Chapter 14 : Joseon, Vampire, and Devil.

193 27 0
                                    

Jangan lupa votenya qaqa~~~


" Haruskah kita kesana? " tanya Irene. Joy menggelengkan kepalanya.

" No. Jangan sekarang. Aku belum punya bukti kuat kenapa kita harus kesana. Aku akan mencari lebih banyak informasi soal ini. " jelas Joy.

" Baiklah. Aku akan mencari informasi juga untuk ini " ucap Irene.

Joy tengah sibuk melihat peta yang ada di ponselnya, hingga sebuah telepon masuk ke ponselnya. Ia izin keluar ke Irene untuk mengangkat telepon itu. Tentu saja, telepon itu dari Krystal.

" Sigh. Masih saja " gerutu Joy, walaupun begitu ia masih mengangkat teleponnya.

" Halo. Ada apa? " tanya Joy tanpa basa-basi terlebih dahulu.

" Woho. Santai saja. Bagaimana? Menyenangkan bukan membantu Jessica keluar dari penjara? " sarkas Krystal dari sambungan telepon.

" Menurutmu bagaimana? " Joy membalikkan pertanyaan tersebut pada Krystal.

" Aigooo, begitu sekali. Oh ya, temanmu ini sungguh menyebalkan disini. Masih seperti dahulu. Menyebalkan, lugu, dan juga bodoh. Aku benci ini " keluh Krystal pada Joy.

Sementara Joy? Dia sih tertawa dalam diamnya. Lagian siapa suruh nyulik Wooyoung. Dasar aneh-aneh saja.

" Yasudah. Aku punya misi baru. " Krystal langsung mengalihkan pembicaraannya dengan Joy dan sepertinya ini seperti dugaan Joy sebelumnya.

" Feelingku tidak baik. " batin Joy.

" Temui temanku di daerah Seongbuk-gu. Dia membawa sesuatu yang sangat kuinginkan. Aku tidak memintamu untuk pergi sekarang, karena temanku akan datang dalam 5 hari. Akan kuhubungi lagi jika ia sudah datang di Korea. " jelas Krystal.

Karena Joy masih di tangga dekat kamarnya, ia langsung pergi ke taman belakang rumahnya untuk berbicara pada Krystal. Bisa-bisa Irene curiga dengan obrolan Joy dan Krystal.

" Apa kau akan mengirimi alamatnya untukku nanti? "

" Tentu. Kau tidak mungkin tiba-tiba kesana tapi tidak tahu alamatnya. Akan kukirimkan melalui pesan dalam 5 hari. " ucap Krystal.

" Tenang saja, jika kau berhasil. Wooyoung akan tetap hidup. Aku tidak ingin ada keributan saat kau pergi kesana " Krystal mengatakan hal ini seperti sesuatu akan terjadi nanti.

" Sudah kuduga. Pasti ada sesuatu " batin Joy.

" Tentu. " ucap Joy singkat.

Krystal tentu saja tersenyum jahat mendengar ucapan Joy barusan. Akhirnya barang yang ia inginkan tiba dan Joy tidakk sadar apa barang yang ia maksud.

" Tenang saja Sooyoung-ssi, kau pasti mendapatkan kertas tua itu dari seseorang. Kita harus saling menguntungkan disini " ucap Krystal.

" Menguntungkan darimana " batin Joy.

" Ya. Tentu saja. " ucap Joy sekenanya.

" Akan kuhubungi lagi dalam 5 hari. Pada saat aku menghubungimu, kau harus segera pergi kesana. "

" Ya Soojung. "

Akhirnya panggilan itu terputus dan Joy langsung duduk di bangku taman belakang rumahnya. Menatap pemandangan yang menyejukkan dari rumah mewahnya itu. Kenapa Seongbuk-gu? Apa Krystal mengetahui tentang sesuatu? Entahlah. Ia malas berpikir terlalu jauh, itu melelahkan.

" Aku lapar, sebaiknya aku memesan sesuatu untukku dan Irene. " Joy mulai beranjak dari tempatnya dan masuk kedalam rumahnya.

Irene masih berkutat dengan kumpulan kertas tua milik Joy, dari sekian puluhan lembar kertas tua milik Joy. Ia menemukan sesuatu yang membuat dirinya penasaran, yaitu sebuah foto dengan informasi tentang seseorang. Seorang pria yang sama seperti yang pernah ia temui di dalam mimpinya,

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang