sekolah malam ini buat pasang alat perekam di belakang rumah kaca. Alatnya udah ada di bawah meja punya Lo.

"Heh? Malem?" Tanya Amel.

"Mel? Yang tadi Arka bilang misteri belakang rumah kaca, ada hubungannya?" Tanya Vivi.

"Bisa jadi! Coba lihat akunnya, Vi."

"Ini masalah Indah, terus masalah rumah kaca mana?" Gumam Vivi.

"Nah!" Tunjuk Amel.

"Kayaknya emang ada sesuatu yang nggak beres, Vi. Kita harus pecahin," putus Amel.

Move On (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang