7.raftra

662 25 2
                                    

"Loh pak...saya gak salah apa apa
kok di pecat?"protes fina tidak lah
terima keputusan bosnya

"Salah lo di gw"sahut raffa sambil berdiri dan menatap fina tajam

"Lo cowok stres ngapain di sini
hah ini kan perusahaan elit tempat
lo di pinggiran jalan sana"hina fina panjang lebar

"Siapa yang tadi kamu bilang stres
hah?" tanya daffa

"Bapak hati hati pak siapa tau dia mau maling"tuduh fina dengan
wajah lebaynya

"Hahaha"raffa tertawa dengan
keras saat mendengar ucapan fina tentang dirinya

"Tuh kan malah ketawa emang
dasar stres nih orang"celoteh fina sambil memasang muka jijik pada raffa

"Gw duluan,lu urus deh nih orang
oke om daffa"ujar raffa menepuk pundak daffa pelan lalu ia
melangkah pergi

"Oo....mm"ujar fina dengan lidah
yang kini kaku sambil diam

"Ya kenapa?dia ponakan saya
sekaligus cucu pemilik kantor ini
asal kamu tau"beri taunya

"Jadi dia raffa bima gyofano anak
nya pak rendy"gumam fina sambil menutup mulut

"Bereskan semua barang barang
Mu sekarang!!tanpa terlihat satu
Pun"perintah daffa

"Pak saya mohon kasih saya satu
kesempatan lagi"mohon fina
sambil berlutut pada daffa sangat
Rendah

"Gak!!!keluar sekarang cepat atau
saya panggil satpam ke sini buat nyeret kamu"ancam daffa pada karyawanya

"hiks..saya mohon pak kasih sekali lagi kesempatan"ujar fina sambil menangis keras

"Ke ruangan saya sekarang juga cepat!!"perintah daffa kuat sambil menekan tombol di sampingnya untuk memangil satpam di pos

"hiks gak saya gak mau pak jangan usir saya hiks"tangis fina yang semakin jadi

di pegangi kakinya dengan
kencang membuat nya risih ia pun terpaksa mendorong fina dengan perlahan

satpam yang sudah datang segera menarik fina karna melihat bosnya merasa risih terhadap fina

"Bawa keluar sama barang barang Nya"perintah daffa pada satpam

"Baik pak"balas sang satpam

"Pak saya gak mau keluar dari
kantor ini PAK!!"teriak fina seraya
meronta ronta

BRAKK

bunyi suara pintu yang di dorong kencang oleh raffa opanya yang sedang sibuk melihat leptop sontak melirik ke arah pintu

"Datang juga kamu opa pikir
harus menyuruh bodyguard untuk menyeret mu datang ke sini"ujar
opa

"Ada apa opa manggil aku ke sini?" tanya raffa tudu point

raffa sengaja tidak memberi tau tentang karyawan yang bergosip ia berfikir kini lebih baik tidak membicarakan itu

"Opa cuma mau kamu sedikit
membantu opamu ini raf"ujarnya
sambil melangkah ke sofa

"Bantu apa?"

"jadilah mata mata di kantor
papahmu"pinta adi dengan sangat serius pada raffa

"Buat apa?"tanya raffa

"Opa curiga kalau papah mu...itu selingkuh"jelas opanya

raffa membelakan matanya tak percaya apa benar yang opanya curigai tapi kalau sampai benar ia tidak akan memaafkan papahnya

"Opa yakin kalau papah selingkuh hm?"tanya raffa

"Ya dengan melihat ini opa sangat Yakin"jawab adi

RAFTRA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang