Chapter 2 : Book Of Mystery

341 46 2
                                    

Vote Dulu Skuy~~~

Kali ini mereka sedang melakukan evaluasi terhadap kasus yang terjadi beberapa hari yang lalu. Dengan bukti yang sudah didapatkan, mereka harus menyimpulkan kenapa dapat terjadi pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Gapyeong tersebut.

Joy yang sedang mendengarkan penjelasan dari Jason sesekali menulis dan mendengarkan dengan seksama, tak ingin melewatkan satupun hal dari kasusnya kali ini yang menurutnya cukup sulit dipecahkan.

" Jadi, jika kita mengumpulkan bukti dari para saksi, ini cukup menjelaskan bahwa keluarga Bang dibunuh. Ini pembunuhan berencana. Para pembunuh hanya mentargertkan membunuh satu keluarga, tanpa mengambil barang-barang berharga yang ada di rumah korban " jelas Jason.

" Hanya saja, kita belum menemukan motif dibalik pembunuhan ini " lanjutnya.

Joy lalu menuliskan sebuah kesimpulan yang dapat ia ambil dari pembahasan ini. Lalu ia mengangkat tangannya untuk memotong pembicaraan Jason, " Jika aku menarik kesimpulan dari yang Jason oppa katakan, ini memang pembunuhan berencana, dan ya, si pembunuh memang tidak menginginkan harta dari korban. Ini murni adalah balas dendam. Kurasa, pembunuh dan keluarga Bang saling mengenal satu sama lain. "

" Masalahnya, kenapa pembunuh ingin membunuh keluarga Bang? " tanya Jason. " Jika kita mengetahui ini, kita rasa ini akan cepat selesai. Kita hanya tidak tahu ini. "

" Apa mungkin jika ini masalah bisnis? Atau dendam pribadi? " ucap Irene.

" Kurasa ini murni karena dendam pribadi " ucap Sooyoung. " Karena, jika ini berhubungan bisnis, akan lebih besar beritanya bukan? "

" Kau benar. "

Joy baru ingat, dia dan Irene punya buku tua yang mereka bawa dari rumah keluarga Bang beberapa hari yang lalu. Ia lantas langsung pergi mengambil buku itu yang diletakkan di meja kerja Irene.

Semua orang yang melihat Joy tiba-tiba pergi dibuat heran, kemana ia akan pergi? Irene yang melihat itu langsung menyusul Joy pergi.

" Joyi! " Joy yang merasa Namanya dipanggil langsung menoleh, ternyata Irene menyusulnya.

" Ada apa? " tanya Joy.

" Kau sedang apa di mejaku? "

" Aku ingin mengambil buku yang kau bawa waktu itu. Aku ingin melihat ke masa lalu. " ucap Joy. Irene yang mendengar langsung menahan lengan Joy untuk tidak melakukan hal tersebut.

" Jangan. Kumohon jangan. " ucap Irene. " Itu berbahaya "

" Kalau begitu, kau temani aku " ucap Joy lalu mengambil buku itu dari laci meja Irene dan menarik tangan Irene ke ruangan kosong di kantor mereka.

Irene mengunci salah satu ruangan yang letaknya di lantai 3 kantor mereka. Joy sudah duduk di bangku dan buku itu sudah ada diatas meja. Irene duduk di depan Joy. Menatap sahabatnya dengan tatapan khawatir.

" Kau yakin? Sudah lama kau tidak menggunakannya " ucap Irene. Nada khawatir terlontar dari kata-kata yang ia ucapkan untuk Joy.

" Aku yakin. Kan ada dirimu Irene. " ucap Joy meyakinkan Irene. Irene hanya mengangguk cemas, lalu meletakkan tangannya tepat diatas tangan Joy.

Joy perlahan meletakkan kedua tangannya diatas buku tua itu, Perlahan menutup matanya dan mulai mencoba melihat apa yang terjadi dengan keluarga Bang.

Joy kembali ke masa lalu, sebelum terjadinya pembunuhan itu. Ia dapat melihat dengan sangat jelas bahwa keluarga Bang merupakan keluarga baik-baik, tanpa masalah. Kehidupan mereka benar-benar layaknya impian semua orang.

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang