Epilog

1.1K 81 83
                                    

Lima tahun kemudian



Suara riuh penonton terdengar keras memenuhi seluruh penjuru Gocheok Sky Dome. Ribuan orang berkumpul untuk pertama kalinya setelah waktu yang lama. Nuansa hitam dengan layar besar tampak disekeliling ruangan. Sorot lampu mengarah pada panggung utama yang kosong. Setiap sudut dan ornamen memberikan kesan megah. Beberapa lagu lama pun kembali diputar, menunggu waktunya tiba.

Semua orang di backstage sibuk. Konser akan dimulai kurang dari tiga menit. Persiapan panjang selama hampir dua bulan penuh sebentar lagi akan dipertontonkan. Semua jerih payah dan hasil keringat mereka akan kembali dimulai.

Lembar awal perjalanan baru.

Semua member bersiap dibalik panggung. Wajah gugup dan tegang tampak jelas pada mereka. Rasanya seperti pertama kali debut. Beberapa kali Baekhyun mengecek suara, memastikan jika ia tak mengecewakan. Xiumin menatap lurus kearah depan. Tanganya terkepal kuat, ada sedikit kekhawatiran yang dirasa. Kai sendari tadi terus menggerakkan tubuh. Sedang yang lainnya memilih diam dengan pelan-pelan menghela nafas.

Xiumin melirik kearah adiknya. Wajah pucat yang tampak membuat ia menggenggam jemari dingin sang adik. Pria itu menoleh dan menatap wajah sang kakak yang tersenyum. "Kau pasti bisa!", dirematnya jemari itu lebih erat.

Pria itu hanya mengangguk dan balas tersenyum. Rasanya sudah terlalu lama hingga membuat kepercayaan dirinya menguap. Ia mengusap pelu pada pelipis. Lagi-lagi ia menghela nafas berat.

Dalam hitungan detik seluruh lampu ruangan dipadamkan dan berganti dengan lampu-lampu yang menyorot panggung utama. Layar hitam telah berganti dengan video pembuka. Deru musik keras sebagai pertanda dimulainya acara. Suara riuh penonton pun semakin keras terdengar.

Wajah-wajah tampan itu muncul dibalik layar. Mengagumkan diterpa cahaya lampu sorot. Aura bintang bahkan masih menguar kuat disana. Nyanyian dan tarian telah dimulai. Penonton dibuat semakin mengila dengan semua kerinduan yang meluap kepermukaan. Kemerlip lightstick yang terus berganti warna menambah acara semakin meriah.

Semua orang bernyanyi, berteriak dan melepas rindu yang begitu lama. Lima tahun, mereka kembali setelah istirahat panjang. Sebuah bintang yang paling terang kembali muncul. Raja yang akan terus menjadi legenda, EXO.

***

수고했어요 (Sugohaesseoyo)

Kalimat itu terus terucap dengan badan yang tak lelah membungkuk. Semua staff memberikan tepuk tangan dan ucapan selamat tanpa henti. Konser hari sukses. Semua kursi terisi penuh bahkan dengan waktu penjualan kurang dari 1 detik. Lagi-lagi mereka memecahkan rekornya sendiri.

Wajah-wajah itu tersenyum puas. Semua lelah terbayar dengan senyum yang mereka lihat. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi mereka selain melihat tinkerbell-nya. Semua tampak cantik dan menawan di mata mereka, begitupun sebaliknya.


Baekhyun sendari tadi tertawa renyah. Ia bangga akan dirinya sendiri. Di barisan paling belakang, diam-diam Kai mengusap pelu dan tersenyum puas. Kyungsoo yang paling jarang tersenyum bahkan terbahak keras bersama Chanyeol sambil memimpin jalan. Semua orang bahagia. Wajah-wajah yang terus berseri, puas dan bangga atas kerja keras.

Xiumin tersenyum lembut mengamati setiap wajah para member. Ia merasa bangga pada diri sendiri. Setidaknya ia bisa sedikit menggantikan posisi Suho disini. Dalam hati ia terus mengucap rasa syukur dan pujian. Memuji diri sendiri adalah cara yang paling ampuh dalam menghibur hati yang terluka.

Sejenak ia menatap sang adik. Wajah itu masih terlihat tampan walau sedikit pucat. Rahang tegas dengan hidung mancung yang menjulang. Garis mata yang kuat dan tajam. Kulit seputih susu dengan rambut hitam legam. Semuanya masih sama, sempurna.

II. Walk On MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang