3) Dia Hadir Kembali

2.1K 378 7
                                    

"Berusaha melupakan masa lalu, sama halnya dengan mengenang kembali."

⛅️⛅️⛅️

​Bagaimana bisa aku bangun kesiangan? Apa ini semua karena aku semalaman suntuk memikirkan pertemuanku kemarin sore itu? Ayolah, aku tidak ingin mengingatnya lagi. Sekarang saatnya aku kembali ke dunia nyataku.

​Dengan terburu-buru aku memakai seragam dan mengambil sepotong roti di dalam lemari pendingin. Kacamata berframe hitam yang ada di atas meja segera aku pakai. Aku berlari menuju sekolah. Kurang lima belas menit lagi pelajaran di mulai. Aku bersyukur karena matahari pagi ini tertutup awan, meskipun peluh ku bercucuran, setidaknya aku tidak merasakan sengatan mentari. Tunggu, aku rasa aku tidak pernah terkena sinar mentari.

​Dari kejauhan aku dapat melihat gerbang sekolah yang hampir di tutup. Aku mempercepat lariku. Penjaga sekolah yang melihatku tersenyum dan berhenti menutup gerbang.

​"Tumben telat neng?"

​Aku tersenyum dan mengangguk.

​Aku sudah berada di depan kelas. Sedikit heran dan was-was melihat pintu kelas yang tertutup. Saat berada di depan pintu, sekilas aku mendengar orang berbisik-bisik tidak jelas. Dengan pelan aku membuka pintu ruang kelas.

​Cklek!

​"Yeeeeeeyyyyy, dan putri yang beruntung mendapat ciuman dari pangeran kodok kita adalah puteri idiot!" sorak Sakura.

​Aku yang tidak tahu apa yang baru saja di katakan oleh Sakura hanya terdiam mematung. Seluruh kelas bersorak.

​"Cium, cium, cium, cium!!"

​Apa maksud mereka? Siapa yang disuruh menciumku?

Seorang lelaki berdiri, dia adalah Rock Lee, teman sekelas ku yang selalu dijadikan pesuruh oleh kelompok Kiba. Tubuhnya bergetar ketakutan, keringat tampak membasahi pelipisnya. Aku tau jika dia di paksa oleh Kiba. Lee berhenti tepat di depanku. Dia sama sekali tidak bergerak dan memejamkan matanya. Aku mendecih pelan.

Permainan gila apa lagi ini?

​"Ngapain diem aja kodok?! Cepat cium!" Kiba berteriak dan menghampiri Lee.

Lee yang ketakutan segera mendekatiku dan berusaha mencium pipiku. Aku melangkah mundur, sialnya aku kehilangan keseimbangan.

​Sreett.

​Seseorang dengan cepat menangkap tubuhku yang hampir jatuh. Aku mengerjapkan mata. Sasuke tepat di belakangku, menopang tubuhku yang terhuyung. Setelah berhasil menyeimbangkan posisi tubuh, aku menundukkan kepala dan menuju ke bangku di pojok belakang. Sekilas terpancar raut tak suka dari wajah Sakura. Ya, aku mendengar jika gadis itu tergila-gila pada Sasuke.

​"Ngapain kamu ganggu orang main game?" Kiba terlihat sebal karena Sasuke baru saja merusak kesenangannya.

Seakan tidak peduli dengan perkataan Kiba, Sasuke melewati Kiba begitu saja.

"Hei!" Kiba mencengkram kerah Sasuke.

​"Kiba, udah!" Sakura melerai Kiba dan Sasuke. Sepertinya ia tak suka jika Sasuke dan Kiba, mantan kekasihnya, bertengkar.

​"Apa-apaan ini? Kembali ke tempat duduk kalian masing-masing!"

​Tiba-tiba wali kelas ku, Pak Kakashi, memasuki ruangan kelas. Seisi kelas yang sesaat tadi tenang dan tegang kembali riuh saat melihat wali kelas itu bersama seorang laki-laki, sepertinya murid baru. Ia memakai topi sekolah yang hampir menutupi wajahnya. Aneh. Tapi aku rasa, aku mengenalnya.

​Dok dok dok!

"Semuanya diam!"

​Tidak menunggu perintah dua kali, seisi kelas kembali hening.

Cloud and Rooftop [Sasuke X Reader X Naruto] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang