9.raftra

653 25 3
                                    

sinar matahari yang masuk lewat jendela membuat mata raffa silau sehingga dengan cepat ia membuka matanya

"Dah pagi aja"gumam raffa seraya bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap

lain halnya dengan reyhan ia pergi pagi2 dari rumah tanpa
berpamitan dulu ke ayah maupun bundanya

untung semalam ia sempat
mencari tau sekolah mana tempat raffa berada hanya dari seragam
yang di pakai raffa waktu itu

"Gw harus cepat ke sekolah bang bima"seru reyhan yang kini sudah memesan ojek online

sedangkan citra kini sudah ada di sekolah ia terpaksa berangkat pagi karna adik nya menyuruhnya
pergi pagi dan segera meminta
maaf pada cowok itu

"Demi gilang"ujar citra

setelah semuanya rapih ia
langsung turun ke bawah dan
melihat papanya kini tengah sibuk membaca koran di ruang tamu

"Udah mau berangkat?"tanya papa sambil melipat koran miliknya dengan cepat

"iya"jawab raffa dingin

"Bareng sama papa naik mobil aja" tawar papanya

"Gak perlu aku bisa naik motor"
tolak raffa

"raffa sarapan dulu kamu juga ya
mas" suruh mama nya

"aku makan di kantin aja mah"ujar raffa yang ingin menolak

"sarapan di rumah atau pergi
bareng papah"tutur rendy seraya melangkah pergi ke maja makan

akhirnya raffa memilih untuk
sarapan dulu di rumah dari pada
ia harus berangkat ke sekolah
dengan papanya

"Mau nasi goreng atau roti
sayang?biar mama ambilin" tanya mamanya

"roti aja mah"jawab raffa

"Makan nasi biar lebih kuat
jangan cuma roti"tegur sang papa pada raffa

"Mama ambilin nasi goreng ya raffa"ujar mama sambil
menyendokkan nasi ke piring

"Hm"balas raffa ia bingung
sebenarnya ada apa dengan papa
nya yang tiba tiba baik dan peduli padanya

sama seperti semalam sepi dan
sunyi dengan cepat ia
menghambiskan sarapanya agar
bisa cepat pergi

"Aku pergi sekolah dulu mah pah"
pamit raffa menyalami tangan
kedua orang tuanya

"Buru buru sekali padahal masih pagi"ujar papah

"Mungkin dia takut jalanan macet mas"sahut istrinya

"aku duluan"ujar raffa

dengan cepat raffa menaiki motor
nya yang berada di garasi lalu
pergi ke sekolah sebenarnya ia
hanya ingin cepat cepat menemui gino dan riko untuk memberi tau
masalahnya pasti mereka bisa membantunya

di gerbang sekolah raffa reyhan masih setia berdiri sambil
menunggu raffa datang sudah 30 menit ia berada di sana bahkan
kalau sampai telat pun ia tak
perduli asalkan raffa mau memaafkanya

motor raffa mulai dekat dengan sekolah bahkan ia langsung
berhenti kala melihat reyhan
berada di depan gerbang sekolah
nya

"Ngapain dia di situ"gumam raffa dari balik helm full face

dengan perlahan ia mulai melaju
kan motor ke arah gerbang
berharap reyhan tidak mengenali
nya tapi sayang ternyata ia
langsung di hadang olehnya

"Tunggu bang bima"cegah reyhan
menghalangi motor raffa

raffa akhirnya membuka helm
dan menatap reyhanbingung
karna wajahnya pucat pasi seperti orang yang sakit

RAFTRA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang