Chapter 11 : 蓝色 Fire

239 29 0
                                    

Jangan lupa votenya qaqa~~~~



' When the time is right, I'll come to you and give all my love to you '

Joy menuliskan kata-kata tersebut kedalam buku hariannya. Mungkin sudah sangat lama ia tidak menyentuh buku itu. Biasanya saat berpacaran dengan Seunghoon, ia sering menuliskan hal-hal yang terjadi dengan mereka. Baik yang manis ataupun pahit. Mungkin ia dan Seunghoon tidak pernah berciuman selama berpacaran selama kurang lebih 3 tahun itu. Tapi setelah putus pun, mereka tetap akur hingga Seunghoon meninggal.

Sekarang ia membuka buku hariannya itu ia buka Kembali, menuliskan kata tersebut dalam buku itu. Sebuah perasaan yang sudah lama hilang, kini tumbuh lagi. Walaupun ada rasa takut disana, tapi ia harus memulai lagi dengan yang baru.

" Pertemuan yang indah bukan, Seunghoon-ah? " gumam Joy saat melihat foto dirinya dan Seunghoon yang berada di pantai pulau Jeju saat mereka masih berpacaran.

Tunggu......

Ia melihat tempat itu di mimpinya. Mimpinya yang bersama dengan Seunghoon. Bahkan pakaian yang ia gunakan saat di mimpi dan di foto itu sama. Seunghoon pun sama. Lalu, kenapa ia bisa mengulangi hal yang sama?

" Kenapa ini sama? "

Sebuah kenangan masa lalu, Joy mungkin menghabiskan kenangan yang indah bersama Seunghoon. Hubungan yang sudah cukup lama, tapi tidak bisa bertahan hingga ke jenjang yang lebih serius.

Tapi kini, ia bahkan sudah siap untuk melepas masa lajangnya. Sebuah cincin merah melekat di jari kelingking tangan kirinya. Seorang yang lebih berani mengikat seorang Park Sooyoung untuk jenjang yang lebih serius.

Walaupun,

Dia bukan seorang manusia.

Melainkan seorang vampire,

Raja Vampire yang kata orang itu sebuah mitos,

Kata orang peminum darah manusia,

Kata orang lebih buruk dibandingkan manusia,

Tapi, seorang pemegang janji yang tidak pernah ingkar janji,

Lebih bijaksana dibandingkan manusia,

Dia hidup abadi, kamu sama abadinya dengan dia,

Tidak bisa menua,

Apa ini sebuah kebanggaan?

Atau sebuah kutukan?

Air mata Joy perlahan mulai jatuh membasahi pipi putihnya, tangisnya pecah saat itu juga saat ia mengenang Seunghoon. Ia mungkin sudah lama melupakan Seunghoon, tapi Seunghoon tetap seorang temannya yang sangat baik.

Pria yang tampan juga baik hati.

Joy langsung mengusap air matanya, dan menutup buku hariannya dan menaruhnya ke tempat semula. Lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan menyikat giginya.

Pagi harinya, ia terbangun sedikit terlambat. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi. Alarm itu mungkin menyala, tapi ia tidak dapat mendengar alarm itu berbunyi tadi. Entahlah, ia tidak peduli.

Joy melakukan peregangan pada tubuhnya, lalu ia langsung memeriksa ponselnya. Ternyata Irene sempat meneleponnya 30 menit yang lalu, setelahnya ia mengirimkan sebuah pesan pada Joy.

' Hey, persiapkan kopermu. Kita akan pergi ke Pulau Jeju pukul 1 siang. Aku akan kerumahmu pukul 10 pagi. '

Joy langsung membulatkan matanya dan bergegas merapihkan pakaiannya yang akan dibawa ke Pulau Jeju hari ini.

My Blood : Treasure [WenJoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang