24.raftra

443 20 3
                                    

Pagi harinya raffa terbangun di rumah opanya ya malam tadi ia sengaja pergi kesini untuk
menginap dari pada
harus bertatap muka dengan seno adik angkatnya itu

"Sudah bangun"sahut adijaya dari balik pintu kamar

"Hm"

"Pasti adik angkatmu itu
menginap Di rumah sampai kamu harus Pindah kerumah opa"duga adijaya

"Opa tau sebenci apa aku sama dia bahkan satu rumah pun aku gak sudi"ujar raffa

"Opa juga bingung dengan
pemikiran papah dan mamah mu untuk apa mengangkat anak"

"Mungkin bosan punya anak kaya aku"ujar raffa sambil bangkit dari kasur

"Anak itu selalu pergi kalau di ajak bicara"gumam adijaya

Memastikan badanya sudah wangi raffa langsung turun untuk
Sarapan bersama opa dan omnya

"Sejak kapan kamu disini?"tanya daffa bingung

"Semalam"jawab datar raffa

"Pindah rumah lagi karna dia kan kamu?"tanya daffa

"Gak usah bahas dia!"pinta raffa dengan nada kesalnya

"Sudah makan dan diam!"suruh adijaya

Beda hal nya di kediaman starla
Dan suaminya mereka kini tengah makan bersama dengan seno anak angkatnya sejujurnya starla sangat cemas tentang raffa

"Mas nanti anterin aku liat raffa di rumah papah"pinta starla

"Aku gak bisa minta anter aja sama seno"

"Iya mah sama aku aja"

"Yaudah iya"

"Lagian ngapain pakai liat dia
Nanti juga pulang"sahut rendy
sambil meminum kopi

"Aku khawatir mas"

Diam diam seno merasa hati nya tidak terima kalau starla lebih perduli pada raffa dia sudah
Berhasil mengambil hati papah
nya sekarang dia harus mencari perhatian dari mamahnya

Sebelum berangkat sekolah raffa berniat ingin menjemput pacarnya tapi ia urungkan karna citra bilang akan pergi bersama supirnya kali
ini dia mengijinkan karna mood
nya sedang tak karuan

Tanpa sengaja di perjalanan raffa melihat seorang anak di pukuli
Lima orang preman dengan
Cekatan raffa segera turun dari motornya

"Pengecut lo semua!"teriak raffa sambil tersenyum remeh

Kelimanya langsung berhenti kala mendengar di katai oleh anak sma lemah satu orang dari mereka mendekati raffa dan menarik
kerah bajunya

"Bocah ingusan kaya lo lebih baik pulang trus tidur"suruh preman
Itu meremehkan

"Oh ya bukanya kalian yang harus
nya gitu"ujar raffa

"Sialan ni anak!"

"Udah habisin aja lumayan bisa
nambah korban"

"Sini kalau berani!"tantang nya sambil mendorong salah satu dari mereka

"Serang!!"

Menghadapi mereka bukan
masalah besar bagi raffa ia hanya memasang wajah datar sambil menghindari bahkan membalas pukulan mereka

BUGH

BUGH

BUGH

"Segitu Doang?"tanya raffa

BUGH

Hidungnya mengeluarkan darah karna mereka main curang
dengan memukulnya dari
belakang lalu berbalik kedepan

RAFTRA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang