Chapter 9 : Interlude

230 32 1
                                    

Jangan Lupa Vote-nya qaqa ~~~~~ 


Joy menghempaskan dirinya keatas tempat tidurnya itu. Lelah. Hanya kata itu yang menggambarkan hari ini. Bagaimana tidak, banyak kejadian yang tidak terduga terjadi hari ini. Juga, ia belum sempat makan siang setelah bertemu dengan Wooyoung dan mendapatkan kasus baru hari ini.

Ia menatap tasnya yang ia letakkan diatas mejanya. Joy bahkan enggan membuka tasnya tersebut karena, dude ayolah. Sepertinya kertas dari buku itu sudah mencapai ¼ nya. Mungkin ide yang bagus untuknya jika ia mulai mencari kampus yang menawarkan S2 hukum di benua Amerika.

Ia dan Irene berjanji setelah kasus ini sudah menemukan titik terang, ia dan Irene akan melanjutkan study mereka bersama.

Flash Back ON

Hari minggu kali ini, Irene mengunjungi sahabatnya di rumahnya. Irene mengunjungi kediaman Joy dengan membawa beberapa makanan yang ia beli sebelumnya.

Rumah Irene berada di Kawasan Elit Korea Selatan. Rumahnya pun sama sebenarnya satu komplek dengan Joy. Tapi karena Keluarga dan Adiknya tinggal di luar negeri. Irene tinggal disana sendirian. Hanya beberapa karyawan yang sering bersih-bersih rumah sering datang ke rumahnya. Teman-temannya sering menginap untuk menemani Irene. Tapi sekarang ia sendirian dirumah, maka lebih baik ia ke rumah Joy.

Menginap.

" Joyi~~~~ " panggil Irene di depan pintu rumah mewah itu.

" Oh ada Joohyun. Masuk nak " ucap Ibu Joy saat membuka pintunya.

" Joy-nya ada bu? " tanya Irene.

" Ada. Langsung ke kamar dia aja. "

" Bu, aku beli makanan tadi sebelum kesini. Diterima ya. " ucap Irene sambil memberikan beberapa kotak makanan.

" Aih.. Kamu ini. Seperti baru pertama kali kesini " ucap Ibu Joy.

" Tidak apa bu. "

" Aku keatas dulu ya bu " ucap Irene langsung pergi ke kamar Joy.

Irene langsung melangkahkan kakinya ke kamar Joy. Irene tanpa rasa berdosa langsung membuka pintu kamar dan menemukan Joy masih tertidur diatas tempat tidurnya.

" Astaga. Anak itu. " gumam Irene.

Irene mungkin tidak akan membangunkan Joy untuk beberapa menit kedepan, karena ia langsung pergi ke kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari tempat tidur si pemilik rumah.

Joy mendengar suara gemercik air dari kamar mandi kamarnya. Untuk sesaat ia berpikir, siapa yang berkunjung ke rumahnya dan dengan seenaknya mandi di kamar mandi miliknya. Tapi sesaat kemudian ia baru sadar, kalau hanya Joohyun yang dapat melakukan hal tersebut dirumahnya.

" Seperti biasa, Bae Joohyun " gumam Joy yang akhirnya terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara nyanyian dari dalam sana.

Joy sedang mengumpulkan nyawanya, lalu Irene dengan santainya keluar dari kamar mandi dengan keadaan rambut basah dan untungnya sudah mengenakan pakaian yang lengkap.

" Sudah bangun rupanya dirimu "

" Hmmm... "

Irene duduk diatas bangku yang ada di kamar Joy. Sementara pemilik kamar masih terdiam di bibir tempat tidur, tanpa ada pergerakan sama sekali.

" Irene-ah. Aku ingin cerita " ucap Joy.

" Hmmm... Cerita saja "

" Kau ingat saat aku tiba-tiba memakai sebuah cincin merah disini? " tanya Joy seraya menunjukkan tangan kirinya, dimana letak cincin itu berada.

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang