20. Balasan

69 11 17
                                    

Amel bangun pagi, membereskan rumah dan membuat sarapan yang terkahir kalinya untuk Izan. Hari ini Amel sangat bersemangat karena akan menjalani kehidupan mandirinya selama satu bulan kedepan.

"Kesambet apa Lo bikin sarapan?" Tanya Izan yang sudah siap dengan pakaian rapi juga tas bawaannya.

"Perayaan Lo pergi PKL, makanya gue yang bikin sarapan."

"Lo kayaknya seneng banget gue pergi?" Selidik Izan.

"Seneng dong!"

"Laknat!"

"Mau gue antar dulu ke kampus Lo?" Tawar Amel.

"Gaya Lo! Padahal belum sehari gue serahin mobil."

"Berbaik hati aja gitu. Kali aja Lo mau diantar pergi PKL sama anak SMA yang badas kayak gue," bangga Amel.

"Nggak anjir, nggak minat," jawab Izan.

"Yaudah kalau gitu, gue mau ke sekolah. Tapi serius, Lo mau pergi ke kampus jalan kaki?"

"Nggak jalan kaki juga, nanti temen gue jemput."

"Oh, yaudah kalau gitu. Satu bulan ke depan mobil jadi hak gue, hahaha!"

"Awas aja mobil gue lecet pas gue balik PKL nanti, mobil kesayangan gue itu."

"Nggak akan! Gue juga bisa bawa mobil, tenang aja. Tapi yang harus hati-hati itu Lo."

"Gue kenapa?" Tanya Izan.

"Awas aja pulang PKL bawa ponakan buat gue."

"Nggak akan anjir! Lo kira gue cowok bejad?" Kesal Izan.

"Yakali aja, soalnya sekali cowok tetep cowok."

"Nggak akan Amel. Sebelum gue rusak cewek, gue bakalan inget sama Lo dulu."

"Ululu, sayang deh!"

Amel mendekat ke arah Izan dan memeluk Kakaknya itu.

"Gue pergi, jaga diri. Kalau ada masalah inget langsung telfon ayah soalnya gue bakalan pergi jauh."

"Iya, hati-hati juga di sana."

Amel pergi lebih dulu ke sekolah tentunya dengan membawa mobil mewah Izan.

"Berasa lagi maen drama gue," kekeh Amel.

Amel turun dari mobil. Hari ini Amel berangkat sedikit lebih siang dari biasanya. Banyak pasang mata yang menatapnya, Amel semakin berasa sebagai pemeran utama sebuah drama.

"Mel!"

Amel menoleh dan menatap Delan yang berlari ke arahnya.

"Pagi," sapa Delan.

"Pagi juga."

"Gimana nih rasanya jadi aktris dadakan sekolah?"

"Aktris dadakan apa?" Tanya Amel.

"Lo 'kan jadi pembicaraan satu sekolah kemarin."

Move On (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang