Chapter 4 : Map Of The Treasure

302 47 4
                                    

🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚🌚

Jangan lupa vote dulu~~ 

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Yerim, ia semakin sibuk. Banyak kasus ia dan timnya harus tangani. Bahkan tidak jarang itu membuatnya menginap di kantornya, bersama timnya tentu saja. Semakin kesini, kejanggalan-kejanggalan dari kasus pembunuhan membuat Joy pusing. Bahkan ia sering melewatkan makannya.

" Kau seharusnya tidak melupakan makan siangmu, nona Sooyoung " Kiyong menyodorkan Joy sekotak bibimpap untuk Joy. Joy yang sedang sibuk memilah data langsung menoleh dan mengambil kotak bibimpap yang diberikan oleh Kiyong.

" Iya-iya, aku tahu. Makasih ya " ucap Joy dan langsung memakan makanan yang diberikan oleh Kiyong.

" Oh aku lupa, setelah ini kita akan pergi ke tkp. " ucap Kiyong yang duduk disebelah Joy.

" Dimana? " tanya Joy.

" Seocho-gu "

" Baiklah. Setelah aku selesai menyelesaikan makan siang, kita pergi " ucap Joy. Kiyong hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Joy yang sedang memakan makan siangnya itu.

Joy terus melanjutkan makan siangnya sembari mengecek email di laptopnya. Namun, tangannya bergerak untuk mencari sesuatu di internet. Dengan cepat ia mengetikkan yang ingin dia cari di kolom pencarian dan langsung menekan enter di laptopnya. Ekspresi terkejutnya menggambarkan apa yang ia temukan di internet benar-benar membuatnya tercengang.

" Ternyata... Ada.. Itu benar-benar ada... "

Irene mengunjungi ruangan Joy, ia melihat sahabatnya masih berkutat di depan laptopnya. Sembari sesekali menyuapkan bibimbap kedalam mulutnya. Ekspresi Joy menurut Irene seperti tercengang. Perlahan ia mendekat kearah Joy, tanpa suara dan tidak berusaha mengagetkan sahabatnya itu. Sesaat setelah dibelakang Joy, ia ikutan tercengang setelah melihat pencarian internet milik Joy. Ternyata sahabatnya benar-benar serius ingin menghilangkan kekuatan yang ada di dalam dirinya itu.

" Kupikir kau tidak akan terkejut sama seperti yang kulihat beberapa menit yang lalu " celetuk Joy yang menyadari kehadiran Irene dibelakangnya itu.

Irene tetap melanjutkan kegiatan membaca artikel yang ada di laptop Joy. Hingga ia melupakan tujuan asli dia ke tempat Joy. " Astaga, kau benar-benar serius ingin mencari peta harta yang hilang itu " ucap Irene sembari scrolling laman tersebut.

Joy hanya menganggukkan kepalanya sambil menyuapkan suapan terakhir dari bibimpapnya. " Lalu, kau kesini hanya ingin melihat itu? Atau ada tujuan lain? " tanya Joy.

" Kita harus ke Seocho-gu Joy-ah. Aku kesini untuk menjemputmu. Teman-teman kita sedang bersiap. Kita memiliki kasus baru sekarang. " jelas Irene yang kini sudah duduk disamping kiri Joy. Tak lupa ia masih scrolling di laman yang sama.

" Baiklah. Ayo kita pergi. Aku sudah selesai makan siang. Kau sudah makan siang kan? " tanya Joy lalu mengambil alih laptopnya dari Irene dan mematikkannya.

" Sudah. " jawab Irene. Lalu ia mengambil ponselnya dari dalam saku jaket kulit warna hitam miliknya. " Oh? Joy-ah, lihat " Irene memperlihatkan ponselnya yang menampilkan SNS miliknya. Joy melihat ponsel milik Irene dan melebarkan matanya, ternyata ada pembunuhan lainnya yang terjadi di Seocho-gu.

" Kurasa ada yang janggal disini. " ucap Joy pada Irene. Ia berpikir, mana mungkin ada 2 pembunuhan di waktu yang hampir bersamaan. Pasti ada sesuatu yang terjadi sebelumnya.

" Ayo kita pergi. " ajak Joy yang dengan cepat meninggalkan Irene yang masih duduk di bangku sebelah meja Joy.

" Yaampun, anak ini " Irene langsung menyusul Joy yang sudah lebih dulu menghampiri teman-temannya.

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang